Laporan Keuangan Perusahaan

ASII

korporasi

Kinerja

kinerja perusahaan

Companies Rank

PT Astra International Tbk. (<a href="https://dataindonesia.id/tags/asii" rel="noopener noreferrer" target="_self">ASII</a>) berhasil mencetak kinerja usaha yang cemerlang sepanjang semester I/2022. ASII berhasil meraup pendapatan yang meningkat 33,80% (yoy) dari Rp107,39 triliun menjadi Rp143,69 triliun pada paruh pertama tahun ini.Hal tersebut mendorong laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ASII sebesar Rp18,17 triliun atau melesat 105,80% (yoy) dari sebelumnya Rp8,83 triliun. Laba bersih tersebut sudah termasuk keuntungan nilai wajar atas investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebesar Rp3,71 triliun.Positifnya kinerja ASII secara konsolidasi tak lepas dari berbagai lini bisnis yang dimilikinya. Melihat dari sisi laba bersih, divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi menguat paling signifikan hingga 131% (yoy) menjadi Rp6,19 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1681334/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Hal tersebut terutama disokong oleh lonjakan harga batu bara yang sempat terjadi pada semester I/2022. Kondisi itu pun mengimbangi penurunan volume produksi batu bara akibat kebijakan larangan ekspor sementara pada Januari 2022.Selanjutnya, laba bersih divisi jasa keuangan Grup Astra meningkat 36% (yoy) menjadi Rp2,9 triliun seiring kenaikan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen. Lalu, laba bersih divisi otomotif naik 29% menjadi 4,27 triliun yang mencerminkan tingginya volume penjualan mobil. Laba bersih divisi agribisnis ASII juga meningkat 25% (yoy) menjadi Rp645 miliar imbas kenaikan harga minyak kelapa sawit. Selain itu, pertumbuhan yang signifikan juga terlihat dair laba bersih divisi infrastruktur dan logistik hingga 288% (yoy) menjadi Rp353 miliar. Adapun, divisi properti hanya menyumbang untung bersih sebesar Rp73 miliar. pada semester I/2022. Nilai itu mengalami penurunan 12% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp83 miliar. <h2>Dorongan Anak Usaha Topang Kinerja ASII</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136906/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Selain terlihat dari berbagai divisi, sokongan kinerja ASII juga tampak dari para anak usahanya. PT United Tractors Tbk. (UNTR) terpantau menjadi anak usaha Grup Astra yang paling unggul dari sisi pendapatan sepanjang semester I/2022.&nbsp;Terpantau pendapatan PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencapai Rp60,45 triliun atau naik 62,01% (yoy) dari sebelumnya Rp37,31 triliun. Posisinya disusul oleh PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang mencetak pendapatan sebesar Rp10,96 triliun atau naik tipis 1,23% (yoy) dari sebelumnya Rp10,83 triliun.&nbsp;Selanjutnya, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) meraih pendapatan sebesar Rp8,58 triliun atau melonjak 19,99% (yoy) dari sebelumnya Rp7,15 triliun. Kemudian, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) meraup pendapatan Rp1,23 triliun atau turun 2,01% (yoy) dari sebelumnya Rp1,26 triliun.&nbsp;PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) berada di posisi terakhir lantaran hanya membukukan pendapatan sebesar Rp508,71 miliar. Nilai tersebut menyusut tajam 21,02% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp644,07 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136911/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Jika dilihat dari pertumbuhan kinerjanya, PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga menjadi anak usaha Grup Astra yang membukukan kenaikan pendapatan tertajam hingga 62,01% (yoy) dari Rp37,31 triliun menjadi Rp60,45 triliun. Posisinya diikuti oleh PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) yang melesat 19,99% (yoy) dari Rp7,15 triliun menjadi Rp8,58 triliun.&nbsp;PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) juga mencetak pertumbuhan pendapatan 1,23% (yoy) dari Rp10,83 triliun menjadi Rp10,96 triliun. Sementara itu, dua anak usaha di Grup Astra membukukan penururunan.&nbsp;Pendapatan PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) terkoreksi tipis 2,01% (yoy) dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,23 triliun. Sementara, pendapatan PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) menyusut tajam 21,02% (yoy) dari Rp644,07 miliar menjadi Rp508,71 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136914/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Seiring kenaikan pendapatan, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadi anak usaha Grup ASII yang mencetak laba berbesar mencapai Rp10,36 triliun. Nilai itu melonjak 129,35% dibandingkan pada peiode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,52 triliun.&nbsp;PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mengekor dengan laba bersih sebesar Rp809,31 miliar atau naik 24,64% (yoy) dari sebelumnya Rp649,34 miliar. Lalu, laba bersih PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) tercatat sebesar Rp432,49 miliar atau melesat 61,94% (yoy) dari sebelumnya Rp267,06 miliar. &nbsp;Laba bersih PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) tercatat sebesar Rp31,39 miliar. Jumlah itu melonjak 73,90% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,05 miliar.&nbsp;Sementara itu, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih mencatatkan rugi bersih Rp114,46 miliar. Namun, rugi tersebut menyusut dibandingkan pada semester I/2022 sebesar Rp153,17 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136916/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Dari sisi kenaikan bottom line,&nbsp;PT United Tractors Tbk. (UNTR) kembali berada di posisi puncak dengan kenaikan untung bersih sebesar 129,35% (yoy) dari Rp4,52 triliun menjadi Rp10,36 triliun.Setelahnya ada PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) yang membukukan kenaikan laba bersih 73,90% (yoy) dari Rp18,05 miliar menjadi Rp31,39 miliar.&nbsp;Lalu, laba bersih PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) melesat 61,94% (yoy) dari Rp267,06 miliar menjadi Rp432,49 miliar. PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) mengalami perbaikan bottom line sebesar 25,28% (yoy) seiring menyusutnya rugi bersih dari Rp153,17 miliar menjadi Rp114,46 miliar.&nbsp;Sementara, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) berada di posisi buncit. Ini lantaran laba bersihnya hanya naik 24,64% (yoy) dari Rp649,34 miliar menjadi Rp809,31 miliar.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/draft-mengukur-kekokohan-kinerja-emiten-konstruksi-bangunan" target="_self">Mengukur Kekokohan Kinerja Emiten Konstruksi Bangunan</a>)</blockquote> <h2>Aset ASII Makin Jumbo</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136900/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Selain dari top line&nbsp;dan bottom line, pos lainnya yang patut dicermati adalah total aset PT Astra International Tbk. (ASII) dan anak usahanya. Terpantau ASII mencatatkan kenaikan total aset 10,73% (yoy) dari Rp354,47 triliun menjadi Rp392,52 triliun.&nbsp;Di antara anak usaha Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) tercatat memiliki aset paling jumbo mencapai Rp129,24 triliun atau melonjak 20,94% (yoy) dari sebelumnya Rp106,86 triliun. Selanjutnya, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) memiliki aset sebesar Rp30,23 triliun atau naik 5,39% (yoy) dari sebelumnya Rp28,69 triliun.&nbsp;PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatatkan total aset sebesar Rp17,57 triliun atau meningkat 9,24% (yoy) dari sebelumnya Rp16,08 triliun. Kemudian, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memiliki aset sebesar Rp2,4 triliun atau naik 6,82% (yoy) dari sebelumnya Rp16,08 triliun.&nbsp;Adapun, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) berada di posisi terakhir dengan aset sebesar Rp2,16 triliun. Nilai tersebut menyusut 26,09% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,92 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136903/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Untuk jumlah ekuitas PT Astra International Tbk. (ASII), nilainya tercatat sebesar Rp183,84 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini. Jumlah itu naik 13,18% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp162,44 triliun.&nbsp;PT United Tractors Tbk. (UNTR) kembali menjadi anak usaha dengan total ekuitas terbesar senilai Rp77,77 triliun atau naik 20,41% (yoy) dari sebelumnya Rp64,59 triliun. Posisi selanjutnya ada PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang memiliki ekuitas sebesar Rp20,83 triliun atau naik 7,11% (yoy) dari sebelumnya Rp19,45 triliun.&nbsp;Selanjutnya, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memiliki ekuitas sebesar Rp11,09 triliun atau naik 5,63% (yoy) dari sebelumnya Rp10,49 triliun. Total ekuitas PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) tercatat sebesar Rp1,63 triliun atau naik 4,11% (yoy) dari sebelumnya Rp1,57 triliun.&nbsp;Sementara, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) membukukan total ekuitas sebesar Rp970,35 miliar. Nilai itu mengalami lonjakan tajam 685,39% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp123,55 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136908/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Dari sisi liabilitas, PT Astra International Tbk. (ASII) terpantau memiliki total kewajiban sebesar Rp160,44 triliun. Nilai tersebut naik tipis 6,82% dibandingkan pada semester I/2021 yang sebesar Rp150,20 trilun.&nbsp;Jumlah liabilitas terbesar anak usaha Grup Astra dimiliki oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR) senilai Rp47,28 triliun atau meningkat 20,58% (yoy) dari sebelumnya Rp39,21 triliun. Selanjutnya, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan ekuitas sebesar Rp8,88 triliun atau naik tipis 1,64% (yoy) dari sebelumnya Rp8,74 triliun.&nbsp;Kemudian, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memiliki liabilitas sebesar Rp5,49 triliun atau naik 19,09% (yoy) dari sebelumnya Rp4,61 triliun. Setelahnya ada PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) dengan liabilitas sebesar Rp1,16 triliun atau turun 57,82% (yoy) dari sebelumnya Rp2,75 triliun.&nbsp;Sementara, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) berada di posisi terakhir dengan liabilitas sebesar Rp767,07 miliar. Jumlah itu mengalami peningkatan 13,08% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp678,36 miliar.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/ragam/detail/laporan-jerat-rokok-di-sepanjang-garis-kemiskinan" target="_self">(Laporan) Jerat Rokok di Sepanjang Garis Kemiskinan</a>)</blockquote>&nbsp;<h2>ROA ASII Naik Dua Kali Lipat</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136918/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Selain indikator kinerja keuangan di atas, sejumlah rasio lainnya perlu dicermati. Salah satunya adalah tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aktiva yang digunakan.Untuk periode Januari-Juni 2022, ROA PT Astra International Tbk. (ASII) tercatat sebesar 8,01%. Persentase tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari sebelumnya 4,23%.&nbsp;Untuk anak usahanya, PT United Tractors Tbk. (UNTR) memiliki ROA tertinggi sebesar 4,63% atau naik dari sebelumnya 2,49%. Posisi kedua ditempati PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dengan ROA yang naik tipis dari 2,26% menjadi 2,68%.&nbsp;Lalu, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memiliki ROA sebesar 2,46% atau lebih tinggi dari sebelumnya 1,66%. Selanjutnya, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memiliki ROA sebesar 1,31% atau naik dari sebelumnya 0,80%.&nbsp;Sementara itu PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih mencatatkan ROA negatif 5,30%. Angkanya sedikit lebih tinggi dibandingkan pada semester I/2021 yang sebesar 5,24%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136919/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Rasio pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turut menjadi indikator yang patut dicermati. ROE merupakan sebuah rasio yang dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan mengelola modal (ekuitas) agar menghasilkan laba.Sepanjang kuartal II/2022, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan ROE sebanyak 9,89%. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,44%.&nbsp;PT United Tractors Tbk. (UNTR) masih menempati peringkat pertama anak usaha Grup Astra dengan ROE tertinggi mencapai 13,32%. Jumlah tersebut meningkat nyaris dua kali lipat dari sebelumnya 6,99%.&nbsp;Kemudian, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memiliki ROE 3,90% atau naik dari sebelumnya 2,54%. ROE PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) sebesar 3,89% atau naik tipis dari sebelumnya 3,34%.&nbsp;ROE PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) tercatat sebesar 1,92% atau naik dari sebelumnya 1,15%. ROE PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih minus 11,80%, meski menyusut tajam dari sebelumnya yang minus 123,98%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136920/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Lebih lanjut, rasio margin laba bersih (net profit margin/NPM) perlu diperhatikan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari penjualannya. NPM dapat menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya-biaya, sehingga mendapatkan laba bersih.Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, PT Astra International Tbk. (ASII) memiliki NPM sebesar 12,65%. Angkanya mengalami kenaikan dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,22%.&nbsp;PT United Tractors Tbk. (UNTR) kembali menjadi anak usaha Grup Astra yang memiliki NPM tertinggi mencapai 17,13% atau meningkat dari sebelumnya 12,10%. Lalu, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) memiliki NPM sebesar 7,38% atau naik dari sebelumnya 5,99%.&nbsp;Kenaikan NPM juga dialami oleh PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dari 3,73% menjadi 5,04%. Adapun, NPM PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) tercatat sebesar 2,55% atau meningkat dari sebelumnya 1,44%.&nbsp;Sementara itu, NPM PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih tercatat negatif 22,50%. Kendati, nilai tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 23,78%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11136921/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Hal lain yang tak kalah penting dilihat adalah rasio utang terhadap ekuitas perusahaan (debt to equity ratio/DER). DER merupakan rasio untuk melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh utang atau kewajibannya dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki.&nbsp;Perusahaan yang sehat secara keuangan ditunjukkan dengan rasio DER di bawah angka 1. Rendahnya DER menunjukkan bahwa kewajiban perusahaan lebih kecil daripada seluruh aset, sehingga seluruh utangnya dapat dilunasi jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan.&nbsp;Pada semester I/2022, PT Astra International Tbk. (ASII) memiliki DER sebesar 0,87 kali. Nilainya sedikit lebih rendah dibandingkan pada semester I/2021 yang sebesar 0,92 kali.&nbsp;Sementara di antara emiten Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) memiliki DER paling rendah sebesar 0,43 kali. Angkanya turun tipis dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,45 kali.&nbsp;Posisinya diikuti PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) dengan DER 0,47 kali atau naik tipis dari sebelumnya 0,43 kali. Selanjutnya, DER PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) tercatat 0,49 kali atau naik tipis dari sebelumnya 0,44 kali.&nbsp;DER PT United Tractors Tbk. (UNTR) terpantau stabil di level 0,61 kali pada semester I/2022. Rasio itu tak berubah dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.Sedangkan, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) menjadi satu-satunya anak usaha Grup Astra yang memiliki DER lebih dari 1 kali, yakni 1,19 kali. Namun nilai tersebut jauh berkurang dari sebelumnya yang sebesar 22,29 kali.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/digital/detail/laporan-laju-fintech-lending-konsumtif-terdorong-tren-belanja" target="_self">(Laporan) Laju Fintech Lending Konsumtif Terdorong Tren Belanja</a>)</blockquote>Anda bisa mendapatkan data lengkap terkait kinerja PT Astra International Tbk. (ASII) dan anak usahanya yang dirangkum DataIndonesia.id dalam laporan ini. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi: Telp: +62-21-57902023 eks 610; Email: pusdok@bisnis.com; WhatsApp: +62-85885259217.

Pada paruh pertama tahun ini, PT Astra International Tbk. (ASII) mencetak kinerja usaha yang cemerlang. Hal itu tak lepas dari pertumbuhan kinerja dari anak-anak perusahaannya.

(Laporan) Kinerja Konglomerasi: Jejak Kuat Pertumbuhan Grup ASII

Tags