PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan kinerja usaha yang naik tipis sepanjang 2024. Induk usaha konglomerasi Grup Astra itu tercatat meraup pendapatan sebesar Rp330,92 triliun sepanjang tahun lalu. Realisasi tersebut meningkat 4,53% (YoY) dari Rp316,57 triliun pada 2023.

Kenaikan pendapatan itu pun ikut mendorong perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ASII sebesar Rp34,05 triliun, juga naik tipis 0,63% dari sebelumnya Rp33,84 triliun.

Laba bersih tersebut sudah memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL).

Jika dilihat dari segmennya, penopang utama laba bersih ASII berasal dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi yang sebesar Rp11,10 triliun. Namun nilainya turun 5,28% (YoY) dari sebelumnya Rp12,66 triliun. Lalu segmen otomotif sebesar Rp11,22 triliun. Nilainya juga turun 1,74% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,42 triliun.

Sementara itu, segmen jasa keuangan meningkat 6,34% (YoY) dari Rp7,85 triliun menjadi Rp8,35 triliun. Selanjutnya, segmen infrastruktur dan logistik mencatatkan kenaikan laba bersih 37,10% (YoY) dari Rp973 miliar menjadi Rp1,33 triliun.

Adapun laba bersih segmen agribisnis lebih tinggi 8,68% (YoY) dari Rp841 miliar menjadi Rp914 miliar. Lalu, laba bersih segmen properti tumbuh signifikan 56,34% (YoY) dari Rp142 miliar menjadi Rp222 miliar. Sedangkan laba bersih dari segmen teknologi informasi juga naik 43,12% (YoY) dari Rp109 miliar menjadi Rp156 miliar.

(Baca: Data Penjualan Mobil Astra International (ASII) 1 Tahun Terakhir hingga Januari 2025)

Kinerja Anak Usaha ASII

Jika dilihat dari nominal pendapatan anak usaha Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menempati posisi teratas. Emiten alat berat Grup Astra itu tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp134,43 triliun, lebih tinggi 4,54% (YoY) dari sebelumnya Rp128,58 triliun.

Posisinya diikuti oleh PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI). Emiten perkebunan sawit Grup Astra itu mencetak pendapatan sebesar Rp21,82 triliun. Nilai itu naik 5,16% (YoY) dari sebelumnya Rp20,75 triliun.

Selanjutnya, ada emiten komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), yang meraih pendapatan sebesar Rp19,07 triliun dan tumbuh 2,28% (YoY) dari sebelumnya Rp18,65 triliun.

Kemudian, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR), emiten Grup Astra yang bergerak di sektor bisnis printing dan digital services, membukukan pendapatan Rp2,81 triliun. Namun nilainya lebih rendah 5,21% (YoY) dari sebelumnya Rp2,97 triliun.

Laba UNTR Tertinggi

Jika dilihat dari nominal laba bersihnya, PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga menjadi anak usaha Grup Astra yang membukukan laba bersih tertinggi sebesar Rp19,53 triliun. Namun nilainya turun 5,24% (YoY) dari sebelumnya Rp20,61 triliun.

Posisinya diikuti oleh PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) yang laba bersihnya tercatat sebesar Rp2,03 triliun. Nilai ini tumbuh 10,38% (YoY) dari sebelumnya Rp1,84 triliun.

Sementara itu, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) membukukan laba bersih Rp1,15 triliun dan pertumbuh 8,68% (YoY) dari sebelumnya Rp1,06 triliun.

Adapun PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) mencatatkan keuntungan sebesar Rp204,66 miliar dan naik signifikan 45,07% (YoY) dari sebelumnya Rp141,07 miliar.

(Baca: Data Volume Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) 1 Tahun Terakhir hingga Januari 2025)

Pertumbuhan Aset Grup Astra

Selanjutnya, dilihat dari sisi total aset, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan kenaikan 6,18% (YoY) dari Rp445,41 triliun menjadi Rp472,93 triliun.

Di antara anak usaha Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) memiliki aset paling jumbo mencapai Rp169,48 triliun, meningkat 10,23% (YoY) dari sebelumnya Rp153,75 triliun.

Selanjutnya ada PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang memiliki aset sebesar Rp28,79 triliun. Namun nilai itu mengalami penurunan 0,18% (YoY) dari sebelumnya Rp28,85 triliun.

Lalu ada PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) yang mencatatkan total aset sebesar Rp21,03 triliun, meningkat 7,22% (YoY) dari sebelumnya Rp19,61 triliun. Kemudian, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memiliki aset sebesar Rp2,95 triliun, naik 9,90% (YoY) dari sebelumnya Rp2,68 triliun.

Modal Kuat UNTR

Dari sisi jumlah ekuitas, PT Astra International Tbk. (ASII) juga mencatatkan kenaikan sebesar 7,31% menjadi Rp213,17 triliun sepanjang 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp198,64 triliun.

PT United Tractors Tbk. (UNTR) kembali menjadi anak usaha Grup Astra dengan total ekuitas terbesar senilai Rp92,95 triliun, naik 17,28% (YoY) dari sebelumnya Rp79,25 triliun. Kemudian ada PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang memiliki ekuitas sebesar Rp22,64 triliun, naik 2,84% (YoY) dari sebelumnya Rp22,02 triliun.

Lalu, ekuitas PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) tercatat sebesar Rp14,37 triliun, naik 7,79% (YoY) dari sebelumnya Rp13,33 triliun. Adapun total ekuitas PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) tercatat sebesar Rp1,93 triliun, naik 7,46% (YoY) dari sebelumnya Rp1,79 triliun.

(Baca: Deretan 8 Saham Big Caps di BEI dalam 1 Tahun Terakhir hingga Februari 2025)

Dari sisi liabilitas, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan total kewajiban sebesar Rp201,43 triliun sepanjang 2024. Nilai tersebut naik 3,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp194,98 trilIun.

Adapun jumlah liabilitas terbesar anak usaha Grup Astra dimiliki oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR) senilai Rp71,31 triliun, meningkat 2,29% (YoY) dari sebelumnya Rp69,71 triliun.

Selanjutnya, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan liabilitas sebesar Rp5,59 triliun, turun 10,97% (YoY) dari sebelumnya Rp6,28 triliun.

Kemudian, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memiliki liabilitas sebesar Rp5,44 triliun atau naik 7,26% (YoY) dari sebelumnya Rp5,07 triliun.

Sementara, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) berada di posisi terakhir dengan liabilitas sebesar Rp1,02 triliun. Jumlah itu naik 14,80% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp890,91 triliun.

Rasio Keuangan Grup Astra

Selain indikator kinerja keuangan di atas, sejumlah rasio lainnya perlu dicermati. Salah satunya adalah tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aktiva yang digunakan.

Untuk periode 2024, ROA PT Astra International Tbk. (ASII) tercatat sebesar 7,20%. Persentase tersebut turun dari sebelumnya 7,60%.

Untuk anak usahanya, PT United Tractors Tbk. (UNTR) memiliki ROA tertinggi sebesar 11,52% atau turun dari sebelumnya 13,41%. Posisi kedua ditempati PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dengan ROA yang naik dari 9,39% menjadi 9,67%.

Lalu, PT PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memiliki ROA sebesar 6,94%. Nilai itu lebih tinggi dari sebelumnya 5,26%. Selanjutnya, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) memiliki ROA sebesar 3,99% atau naik dari sebelumnya 3,66%.

(Baca: (Laporan) Kumpulan Data Pergerakan Indikator Acuan Investasi Sepanjang 2024)

ROE UNTR Menurun

Selanjutnya, ada rasio pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) yang juga menjadi salah satu indikator yang patut dicermati. ROE merupakan sebuah rasio yang dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan mengelola modal (ekuitas) agar menghasilkan laba.

Sepanjang 2022, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan ROE sebesar 15,97%. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 17,04%.

PT United Tractors Tbk. (UNTR) masih menempati peringkat pertama anak usaha Grup Astra dengan ROE tertinggi mencapai 21,01%. Jumlah tersebut turun dari sebelumnya 26,01%.

Kemudian, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memiliki ROE 14,15% atau naik dari sebelumnya 13,82%. Lalu ROE PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) tercatat sebesar 10,63%. Nilai itu naik dari sebelumnya 7,87%. Selanjutnya ada ROE PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang tercatat sebesar 5,07%, naik dari sebelumnya 4,80%.

Margin Laba Bersih ASII Turun

Lebih lanjut, rasio margin laba bersih (net profit margin/NPM) perlu diperhatikan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari penjualannya.

NPM dapat menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya-biaya, sehingga mendapatkan laba bersih.

Sepanjang tahun lalu, PT Astra International Tbk. (ASII) tercatat memiliki NPM sebesar 10,29%. Angkanya mengalami penurunan dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar 10,69%.

Adapun PT United Tractors Tbk. (UNTR) kembali menjadi anak usaha Grup Astra yang memiliki NPM tertinggi mencapai 14,53% atau menurun dari sebelumnya 16,03%. Lalu, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memiliki NPM sebesar 10,66%, lebih besar dari sebelumnya 9,88%.

Kemudian, ada PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) yang mencatat kenaikan tajam NPM dari 4,75% menjadi 7,27%. Adapun, NPM PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) tercatat sebesar 5,26% atau meningkat dari sebelumnya 5,09%.

AALI Memiliki DER Terendah

Hal lain yang tak kalah penting dilihat adalah rasio utang terhadap ekuitas perusahaan (debt to equity ratio/DER). DER merupakan rasio untuk melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh utang atau kewajibannya dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki.

Perusahaan yang sehat secara keuangan ditunjukkan dengan rasio DER di bawah angka 1. Rendahnya DER menunjukkan bahwa kewajiban perusahaan lebih kecil daripada seluruh aset, sehingga seluruh utangnya dapat dilunasi jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan.

Pada 2024, PT Astra International Tbk. (ASII) memiliki DER sebesar 0,94 kali. Nilainya lebih rendah dibandingkan pada 2023 yang sebesar 0,98 kali.

Sementara di antara emiten Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) memiliki DER paling rendah sebesar 0,25 kali. Angka itu turun dari sebelumnya 0,29 kali.

Posisinya diikuti oleh PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) yang memiliki DER 0,38 kali, juga lebih rendah dari sebelumnya 0,38 kali. Kemudian ada PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) dengan DER 0,53 kali. Angkanya naik dibandingkan pada periode tahun sebelumnya sebesar 0,50 kali. Selanjutnya, DER PT United Tractors Tbk. (UNTR) tercatat 0,77 kali atau turun dari sebelumnya 0,88 kali.

(Baca: (Laporan) Perkembangan Investor hingga Penghimpunan Dana di Pasar Modal pada Januari 2025)

(Laporan) Kumpulan Data Kinerja Grup Astra Sepanjang 2024