Kinerja emiten yang tergabung dalam subsektor farmasi terpantau masih dapat mencetak kenaikan pendapatan secara rata-rata pada kuartal I/2022. Namun demikian, rata-rata perolehan laba bersih emiten di subsektor tersebut tergerus sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Dari 11 emiten yang telah merilis laporan keuangan kuartal I/2022, rata-rata mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 15,72% secara tahunan (yoy). Sementara itu, rata-rata laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk tertekan dengan penurunan hingga 259,69%.
PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) mencetak kenaikan pendapatan paling tinggi sebesar 46,86% (yoy) dari Rp117,42 miliar menjadi Rp172,44 miliar sepanjang periode Januari-Maret 2021. Adapun, laba bersih PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) melaju paling kencang...