VIVA

MDIA

MNCN

Barang Konsumen Non-Primer

kinerja perusahaan

Emiten media & hiburan

Sepanjang paruh pertama 2021 mayoritas emiten beraset di atas Rp6 triliun yang bergerak di sub sektor media dan hiburan membukukan pertumbuhan laba yang positif. Meskipun ada emiten yang masih merugi, tetapi nilai kerugiannya menyusut bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.&nbsp;Dari 13 emiten yang telah mempublikasi laporan keuangan semester I/2021, ada 5 emiten dengan total aset di atas Rp6 triliun yakni PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), dan PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA).<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/7326389/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Dari 5 emiten tersebut, sebanyak 4 emiten membukukan laba bersih tahun berjalan sepanjang paruh pertama tahun ini. Sementara itu 1 emiten sisanya masih menderita kerugian. Namun nilainya menyusut dari tahun sebelumnya.Berdasarkan laporan keuangan yang dikumpulkan Data Indonesia, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) meraup laba bersih tahun berjalan terbesar mencapai Rp1,26 triliun yang tumbuh sebesar 25,51% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp1,01 triliun.&nbsp;Meningkatnya pertumbuhan ini tak lepas dari peningkatan pendapatan. Sepanjang semester I tahun ini, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp4,86 triliun, tumbuh sebesar 22,59% dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu Rp3,97 triliun.Penopang dari sisi top line didapat dari segmen pendapatan iklan dan produksi konten. Pendapatan iklan masih menjadi penopang utama dengan mencetak pendapatan sebesar Rp4,59 triliun pada paruh pertama tahun ini. Nilai tersebut naik 27% dari Rp3,61 triliun.&nbsp;Adapun, pendapatan iklan digital juga tercatat melesat 117% menjadi Rp889,18 miliar dari Rp409,08 miliar. Kenaikan pendapatan juga terjadi di sektor iklan non-digital yang tumbuh 16% menjadi Rp3,7 triliun dari Rp3,2 triliun. Sementara itu, pendapatan segmen produksi konten mengalami penurunan 10% menjadi Rp727,03 miliar dari Rp807,92 miliar.Emiten lain di grup MNC yakni PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) juga terpantau mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan double digit sepanjang semester I/2021. Perseroan berhasil mencetak pertumbuhan laba tahun berjalan sebesar 30,60% menjadi Rp164,29 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp125,79 miliar.&nbsp;Kenaikan laba tersebut terjadi seiring dengan pertumbuhan pendapatan perseroan yang double digit&nbsp;yaitu sebesar 18,38% menjadi Rp2,05 triliun dari Rp1,73 triliun.Mengutip dari bisnis.com,&nbsp;Investor Relation MVN Samuel Hartono Tanoesoedibjo mengungkapkan pendapatan IPTV berasal dari layanan satelit yang terdiri dari dua unit DTH perseroan yaitu MNC Vision yang merupakan layanan pascabayar dan K-Vision sebagai layanan prabayar.&nbsp; &ldquo;Pertumbuhan pada pendapatan layanan satelit terutama disebabkan oleh pencapaian positif yang berkelanjutan dalam akuisisi pelanggan K-Vision. Pada kuartal II/2021, K-Vision berhasil mengakuisisi total 1,1 juta pelanggan baru dan mencapai total voucher penjualan isi ulang sebesar Rp94,7 miliar,&rdquo; tulis Samuel dalam rilis resmi beberapa waktu lalu.&nbsp; Sementara itu, PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) juga mencatatkan perubahan bottom line yang membaik. Meskipun masih mencatatkan rugi sebesar Rp114,26 miliar, tetapi jumlah tersebut menyusut hingga 83,11% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp676,59 miliar.&nbsp;Penurunan rugi bersih tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan sebesar Rp920,28 miliar. Nilai tersebut tumbuh 5,28% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp874,11 miliar.&nbsp;Selain itu, perseroan terpantau melakukan efisiensi dengan menekan beban usaha. Pada semester I/2021 total beban usaha berhasil ditekan sebesar 4,35% menjadi Rp891,76 miliar dari sebelumnya Rp932,39 miliar. (BIRC)

Sepanjang paruh pertama 2021 mayoritas emiten beraset di atas Rp6 triliun yang bergerak di sub sektor media dan hiburan membukukan pertumbuhan laba yang positif. Meskipun ada emiten yang masih merugi, tetapi nilai kerugiannya menyusut bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. 

MNC Raup Laba Terbesar, Kerugian VIVA Menyusut Tajam