KLBF

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 7% sepanjang semester I/2021. Pertumbuhan laba bersih itu terjadi seiring dengan kenaikan pendapatan dan efisiensi perseroan dalam mengendalikan sejumlah beban.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/7826697/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>&nbsp;Berdasarkan laporan keuangannya, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan 7,35% sepanjang paruh pertama tahun ini menjadi Rp1,51 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,41 triliun.&nbsp;Kenaikan laba itu sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang merupakan&nbsp;market leader&nbsp;farmasi di Indonesia&nbsp;tersebut.&nbsp;&nbsp;Pendapatan&nbsp;emiten&nbsp;yang mempunyai motto&nbsp;&nbsp;&quot;Mengabdikan Ilmu untuk Kesehatan dan Kesejahteraan&quot; itu tercatat&nbsp;tumbuh 6,6% menjadi Rp12,37 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,60 triliun.&nbsp;&nbsp;Penyumbang pendapatan terbesar diberikan oleh divisi distribusi dan logistik sebesar Rp4,33 triliun, naik 15,6% dari tahun sebelumnya Rp3,75 triliun. Lini ini berkontribusi 35,1% terhadap total pendapatan bersih KLBF.&nbsp;&nbsp;Sementara&nbsp;itu divisi obat resep membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5,4%&nbsp;dari Rp2,56 triliun menjadi Rp 2,7 triliun. Nilai ini berkontribusi&nbsp;21,9%&nbsp;dari total penjualan bersih.&nbsp;&nbsp;Selanjutnya, divisi&nbsp;produk&nbsp;kesehatan mencatatkan pertumbuhan 3,1% menjadi Rp2 triliun&nbsp;atau berkontribusi&nbsp;sekitar 16,2% terhadap total pendapatan bersih.&nbsp;&nbsp;Namun,&nbsp;sepanjang semester I/2021, divisi&nbsp;nutrisi&nbsp;terpantau&nbsp;mengalami penurunan pendapatan sebesar 0,5% menjadi Rp3,32 triliun. Divisi ini menyumbang 26,9% dari total penjualan bersih perseroan. &nbsp;Selain kenaikan pendapatan, perseroan juga tercatat berhasil melakukan efisiensi yang tecermin dari menyusutnya sejumlah beban. Beban&nbsp;penjualan&nbsp;terpantau dapat ditekan&nbsp;dari Rp2,74 triliun pada semester pertama 2020 menjadi Rp 2,71 triliun pada semester pertama 2021. Selain itu, beban bunga dan keuangan turun dari Rp 41,68 miliar pada semester pertama 2020 menjadi Rp29,93 miliar pada semester pertama 2021.&nbsp;Adapun sepanjang tahun ini, Kalbe Farma menargetkan bisa mencetak pertumbuhan kinerja dua digit. Untuk mengejar target kinerjanya Kalbe akan menggenjot&nbsp;kinerja di berbagai lini bisnis berdasarkan teknologi inovasi yang sudah dan tengah dilakukan&nbsp;emiten farmasi tersebut.&nbsp;Pada tahun ini, perseroan juga telah&nbsp;mengalokasikan belanja modal&nbsp;(capital expenditure/capex)&nbsp;hingga Rp1 triliun.&nbsp;Hingga&nbsp;semester I/2021 baru, realisasi capex&nbsp;perseroan baru&nbsp;mencapai Rp235 miliar&nbsp;untuk perawatan fasilitas produksi.&nbsp;Investasi&nbsp;Kalbe Farma&nbsp;tahun ini lebih banyak untuk kebutuhan riset dan pengembangan selain investasi rutin yang dikeluarkan.&nbsp;(BIRC)&nbsp;

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 7% sepanjang semester I/2021. Pertumbuhan laba bersih itu terjadi seiring dengan kenaikan pendapatan dan efisiensi perseroan dalam mengendalikan sejumlah beban.



Pendapatan Naik dan Beban Menyusut, Laba Kalbe Farma Tumbuh 7,35