Laporan Keuangan Perusahaan

Bursa Efek Indonesia

kinerja perusahaan

asuransi

emiten

Companies Rank

Industri <a href="https://dataindonesia.id/tags/asuransi" rel="noopener noreferrer" target="_self">asuransi</a> perlahan mulai menunjukkan perbaikan pada kuartal II/2022. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, industri asuransi berhasil meningkatkan penghimpunan premi hingga Rp27,8 triliun pada Juni 2022&nbsp;Dari jumlah itu, premi asuransi jiwa yang berhasil terhimpun sebesar Rp15,2 triliun. Sedangkan, premi asuransi umum mencapai Rp12,6 triliun.Hal itu pun terlihat dari kinerja keuangan sejumlah emiten asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga paruh pertama tahun ini. DataIndonesia.id merangkum kinerja tersebut yang meliputi laba bersih, premi neto, net profit margin (NPM), aset, return on asset (RoA), ekuitas, return on equity (RoE), kapitalisasi pasar, hingga harga saham.Dari 18 emiten asuransi, terdapat sepuluh emiten telah merilis laporan keuangannya. Namun, satu emiten yakni PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) masuk ke dalam daftar efek pemantauan khusus sejak 31 Mei 2022, sehingga tidak diikutsertakan dalam ulasan ini.&nbsp;<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924316/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mencatat kenaikan laba bersih hingga 371,21% (yoy) menjadi Rp3,88 miliar. Kinerja bottom line ASBI berbaik dari rugi bersih hingga Rp1,43 miliar pada kuartal II/2021.&nbsp;Posisinya diikuti PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) yang meraih kenaikan laba bersih mencapai 365,75% (yoy) dari Rp929,35 juta menjadi Rp4,33 miliar. Selanjutnya, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) meraup laba bersih yang melesat 210,31% (yoy) dari Rp25,06 miliar menjadi Rp77,77 miliar.&nbsp;Mengekor di bawahnya adalah PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT) yang membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 34,30% (yoy) dari Rp81,61 juta menuju Rp109,61 juta. Kemudian, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia mencatatkan laba bersih senilai 33,15% (yoy) dari Rp143,67 miliar menjadi Rp191,29 miliar.&nbsp;Setelahnya ada PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 26,29% (yoy) menjadi Rp92,74 miliar. Laba bersih PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) juga meningkat 6,61% (yoy) menjadi Rp7,06 miliar.&nbsp;Urutan kedelapan ditempati oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) dengan laba bersih sebesar Rp80,88 miliar. Nilai itu meningkat 5,41% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp76,72 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924465/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Performa positif yang dicapai dari sisi bottom line&nbsp;emiten asuransi tersebut tidak terlepas dari raihan pendapatan premi netonya. Sembilan emiten asuransi membukukan rata-rata pertumbuhan pendapatan premi neto sebesar 9,16% (yoy).&nbsp;Tercatat tujuh dari sembilan perusahaan berhasil mencetak pertumbuhan premi neto yang positif. Sementara, dua emiten sisanya mengalami penurunan.Delapan emiten asuransi yang mencatat pertumbuhan premi neto tertinggi dipimpin oleh PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) dengan kenaikan mencapai 42,39% (yoy) dari Rp74,97 miliar menjadi Rp106,75 miliar. Pertumbuhan tersebut ditopang dari sisi premi bruto dan premi yang belum merupakan pendapatan.Posisinya diikuti oleh &nbsp;PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) yang pendapatan premi bersihnya tumbuh 18,66% (yoy) dari Rp752,06 miliar menjadi Rp892,39 miliar. Ada pula PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) dengan pertumbuhan premi neto sebesar 14,21% (yoy) dari Rp10,72 miliar menjadi Rp12,24 miliar.Setelah itu terdapat PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) yang meraup kenaikan premi neto sebesar 10,16% (yoy) dari Rp370,73 miliar menjadi menuju Rp408,39 miliar. PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) juga meraup premi neto yang bertumbuh 9,45% (yoy) dari Rp101,85 miliar menjadi Rp111,47 miliar.PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) mencatatkan pertumbuhan premi neto sebesar 6,48% dari Rp1,21 triliun menjadi Rp1,28 triliun. Di bawah TUGU, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) membukukan premi neto dengan kenaikan tipis 0,39% (yoy) menjadi Rp748,79 miliar.Sementara itu, premi neto PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) tercatat sebesar Rp60,18 miliar. Nilai itu menurun 8,98% dibandingkan periode serupa tahun 2021 yang mencapai Rp66,12 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924478/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Masih terkait dengan laba bersih dan pendapatan premi neto, NPM menjadi rasio yang patut dicermati. NPM digunakan untuk mengukur profitabilitas sebuah perusahaan dari sisi laba bersihnya dibandingkan dengan pendapatan setelah dikurangi seluruh beban.Dalam ulasan ini, pendapatan yang digunakan adalah pendapatan premi neto dari setiap perusahaan. Dari sembilan emiten asuransi, seluruhnya berhasil mencetak NPM positif dengan rata-rata sebesar 10,11%.Pada kuartal II/2022, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) memimpin dengan NPM sebesar 19,80%. Meski demikian, NPM yang dicatat AMAG menurun dibandingkan pada kuartal II/2021 yang berada di posisi 20,70%.Posisi selanjutnya ditempati PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) yang mencetak NPM sebesar 16,12%, masih lebih rendah dari sebelumnya mencapai 18,52%. Lalu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) masing-masing meraih NPM sebesar 14,89% dan 11,73%.Kemudian, PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) sama-sama membukukan rasio NPM sebesar 10,39%. Sementara NPM PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) tercatat di bawah 10%, yakni 4,05%.Begitu juga dengan PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) yang mencatatkan NPM di posisi 3,48%. Walau demikian, NPM ASBI berbalik dari minus 1,4% pada kuartal II/2021.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/kinerja-moncer-emiten-kimia-dasar" id="isPasted" target="_self">Kinerja Moncer Emiten Kimia Dasar</a>)</blockquote><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924532/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Beralih ke sisi pertumbuhan aset, sembilan emiten asuransi yang telah merilis laporan keuangan periode kuartal II/2022 menunjukkan rata-rata pertumbuhan aset sebesar 0,91%. Meski rata-rata masih tercatat positif, empat emiten terpantau mengalami penurunan di sisi asetnya.Delapan emiten yang membukukan pertumbuhan aset tertinggi dipimpin oleh PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT). Aset emiten yang biasa dikenal sebagai Asuransi Jastan ini naik 14,65% (yoy) dari Rp437,96 miliar menjadi Rp502,13 miliar.&nbsp;Urutan selanjutnya ditempati PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) yang asetnya naik 8,36% (yoy) dari Rp885,84 miliar menjadi Rp959,89 miliar. Posisinya diikuti PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) dengan pertumbuhan aset sebesar 6,11% (yoy) dari Rp278,34 miliar menjadi Rp295,33 miliar.&nbsp;Kemudian, aset PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) meningkat 4,76% (yoy) menjadi Rp21,88 triliun. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) meraih pertumbuhan aset sebesar 1,95% (yoy) menjadi Rp689,87 miliar.Di sisi lain, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) mencatatkan pertumbuhan asetn negatif lantaran turun 2,18% (yoy) dari Rp4,38 triliun menjadi Rp4,29 triliun. Aset PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) juga terkoreksi 6,06% (yoy) menjadi senilai Rp2,99 triliun.Posisi kedelapan ditempati oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG). Aset AMAG terpantau menurun 6,45% (yoy) menjadi Rp4,97 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924567/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Kinerja keuangan emiten asuransi juga dapat diukur melalui rasio return on asset (RoA). ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva atau aset yang digunakan.&nbsp;Semakin besar nilai ROA, maka kian tinggi pula tingkat keuntungan yang mampu dihasilkan perusahaan. Hal itu pun menunjukkan bahwa pemanfaatan aset yang dilakukan perusahaan semakin baik.&nbsp;Rata-rata emiten asuransi membukukan RoA sebesar 1,08% pada kuartal II/2022. Adapun, PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) berada di posisi puncak dengan RoA sebesar 3,10%.Nilai RoA LPGI lebih besar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,30%. Persentase tersebut pun menunjukkan bahwa LPGI mampu menghasilkan laba bersih sebesar 3,10% dari aset yang dimilikinya.Posisi kedua ditempati PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) dengan RoA sebesar 1,81%. Urutan ketiga adalah PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) yang mencatatkan RoA sebesar 1,63%.PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) memiliki RoA sebesar 0,87%. Kemudian, PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) dan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) punya RoA masing-masing sebesar 0,67% dan 0,63%.Ada pula PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) yang membukukan RoA sebesar 0,62%. Sedangkan, PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mencatatkan RoA sebesar 0,4%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924551/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Dari sisi ekuitas, rata-rata emiten asuransi mengalami penurunan tipis sebesar 0,07% (yoy). PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT) mencatatkan ekuitas yang &nbsp;menanjak 45,99% (yoy) dari Rp209,53 miliar menjadi Rp305,88 miliar.Posisi kedua ditempati PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) yang meraih pertumbuhan ekuitas sebesar 14,38% (yoy) dari Rp311,97 miliar menjadi Rp356,84 miliar. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) mencatatkan kenaikan ekuitas sebesar 4,27% (yoy) menjadi Rp8,23 triliun.PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) memiliki ekuitas yang tumbuh 0,35% (yoy) menjadi Rp186,17 miliar. Sementara, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) mengalami penurunan ekuitas sebesar 1,50% (yoy) menjadi Rp352,95 miliar.&nbsp;Ekuitas PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) juga menurun 10,50% (yoy) menjadi Rp126,42 miliar.PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) memiliki ekuitas yang melemah 11,11% (yoy) menjadi Rp1,63 triliun. Sedangkan, ekuitas PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) terkoreksi 16,90% (yoy) menjadi Rp1,41 triliun.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/digital/detail/berebut-ceruk-pasar-potensial-streaming-video-di-indonesia" id="isPasted" target="_self">Berebut Ceruk Pasar Potensial Streaming Video di Indonesia</a>)</blockquote><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924577/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Terkait dengan ekuitas, rasio yang juga menjadi sorotan adalah return on equity (RoE). RoE mencerminkan seberapa efektif perusahaan mampu menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang dimiliki. ROE juga dapat menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan modalnya.Rata-rata emiten asuransi membukukan RoE sebesar 3,57% hingga akhir Juni 2022. PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) memimpin dengan nilai RoE sebesar 11,74% atau lebih besar dari sebelumnya yang sebesar 6,91%.&nbsp;PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) berada di urutan kedua dengan RoE sebesar 5,53%. Posisinya disusul oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) dan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) dengan RoE masing-masing sebesar 4,96% dan 3,42%.Selanjutnya, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) memiliki RoE sebesar 2,33%. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) punya RoE di level 2%,&nbsp;PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) memiliki RoE sebesar 1,09%. Sementara, PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) meraih RoE sebesar 1,06%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924600/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Selain dari kinerja keuangannya, DataIndonesia.id juga mencatat delapan emiten asuransi yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar hingga 18 Agustus 2022. Posisi puncak ditempati PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) yang kapitalisasi pasarnya mencapai Rp12,55 triliun.&nbsp;Hanya saja, kapitalisasi pasar LIFE menurun 3,24% sepanjang 2022 (year-to-date/ytd). Pada akhir Desember 2021. LIFE punya kapitalisasi pasar sebesar Rp12,97 triliun.&nbsp;Mengekor LIFE, PT Panin Financial Tbk. (PNLF) membukukan kapitalisasi pasar sebesar Rp11,27 triliun atau meroket 104,65% (ytd) dari sebelumnya Rp5,51 triliun. Setelah itu ada PT Bhakti Multi Artha Tbk. (BHAT) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp5,08 triliun atau naik 1,5% (ytd) dari sebelumnya Rp5 triliun.PT Paninvest Tbk. (PNIN) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp4,39 triliun atau melonjak 58,82% (ytd) dari sebelumnya Rp2,77 triliun. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp2,72 triliun atau turun 4,08% (ytd) dari sebelumnya Rp2,84 triliun.Kapitalisasi pasar PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) terpantau sebesar Rp1,82 triliun atau naik 8,33% (ytd) dari sebelumnya Rp1,68 triliun. Selanjutnya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) memiliki kapitalisasi pasar Rp1,61 triliun atau menyusut 26,71% (ytd) dari sebelumnya Rp2,19 triliun.Posisi kedelapan ditempati PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1,49 triliun. Kapitalisasi pasar LPGI terdongkrak hingga 103,27% dibandingkan pada akhir tahun lalu yang sebesar Rp735 miliar. <iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10924589/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Harga saham emiten asuransi pun cenderung menghijau sepanjang tahun berjalan. Walau demikian, beberapa saham masih mengalami koreksi yang cukup dalam.&nbsp;Dari 17 emiten asuransi, rata-rata harga sahamnya tumbuh 5,6% (ytd) hingga 18 Agustus 2022. Saham PT Panin Financial Tbk. (PNLF) paling moncer dengan kenaikan mencapai 104,65% (ytd) dari 172 menjadi 352 pada penutupan perdagangan Kamis (18/8).&nbsp;Posisi selanjutnya ditempati pemegang saham pengendali PNLF, \PT Paninvest Tbk. (PNIN) yang harganya melejit 58,82% (ytd) dari 680 menjadi 1.080. Sebagai informasi, kepemilikan saham PNIN di PNLF tercatat mencapai 62,48%.&nbsp;Harga saham PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) terapresiasi 33,78% (ytd) ke 99. Kemudian, saham PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mencetak kenaikan 25,85% (ytd) dari 294 menjadi 370.&nbsp;Ada pula saham PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk. (MTWI) dengan kenaikan harga sebesar 10,83% (ytd) ke level 133. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) mencatat pertumbuhan harga saham sebesar 8,33% (ytd) ke 364. &nbsp;Posisi ketujuh ditempati oleh saham PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) yang menghijau 1,63% (ytd) menuju 4.980. Sedangkan, harga saham PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) terapresiasi 1,57% (ytd) ke 970.&nbsp;<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/kala-emiten-penyedia-jasa-kesehatan-kurang-sehat" id="isPasted" target="_self">Kala Emiten Penyedia Jasa Kesehatan Kurang Sehat</a>)</blockquote>Anda bisa mendapatkan data lengkap terkait kinerja emiten asuransi yang dirangkum DataIndonesia.id dalam laporan ini. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi: Telp: +62-21-57902023 eks 610; Email: pusdok@bisnis.com; WhatsApp: +62-85885259217.

Industri asuransi perlahan mulai menunjukkan perbaikan. Hal itu pun terlihat dari kinerja keuangan sejumlah emiten asuransi hingga paruh pertama tahun ini.  

Pulihnya Kinerja Emiten Asuransi pada Kuartal II/2022