Rugi bersih PT Bank Jtrust Indonesia Tbk. (BCIC) mengalami penyusutan pada 2021. Ini seiring dengan melonjaknya pendapatan bunga bersih dan terkendalinya sejumlah beban perseroan.
Berdasakan laporan keuangan, Bank Jtrust Indonesia masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp445,42 miliar. Namun, nilai tersebut turun 8,05% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp484,44 miliar.
Penurunan rugi bersih terjadi saat pendapatan bunga bersih perseroan melonjak 292,43% (yoy) dari Rp26,14 miliar menjadi Rp102,58 miliar. Hal itu ditopang oleh naiknya pendapatan bunga sebesar 1,28% dari Rp978,79 miliar menjadi Rp991,35 miliar.
Sementara, beban bunga perseroan tercatat sebesar Rp888,77 miliar. Nilai itu berhasil ditekan 6,71% (yoy) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp952,65 miliar.
Lebih lanjut, Bank Jtrust Indonesia membukukan kenaikan pertumbuhan pendapatan operasional lainnya sebesar 132,55% (yoy) dari Rp22,58 miliar menjadi Rp52,51 miliar. Adapun, kenaikan beban operasional lainnya cukup terkendali sebesar 7,96% (yoy) dari Rp633,59 miliar menjadi Rp684 miliar.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank JTrust Indonesia meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp15,84 triliun pada 2021. Jumlah itu meningkat 28,89% dari tahun 2020 yang sebesar Rp12,29 triliun.
Kemudian, penyaluran pinjaman bersih tercatat sebesar Rp9,8 triliun. Jumlahnya tumbuh 37,45% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang senilai Rp7,13 triliun.
Hingga akhir 2021, total aset perseroan tercatat tumbuh 31,6% (yoy) dari Rp16,2 triliun menjadi sebesar Rp21,32 triliun. Liabilitas perusahaan mengalami kenaikan 26,42% (yoy) dari Rp14,76 triliun menjadi Rp18,66 triliun. Kemudian, posisi ekuitas naik 84,27% (yoy) dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,66 triliun.
(Baca: London Sumatera Raih Pendapatan Rp4,53 Triliun pada 2021)