Badan Pusat Statistik

laporan pemerintah

indeks pembangunan manusia

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis publikasi bertajuk Indeks Pembangunan Nasional (IPM) tahun 2021. Laporan ini menyajikan perhitungan IPM yang bertujuan mengukur capaian pembangunan kualitas hidup manusia.&nbsp;Data yang disajikan dalam laporan ini mencakup seluruh komponen penyusun IPM, mulai dari pengeluaran riil per kapita, umur harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS)Berdasarkan laporan ini, IPM Indonesia sebesar 72,29 poin pada 2021. Nilai itu meningkat 0,49% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 71,94 poin.&nbsp;Berdasarkan penyusunnya, dimensi umur panjang dan hidup layak sehat yang diukur berdasarkan UHH naik 0,13% dari 71,47 tahun menjadi 71,57 tahun. HLS dalam dimensi pengetahuan juga meningkat 0,77% dari 12,98 tahun menjadi 13,08 tahun.&nbsp;Kemudian, RLS dalam dimensi pengetahuan juga meningkat 0,7% dari 8,48 tahun menjadi 8,54 tahun. Sementara, dimensi hidup layak yang berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun naik 1,3% dari Rp11,01 juta. menjadi Rp11,15 juta.Di tingkat provinsi, Jakarta memiliki IPM paling tinggi pada 2021, yakni 81,11. IPM terendah berada di Papua sebesar 60,62.Menurut kabupaten/kota, IPM paling tinggi dimiliki oleh Kota Yogyakarta sebesar 87,18. Sementara, Kabupaten Nduga meraih IPK paling rendah, yakni 32,84.

Laporan ini menyajikan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencakup seluruh komponen penyusunnya, mulai dari pengeluaran riil per kapita, umur harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS).

Laporan Statistik Indeks Pembangunan Nasional 2021