8 Emiten Pembagi Dividen Final Terbesar Sepanjang 2022

Sepanjang tahun 2022, setidaknya tercatat 278 emiten melakukan pembayaran dividen final untuk tahun buku 2021. Perusahaan yang terkait dengan sektor tambang batu bara terpantau menempati deretan teratas emiten dengan nilai dividen final tertinggi.

29 Des 2022 - 04.21Data
8 Emiten Pembagi Dividen Final Terbesar Sepanjang 2022

Sepanjang 2022, setidaknya tercatat 278 emiten melakukan pembayaran dividen final untuk tahun buku 2021 kepada pemegang sahamnya. Pembayaran dividen final rata-rata dilakukan mulai Februari hingga Oktober 2022.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip oleh DataIndonesia.id per Kamis (29/12), perusahaan yang terkait dengan sektor tambang batu bara terpantau menempati deretan teratas emiten dengan nilai pemberian dividen final per saham tertinggi.

Pada posisi pertama ada PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dengan nilai dividen final terbesar mencapai Rp4.363,20 per lembar saham. Pembayaran dividen dilakukan pada 15 Juni 2022. Dilihat dari kinerja keuanganya per Desember 2021, emiten milik taipan Low Tuck Kwong ini mencatatkan peningkatan pendapatan hingga 104% menjadi US$2,85 miliar atau setara Rp40,70 triliun (kurs Rp14.269/US$ pada 31 Desember 2021) jika dibandingkan pendapatan pada 2020 sebesar US$1,39 miliar atau setara Rp19,68 triliun (kurs Rp14.105/US$ pada 31 Desember 2020).

Adapun laba bersih perseroan melonjak 273,20% per Desember 2021 mencapai US$1,21 miliar atau setara Rp17,30 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya US$328,74 juta atau setara dengan Rp4,64 triliun.

Pada posisi kedua ada PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang memberikan dividen final sebesar Rp3.040,00 per lembar saham. Pembayaran dividen final tersebut dilakukan pada 22 April 2022. Loyalnya jumlah dividen yang dibagikan sesuai dengan capaian kinerja keuangan sepanjang 2021. Laba bersih ITMG melonjak 1.304,92% (yoy) dari US$39,47 juta atau setara dengan Rp556,71 miliar menjadi US$475,57 juta atau setara Rp6,79 triliun.

Kenaikan laba bersih ITMG seiring dengan melesatnya pendapatan sebesar 275,21% (yoy) dari US$1,19 miliar atau setara Rp16,72 triliun menjadi US$2,08 miliar atau setara Rp29,63 triliun. Tumbuhnya penjualan ini tak lepas dari melonjaknya harga batu bara.

Posisi ketiga ada PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang membagikan dividen final tahun buku 2021 sebesar Rp2.250 per lembar saham yang dibayarkan pada 28 Juli 2022. Namun, secara fundamental kinerja GGRM sepanjang tahun lalu mengalami penurunan. Laba bersih emiten rokok tersebut tercatat turun 26,7% dari Rp7,6 triliun pada 2020 menjadi Rp5,6 triliun pada 2021. Akan tetapi tendapatan Gudang Garam hingga akhir 2021 tercatat naik 9% dari Rp114,48 triliun menjadi Rp124,88 triliun.

Selanjutnya ada PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) yang menebar dividen final mencapai Rp940 per lembar saham yang telah dibayarkan kepada para investornya pada 19 Juli 2022. Pembagian dividen tunai tersebut sesuai dengan kinerja keuangan akhir 2021 yang menunjukan pertumbuhan signifikan baik dari sisi laba bersih maupun pendaptan.

Pada tahun lalu, INDR membukukan laba bersih mencapai US$84,57 juta atau setara Rp1,21 triliun (kurs per Desember 2021 14.269/US$). Nilai tersebut meroket 1.272,79% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 sebesar US$6,23 juta atau setara Rp87,90 miliar (kurs per Desember 2020 14.105/US$).

Adapun pendapatan INDR tumbuh 51,84% sepanjang Desember 2021 mencapai US$884,10 juta atau setara Rp12,62 triliun (kurs per Desember 2021 14.269/US$) dari tahun sebelumnya US$589,04 juta atau setara Rp8,31 triliun (kurs per Desember 2020 14.105/US$).

Di posisi kelima ada emiten sektor perindustrian, PT United Tractors Tbk. (UNTR), yang membayarkan dividen final senilai Rp905,00 per lembar saham pada 11 Mei 2022. PT United Tractors Tbk. (UNTR) menorehkan kinerja keuangan yang positif pada 2021. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten penjual alat berat merek Komatsu ini membukukan pertumbuhan laba bersih 71,24% (yoy) dari Rp6,00 triliun menjadi Rp10,28 triliun.

Capaian laba bersih emiten berkode UNTR yang positif ini tak lepas dari meningkatnya penjualan perseroan. Sepanjang 2021, penjualan UNTR tercatat mencapai Rp79,46 triliun, tumbuh 31,67% (yoy) dari sebelumnya Rp60,35 triliun.

(Baca: 8 Emiten Peraup Dana IPO Terbesar 2022, GOTO dan BELI Teratas)

Kemudian ada PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) yang mebagikan dividen final sebesar Rp799,07 per lembar saham yang dibagikan pada 21 Oktober 2022. Perseroan membagikan dividen berdasarkan kinerja tahun buku periode 1 April 2021 sampai 31 Maret 2022 karena menggunakan tahun fiskal yang sama dengan kelompok perusahaan Hitachi dan Itochu Jepang, sebagai pemegang saham mayoritas HEXA.

Per Maret 2022, perseroan membukukan pendapatan US$463,26 juta, meningkat 75,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$264,01 juta. Pendapatan HEXA yang meningkat ikut mengerek laba tahun berjalan menjadi US$55,08 juta hingga Maret 2022, melesat 115,24% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai US$25,59 juta.

Kemudian, ada PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang membayarkan dividen final senilai Rp688,52 per lembar saham pada 24 Juni 2022. Kinerja emiten batu bara pelat merah tersebut juga sangat memuaskan per akhir 2021.

Laba bersih PTBA tercatat melejit 231,37% menjadi Rp7,91 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp2,39 triliun. Pendapatan PTBA juga meningkat signifikan 68,90% menjadi Rp29,26 triliun pada Desember 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp17,34 triliun.

Diposisi paling buncit delapan besar ada PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) yang membagikan dividen final 2021 Rp666,67 per lembar saham pada 3 Agustus 2022. Seiring dengan pembagian dividen tahun buku 2021, kinerja keuangan LPGI juga menunjukan pertumbuhan gemilang.

LPGI membukukan laba bersih yang tumbuh 5,89% per Desember 2021. Capaian tersebut mencapai Rp98,39 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp92,91 miliar. Adapun pendapatan perseroan meningkat 43,73% menjadi Rp1,75 triliun menjadi Rp1,22 triliun.

Berikut perincian daftar perusahaan yang membagikan dividen final tahun buku 2021 sepanjang Desember 2022 :

Sebagaimana diketahui, dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perseroan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Jika investor ingin mendapatkan dividen, maka dia harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini ada beberapa istilah yang penting dipahami oleh investor yang tengah mengincar dividen sebuah perusahaan seperti cum date, ex date, dan recording date.

Secara singkat, cum date adalah batas tanggal yang menentukan investor berhak mendapatkan dividen dari sebuah emiten. Investor bisa berlomba agar namanya tercatat sebagai penerima hak dividen. Sementara itu ex date adalah tanggal di mana investor tidak lagi berhak mendapatkan dividen dari perusahaan tersebut. Adapun recording date adalah waktu pencatatan investor untuk mendapatkan dividen. Biasanya momen ini jatuh pada cum date pasar tunai.

(Baca: 8 Saham IDX High Dividend 20 dengan PER dan PBV Terendah)

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Terpopuler