8 Saham Emiten Sawit Tercuan di Tengah Lonjakan Harga CPO

El Nino yang cukup serius diperkirakan akan mengubah kelebihan global minyak nabati pada 2024 menjadi defisit. Melihat sentimen di atas, DataIndonesia.id merangkum pergerakan saham-saham emiten perkebunan sawit yang mencatat kenaikan sepanjang tahun 2023 berjalan.

Dyah Ayu Kartika

20 Jun 2023 - 15.12

Data

Harga kontrak minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Bursa Malaysia sempat melonjak tajam pada akhir pekan lalu dan menembus level tertinggi dalam lebih dari satu bulan. Adapun pada awal pekan ini, harga CPO berbalik turun tipis. Namun harganya masih melaji di atas 3.700 ringgit per ton.

Kenaikan tajam harga CPO ini terjadi di tengah kekhawatiran dampak El Nino hingga sorotan masalah hukum terkait produk turunan CPO di Tanah Air.

Cuaca panas di kawasan Asia Tenggara dikhawatiran memperburuk dampak El Nino yang bisa berefek pada produksi pertanian, termasuk CPO. Adapun dampak dari El Nino juga dinilai dapat mengubah kelebihan global minyak nabati pada 2024 menjadi defisit.

(Baca: Harga Referensi & BK CPO 16-30 Juni 2023 Turun ke US$723,45/MT)

Sementara itu, mengutip Bisnis Indonesia, Kejaksaan Agung menetapkan tiga korporasi besar sebagai tersangka korupsi izin ekspor CPO. Indonesia sendiri  merupakan penyumbang 60% pasokan minyak sawit global.

Dengan adanya lonjakan harga CPO dan di tengah sorotan kabar hukum di Tanah Air, DataIndonesia.id mencoba menghimpun pergerakan saham-saham emiten perkebunan sawit sepanjang tahun berjalan 2023 hingga penutupan perdagangan Senin (19/6).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, setidaknya terdapat 27 emiten yang bergerak di perkebunan kelapa sawit hingga saat ini. Secara harian, rata-rata return emiten sawit itu naik tipis 0,36%. Sementara sepanjang tahun 2023 berjalan terpantau membukukan return minus 6,46% (ytd).

Di antara tekanan tersebut, berikut enam emiten sawit yang masih membukukan kenaikan tertinggi sepanjang tahun berjalan.

MKTR

Saham emiten sawit yang menguat paling signifikan sepanjang tahun 2023 berjalan adalah PT Menthobi Karyatama Raya Tbk. (MKTR) dengan kenaikan harga saham mencapai 26,36% (ytd) ke level 163 dari akhir 2022 yang ada di level 129. Adapun saham MKTR menguasai kapitalisasi pasar sejumlah Rp1,96 triliun.

FAPA

Selanjutnya ada saham PT FAP Agri Tbk. (FAPA) mengalami kenaikan yang mencapai 17,44% (ytd) dari sebelumnya di level 4.300 menjadi di posisi 5.050. Saham FAPA mencatat kapitalisasi pasar senilai Rp18,33 triliun.

GZCO

Kemudian, saham emiten sawit yang turut melesat adalah PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO) dengan penguatan harga saham sepanjang 2023 berjalan sebesar 16,05% (ytd) ke posisi 94 dari semula yang berada di level 81. Saham GZCO memiliki kapitalisasi pasar sejumlah Rp564 miliar.

ANJT

Berikutnya ada saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) yang menguat sepanjang tahun 2023 berjalan sebesar 7,52% (ytd) ke level 715 dari posisi sebelumnya di level 665. Adapun kepitalisasi pasar ANJT berada di posisi Rp2,4 triliun.

SGRO

Lalu saham PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) yang harga sahamnya menanjak 5,24% (ytd) ke level 2.210 dari posisi semula di level 2.100. Saham SGRO membukukan kapitalisasi pasar sejumlah Rp4,02 triliun.

LSIP

Saham emiten sawit yang mencatatkan penguatan lainnya yakni PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dengan kenaikan 0,99% (ytd) menuju level 1.025 dari level sebelumnya di 1.015. Saham LSIP memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp6,99 triliun.

(Baca: Jelang RDG BI, Ini 8 Saham Bank Tercuan Sepanjang 2023 Berjalan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags