Menjelang momen Ramadan dan Idul Fitri 2023, saham-saham emiten yang bergerak di sektor industry makanan dan minuman banyak dilirik. Pasalnya momentum tersebut cukup berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak, terhadap kinerja produk emiten makanan dan minuman tersebut.
Apalagi konsumsi masyarakat yang berpotensi meningkat pada tahun ini seiring dengan kenaikan upah minimum. Di sisi lain, pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia dapat mendorong mobilitas serta kegiatan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan pantauan DataIndonesia.id, ada 35 saham di sektor makanan dan minuman yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Sepanjang tahun 2023 berjalan hingga penutupan perdagangan Selasa (21/2), tercatat ada 14 saham yang mengalami penguatan, 19 saham melemah, dan 2 saham stagnan.
Adapun dari 14 saham yang menguat, PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) menduduki peringkat puncak sebagai emiten makanan dan minuman dengan kenaikan harga saham tertinggi. Saham IBOS meroket 84,88% (ytd) ke posisi 159 hingga penutupan Selasa (21/2) dari posisi akhir tahun lalu di level 86.
IBOS tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,28 triliun hingga penutupan perdagangan Selasa (21/2). Adapun saham IBOS mencatatkan nilai price earning ratio yang cukup tinggi yakni 178,6 kali. Nilai PER mengindikasikan bahwa harga saham saat ini setara dengan berapa kali pendapatan bersih selama satu tahun.
Saham dengan PER yang tinggi bisa menunjukkan bahwa saham tersebut bernilai tinggi karena terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Namun jika terlalu tinggi, saham tersebut dinilai memiliki valuasi harga yang terlalu tinggi atau overvalued.
Posisi selanjutnya ditempati oleh saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) yang melesat 22,63% (ytd) ke level 1.165 pada penutupan Selasa (21/2). Kapitalisasi pasar PANI tercatat senilai Rp15,76 triliun. Saham PANI memiliki nilai PER yang sudah terbilang tinggi yakni mencapai 7.928,3 kali.
Di posisi ketiga ditempati oleh saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) dengan kenaikan harga sepanjang tahun 2023 berjalan sebesar 18,24% (ytd) ke level 5.025 pada Selasa (21/2). Kapitalisasi pasar CMRY tercatat senilai Rp39,87 triliun. Perusahaan dengan kode saham CMRY ini tercatat memiliki nilai PER 33,8 kali.
(Baca: 8 Saham IDX High Dividend-20 Paling Cuan Sepanjang 2023 Berjalan)
Berikutnya ada saham PT Aman Agrindo Tbk. (GULA) yang menguat 17,72% (ytd) ke posisi 372 per Selasa (21/2) dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp398,17 miliar. Saham GULA tercatat memiliki nilai PER sebesar 144,01 kali.
Pada urutan kelima ada saham PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA) dengan penguatan harga 13,29% (ytd) ke posisi 162 pada penutupan Selasa (21/2). Kapitalisasi pasar saham AISA tercatat sebesar Rp1,51 triliun. Namun nilai PER saham AISA tercatat undervalued dimana berada di posisi minus 28,32 kali.
Posisinya diikuti oleh saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) yang melaju ke zona hijau dengan naik 6,4% (ytd) ke level 2.660 pada Selasa (21/2) dan MYOR memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp59,47 triliun. Saham MYOR mencatatkan nilai PER 40,97 kali.
Selanjutnya, ada saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) yang tercatat naik 5,83% (ytd) ke posisi 109 hingga penutupan perdagangan Selasa (21/2). Nilai PER saham HOKI tercatat cukup tinggi yakni sebesar 320,18 kali.
Adapun pada posisi terakhir delapan besar saham makanan dan minuman tercuan ditempati oleh PT Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP) dengan kenaikan harga saham 4,58% (ytd) ke level 320 pada Selasa (21/2). Nilai PER saham CAMP ini tercatat sebesar 15,46 kali.
Berikut rincian pergerakan saham emiten makanan dan minuman sepanjang tahun berjalan 2023: