8 Saham Penahan Utama Pelemahan IHSG Sepanjang Oktober 2023

Sejumlah saham berkapitalisasi pasar jumbo mencatatkan kenaikan tajam di tengah IHSG yang melemah sepanjang Oktober 2023. Berikut rincian delapan saham penopang utama (top leaders) IHSG sepanjang bulan lalu:

Gita Arwana Cakti

1 Nov 2023 - 15.00

Data

Bursa saham dalam negeri terpantau kembali tertekan sepanjang Oktober 2023, melanjutkan pelemahan pada September 2023. Hal ini terlihat dari laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ditutup di level 6.752,21 pada akhir perdagangan Oktober, Selasa (31/10).

Secara harian IHSG masih ditutup menguat 0,24% atau 16,32 poin. Namun secara bulanan (mtd), indeks komposit jatuh 2,70% atau 187,68 poin sepanjang Oktober 2023. Sementara sepanjang 2023 berjalan hingga akhir Oktober 2023 (ytd), IHSG melemah 1,44% atau 98,41 poin.

Meskipun melemah, tekanan IHSG dibatasi oleh kenaikan harga sejumlah saham berkapitalisasi jumbo. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut 8 saham yang menjadi pendorong utama (top leaders) bagi laju IHSG Oktober 2023:

BREN

Saham emiten Grup Barito yang bergerak di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energi Tbk. (BREN), tercatat menempati urutan teratas sebagai emiten pendorong utama (top leaders) IHSG.

Saham anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang baru melantai 9 Oktober 2023 itu terpantau memberi kontribusi sebesar +147,25 poin terhadap laju IHSG sepanjang bulan lalu. Adapun saham berkapitalisasi pasar Rp613 triliun itu melambung 487,2% ke level 4.580 per akhir Oktober 2023 dari harga IPO di level 780.

AMMN

Di posisi kedua ada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang memberi kontribusi +19,38 poin terhadap IHSG. Saham AMMN menguat 9,7% sepanjang Oktober 2023 ke level 6.500 dan membukukan kapitalisasi pasar Rp471 triliun.

TPIA

Selanjutnya ada saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang berkontribusi +14,35 poin terhadap IHSG. Saham TPIA melejit 17,8% ke level 2.980 dan membukukan kapitalisasi pasar senilai Rp258 triliun.

SMMA

Posisinya diikuti oleh saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang berkontribusi +10,71 poin kepada laju IHSG Oktober 2023 dan mencetak kenaikan harga saham 11,8% sepanjang bulan lalu. Saham SMMA bertengger di level 14.475 pada akhir Oktober 2023 dan memiliki kapitalisasi pasar Rp92 triliun.

CUAN

Di posisi kelima ada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang berkontribusi +10,59 poin terhadap IHSG. Saham CUAN membukukan lonjakan harga saham hingga 88,8% ke level 5.400 per akhir Oktober 2023 dan membukukan kapitalisasi pasar Rp61 triliun.

CPIN

Selanjutnya ada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang menempati urutan keenam saham penopang utama IHSG dengan berkontribusi +6,11 poin. Saham CPIN naik 6,9% dalam sebulan ke level 5.800 dan mencatatkan kapitalisasi pasar Rp95 triliun.

HEAL

Di posisi ketujuh ada saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) yang berkontribusi +4,66 poin terhadap laju IHSG. Saham emiten pengelola Rumah Sakit Hermina itu membukukan kenaikan harga saham 16,4% sepanjang Oktober 2023 ke level 1.525. Adapun kapitalisasi pasar saham HEAL tercatat Rp23 triliun.

MYOR

Di urutan terakhir delapan saham pendongkrak utama IHSG ditempati oleh saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dengan kontribusi +2,57 poin terhadap IHSG. Saham MYOR tercatat meningkat 11,8% sepanjang Oktober 2023 ke level 2.850 dan mengakumulasi nilai kapitalisasi pasar Rp64 triliun.

(Baca: 8 Saham Tercuan (Top Gainers) Sepanjang Oktober 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags