Cadangan Devisa Turun, IHSG Lanjut Melemah (8 Mei 2023)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau berbalik melemah pada perdagangan Senin (8/5). Indeks ditutup mengalami koreksi 0,27% atau setara 18 poin menuju posisi 6.769,63.

Dyah Ayu Kartika

8 Mei 2023 - 16.37

Data

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau berbalik melemah pada perdagangan Senin (8/5). Indeks ditutup mengalami koreksi 0,27% atau setara 18 poin menuju posisi 6.769,63.

Sepanjang perdagangan, indeks komposit berfluktuasi menyentuh level harian terendah di posisi 6.756,66 dan level tertinggi hariannya di posisi 6.798,32. 

Tercatat 304 saham berhasil menguat, 241 saham melemah, dan 187 saham lainnya ditutup stagnan. Indeks sektoral yang mengalami penurunan paling tajam yakni sektor kesehatan dengan penurunan 0,63%. Diikuti oleh sektor sektor teknologi yang melemah 0,15%. 

Kapitalisasi pasar tercatat berada pada posisi Rp9.656,07 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 23,92 miliar unit. Adapun nilai transaksi tercatat sejumlah Rp11,31 triliun. 

Deretan saham berkapitalisasi pasar besar yang turut menekan laju gerak IHSG antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang melemah 6,09% ke level 3.390. Diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) tertekan 2,39% ke harga 5.100 dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turun 2,64% ke 4.060.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2023 mencapai US$144,2 miliar. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2023 sebesar US$145,2 miliar. 

Penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan meningkatnya kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan antisipasi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional.

(Baca: Cadangan Devisa RI Turun Jadi US$144,2 Miliar pada April 2023)

Sentimen Global

Sementara itu, bursa global terpantau beragam. Di Asia, indeks Strait Times tercatat melemah 0,21%, indeks Shanghai Composite menghijau 1,71%, indeks Hang Seng menguat 1,11%, dan indeks Nikkei 225 turun 0,71% pada Senin (8/5) pukul 16.15 WIB. Di Amerika Serikat indeks Nasdaq Composite ditutup melonjak 2,25%, indeks S&P 500 melejit 1,85%, dan Dow Jones menguat 1,65% pada Jumat (5/5).

Reli bursa AS terjadi setelah rilis data pekerjaan mendorong optimisme prospek ekonomi Negeri Paman Sam di tengah pasar memperkirakan adanya jeda bahkan pemangkasan kebijakan Federal Reserve setelah serentetan panjang kenaikan suku bunga acuan sebelumnya.

Departemen Tenaga Kerja AS merilis data penggajian non-pertanian yang menunjukkan pemberi kerja AS menambahkan 253.000 pekerjaan baru pada April. Jumlah itu lebih tinggi dari posisi Maret sebanyak 165.000 dan melebihi ekspektasi sebelumnya sebesar 180.000.

Laporan tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat di tengah keberlanjutan kenaikan suku bunga acuan dari Federal Reserve pada awal bulan ini.

Sementara itu, sejak Gubernur The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral dapat menghentikan kenaikan suku bunga, para pedagang memperkirakan hal tersebut akan terjadi pada pertemuan Juni. Beberapa di antaranya bahkan memprediksi akan adanya penurunan suku bunga pada Juli.

(Baca: IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah (5 Mei 2023))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags