Data 8 Saham dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (Big Caps) di BEI per Januari 2024

Pada akhir Januari 2024, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat sebesar Rp11.417,03 triliun. BBCA tak tergeser dari posisi puncak saham pemilik market cap terbesar. Adapun BBRI kembali ke posisi kedua menggeser posisi BREN. Berikut rinciannya.

Winarni

1 Feb 2024 - 10.57

Data


Hingga penutupan perdagangan akhir Januari 2024, kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat sebesar Rp11.417,03 triliun. Nilai tersebut menurun 2,20% dari posisi akhir Desember tahun lalu yang tercatat sebesar Rp11.674,05 triliun.

Penurunan nilai kapitalisasi pasar itu juga sejalan dengan laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terkoreksi 0,89% atau 64,86 poin ke level 7.207,94 sepanjang bulan lalu.

Tekanan market cap juga imbas dari menyusutnya kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) hingga 33,78% menjadi Rp662,24 triliun dari Desember 2023 yang mencapai Rp1.000,05 triliun. Hal ini juga membuat posisi BREN tergeser oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

Berikut rincian delapan saham pemilik kapitalisasi pasar terbesar di BEI sepanjang Januari 2024:

BBCA 

Di awal tahun 2024 ini, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tetap tak terkalahkan dari posisi teratas emiten dengan kapitalisasi pasar tertinggi. Hingga akhir perdagangan Januari 2024, market cap BBCA tercatat mencapai Rp1.165,50 triliun. Proporsi nilai tersebut setara dengan 10,21% dari total market cap pasar modal di Indonesia. 

Adapun secara harian, saham BBCA ditutup melemah 1,04% di level Rp9.700 per saham pada akhir Januari 2024. Kokohnya posisi market cap saham BBCA diiringi oleh kinerja keuangan yang tumbuh solid. Sepanjang 2023, laba bersih konsolidasian perseroan yang tumbuh 19,40% (yoy) menjadi Rp48,64 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp40,74 triliun.

BBRI 

Selanjutnya, saham dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua kembali ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai mencapai Rp855,25 triliun. Nilai tersebut setara dengan 7,49% dari total market cap BEI pada akhir Januari. 

Adapun, per 31 Januari 2024 saham BBRI parkir di level Rp5.775 per saham dan menguat 1,33%.  Jika menilik kinerja fundamental BBRI sepanjang 2023, laba bersih perseroan tumbuh 17,45% (yoy) menjadi Rp60,10 triliun dari sebelumnya Rp51,17 triliun.

BREN

Lalu, di posisi ketiga ditempati oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Emiten anak usaha PT Barito Pacific Tbk. ini tetap bertahan di delapan besar emiten big cap meskipun posisinya turun dari Desember 2023 dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp662,24 triliun atau setara 5,80% dari total market cap BEI akhir Januari 2024. Saham BREN berakhir menurun 1,49% pada perdagangan 31 Januari 2024 ke level Rp4.950 per saham.

BYAN 

Kemudian, di posisi keempat ditempati oleh PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp656,67 triliun atau 5,75% dari total market cap hingga akhir Januari 2024. Secara harian, saham BYAN ditutup stagnan di Rp19.700 per saham pada akhir perdagangan Januari 2024. 

Dari sisi kinerja fundamental sepanjang kuartal III/2023, kinerja usaha emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong tersebut mencatatkan laba bersih US$910,51 juta atau setara dengan Rp14,10 triliun (asumsi kurs per September 2023 Rp15.487/US$). Realisasi tersebut merosot signifikan 44,05% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,63 miliar atau setara dengan Rp24,79 triliun (asumsi kurs per September 2022 Rp15.232/US$).

BMRI 

Posisinya diikuti oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp614,46 triliun atau 5,38% dari total market cap di BEI. Pada perdagangan akhir Januari 2024, harga saham BMRI juga stagnan secara harian di level Rp6.650 per saham. Secara fundamental, laba bersih BMRI sepanjang 2023 meningkat signifikan 33,74% menjadi Rp55,01 triliun dari Rp41,17 triliun per Desember 2022.

AMMN

Di posisi keenam ada emiten yang bergerak di perusahaan holding dan melantai di BEI pada 7 Juli 2023, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). Nilai market cap AMMN tercatat sebesar Rp545,70 triliun atau setara 4,78% dari total market cap BEI. Harga saham AMMN per 31 Januari 2024 ditutup melemah 0,33% di level Rp7.525 per saham. 

Sementara itu, kinerja keuangan perseroan per September 2023 menunjukkan adanya penurunan tajam  dari sisi laba bersih yang mencapai 91,58% menjadi US$62,67 juta atau setara Rp670,59 miliar (asumsi kurs per September 2023 Rp15.487/US$) dari sebelumnya US$744,10 juta atau setara Rp11,33 triliun (asumsi kurs per September 2022 Rp15.232/US$)

TPIA 

Di posisi ketujuh ada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang tercatat memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp467,16 triliun. Nilai tersebut setara dengan 4,09% dari keseluruhan kapitalisasi pasar di bursa. Harga saham TPIA pada akhir perdagangan 31 Januari 2024 ditutup terkoreksi 0,92% ke level Rp5.400 per saham. 

Jika melihat kinerja usahanya, TPIA berhasil menekan kerugian menjadi US$21,38 juta atau setara Rp331,11 miliar (asumsi kurs per September 2023 Rp15.487/US$) pada September 2023. Kerugian tersebut menyusut 80,83% jika dibandingkan dengan kerugian pada September 2022 yang mencapai US$111,55 juta atau setara Rp1,70 triliun (asumsi kurs per September 2022 Rp15.232/US$).

TLKM

Di posisi buncit delapan besar ditempati oleh PT Telkom Indonesia (persero) Tbk. (TLKM) dengan market cap sebesar Rp392,29 triliun. Proporsi nilai itu mencapai 3,44% dari total kapitalisasi pasar hingga akhir Januari 2024. Harga saham TLKM per 31 Januari 2024 bertengger pada level Rp3.960 per saham dan menurun 1% dari perdagangan hari sebelumnya. 

Per kuartal III/2023, laba bersih emiten jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia ini tercatat tumbuh 17,60% menjadi Rp19,50 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp16,58 triliun.

Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) kini menempati urutan ke-9 dan 10 dengan nilai market cap masing-masing Rp212,31 triliun dan Rp207,48 triliun. Pada bulan sebelumnya, saham ASII menduduki peringkat ke-9 dan BBNI berada di posisi ke-10.

(Baca: Data 8 Saham dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI per Desember 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags