Bursa Efek Indonesia

investasi

pasar modal

pasar saham

emiten

Indikator

<p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/16711474/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"><span class="fr-mk" style="display: none;">&nbsp;</span><span class="fr-mk" style="display: none;">&nbsp;</span></iframe></p><p id="isPasted">Sepanjang Januari 2024, terpantau ada sembilan perusahaan yang mencatatkan saham dalam rangka penawaran umum perdana (<em>initial public offering</em>/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). &nbsp;Total realisasi perolehan dana IPO dari empat emiten baru tersebut mencapai Rp1,54 triliun.</p><p>Berdasarkan data yang dihimpun <em>Dataindonesia.id,&nbsp;</em>berikut urutan emiten peraih dana IPO terbesar periode pencatatan Januari 2024:</p><h2><strong>NICE&nbsp;</strong></h2><p>Emiten yang bergerak di sektor barang baku, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE), menempati urutan teratas sebagai emiten pendatang baru Januari 2024 dengan perolehan dana IPO terbesar mencapai Rp532,78 miliar.&nbsp;</p><p>Berdasarkan informasi dalam prospektusnya, NICE melepas 1,22 miliar saham ke publik atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses IPO. Perseroan telah mematok harga IPO sebesar Rp438 per saham. Saham NICE resmi tercatat di BEI pada 9 Januari 2024 dan resmi menjadi emiten ke-3 yang listing di 2024.</p><h2><strong>MSJA&nbsp;</strong></h2><p>Posisi berikutnya ada emiten yang bergerak di bidang industri nonwoven, yaitu PT Multi Spunindo Jaya Tbk. (MSJA). Dalam aksi korporasinya, MSJA meraup dana IPO sebesar Rp264,71 miliar.&nbsp;</p><p>Berdasarkan informasi dalam prospektusnya, MSJA melepas 882,35 juta saham ke publik atau setara dengan 15% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses IPO. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp300 per saham. Saham MSJA resmi tercatat di BEI pada 10 Januari 2024 dan resmi menjadi emiten ke-5 pada 2024.</p><h2><strong>SMGA&nbsp;</strong></h2><p>Posisinya diikuti oleh emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar bijih Nikel dan batubara, PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk. (SMGA). SMGA berhasil menghimpun dana segar mencapai Rp183,75 miliar.</p><p>Berdasarkan informasi dalam prospektusnya, SMGA melepas 1,75 miliar saham ke publik atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses IPO. SMGA mematok harga IPO sebesar Rp105 per saham. Adapun saham SMGA resmi tercatat di BEI pada 29 Januari 2024 dan resmi menjadi emiten ke-9 tahun ini.</p><h2><strong>CGAS&nbsp;</strong></h2><p>Posisi berikutnya ditempati oleh emiten yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi gas alam yaitu PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS). Dalam aksi korporasinya, CGAS berhasil menghimpun dana segar mencapai Rp179,62 miliar. &nbsp;</p><p>Berdasarkan informasi dalam prospektusnya, CGAS melepas 531,43 juta saham ke publik atau setara dengan 30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses IPO. CGAS mematok harga IPO sebesar Rp338 per saham. Adapun saham CGAS resmi tercatat di BEI pada 8 Januari 2024 dan resmi menjadi emiten ke-2 yang melantai di BEI tahun ini.</p><blockquote><p>(Baca:&nbsp;<a href="https://dataindonesia.id/pasar-saham/detail/agenda-bursa-hari-ini-akhir-masa-penawaran-saham-ipo-meja-mkap-live-6-februari-2024" target="_self" rel="noopener noreferrer" id="isPasted">Agenda Bursa Hari ini: Akhir Masa Penawaran Saham IPO MEJA, MKAP, LIVE (6 Februari 2024)</a>)</p></blockquote><h2><strong>ASLI</strong></h2><p>Posisinya diikuti oleh emiten di sektor infrastruktur, yaitu PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) yang meraup dana IPO mencapai Rp125 miliar. Berdasarkan informasi dalam prospektusnya, ASLI melepas 1,25 miliar saham ke publik atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses IPO. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp100 per saham. Saham ASLI resmi tercatat di BEI pada 5 Januari 2024 dan resmi menjadi emiten pertama yang melantai di BEI pada 2024.</p><h2><strong>SMLE</strong></h2><p>Selanjutnya ada emiten yang bergerak di bidang perdagangan bahan kimia khusus untuk bahan baku makanan &amp; minuman, bahan baku perawatan diri, dan bahan baku kimia Industri, PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE). SMLE berhasil menghimpun dana segar mencapai Rp81,48 miliar dari aksi korporasi tersebut.</p><p>Berdasarkan informasi dalam prospektusnya, SMLE melepas 465,63 juta saham ke publik atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses IPO. SMLE mematok harga IPO sebesar Rp175 per saham. Adapun saham SMLE resmi tercatat di BEI pada 10 Januari 2024 dan resmi menjadi emiten ke-4 tahun ini.</p><h2><strong>MANG</strong></h2><p>Di posisi ketujuh ada emiten yang bergerak dibidang jasa konstruksi gedung, pembangunan infrastruktur jalan, serta fasilitas produksi aspal <em>hot mix&nbsp;</em>dan beton <em>ready mix</em>, yaitu PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG). MANG berhasil menghimpun dana segar mencapai Rp76,25 miliar.</p><p>Berdasarkan informasi dalam prospektusnya, MANG melepas 762,50 juta saham ke publik atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses IPO. MANG mematok harga IPO sebesar Rp100 per saham. Adapun saham MANG resmi tercatat di BEI pada 11 Januari 2024 dan menjadi emiten ke-6 tahun ini.</p><h2><strong>ACRO</strong></h2><p>Selanjutnya, ada emiten sektor barang konsumen non-primer, PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO) yang menjadi emiten dengan perolehan dana IPO terbesar kedelapan mencapai Rp74,93 miliar. Emiten ke-7 yang resmi tercatat di BEI pada tahun ini melepas 693,83 juta saham ke publik atau setara dengan 20%. Perseroan mematok harga IPO Rp108 per saham. Adapun saham ACRO resmi melantai pada 11 Januari 2024.</p><h2><strong>GRPH</strong></h2><p>Terakhir, ada PT Griptha Putra Persada Tbk. (GRPH) yang telah melepas 20% sahamnya atau sebanyak 200 juta lembar saham. Perusahaan yang bergerak dalam bidang hotel bintang, restoran, dan MICE</p><p>&nbsp;ini menjadi emiten ke-8 yang tercatat di BEI pada 18 Januari 2024. GRPH memutuskan melepas harga IPO sebesar Rp103 per saham dengan total raihan dana segar senilai Rp20,60 miliar.</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/index-detail/data-siap-olah?type=subcategory&category=60&subcategory=114" target="_self" rel="noopener noreferrer">DataIndonesia.id juga menyediakan beragam file data siap olah yang dapat diunduh di sini</a>)</p></blockquote>

Sepanjang Januari 2024, tercatat ada 9 perusahaan yang mencatatkan saham perdana dalam rangka IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total realisasi perolehan dana mencapai Rp1,54 triliun. Siapakah peraup dana IPO terbesar? Berikut ulasannya

Data Deretan Emiten Peraup Dana IPO Terbesar Sepanjang Januari 2024