Data Laju Harga Saham Unilever Indonesia (UNVR) hingga Pertengahan November 2023

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) turut menjadi sorotan pasar dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan pantauan DataIndonesia.id, saham UNVR cenderung bergerak melemah sepanjang tahun ini, berbanding terbalik dengan lajunya pada tahun lalu. Berikut ulasannya.

Sarnita Sadya

15 Nov 2023 - 13.52

Data

Laju saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terpantau konsisten turun dalam tiga hari perdagangan terakhir hingga penutupan 14 November 2023. Adapun sepanjang perdagangan hari ini sahamnya juga masih tercatat melemah 0,57% ke 3.460 pada 15 November 2023 pukul 13.42 WIB. Laju ini berbanding terbalik dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung berbalik menguat pada rentang waktu perdagangan yang sama.

Berdasarkan pantauan DataIndonesia.id, saham UNVR mengakumulasi penurunan 3,37% pada perdagangan 10-14 November 2023 setelah sempat ditutup stagnan pada perdagangan 9 November 2023.

Secara harian, saham UNVR terkoreksi 0,28% ke level 3.590 pada akhir perdagangan 10 November 2023. Lalu semakin jatuh 1,67% ke 3.530 pada perdagangan 13 November 2023, dan kembali ditutup di zona merah dengan melemah 1,42% ke level 3.480 pada perdagangan 14 November 2023.

Jika dilihat laju perdagangan sepanjang bulan berjalan hingga 14 November 2023 (month-to-date/mtd), harga saham UNVR juga cenderung tertekan dengan penurunan 3,87% atau 140 poin dari 3.620 pada akhir Oktober 2023. Penurunan tersebut juga terjadi sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) sebesar 25,96% atau 1.220 poin dari 4.700 pada akhir Desember 2022.

Laju saham UNVR yang cenderung melemah sepanjang tahun ini berbanding terbalik dengan laju saham emiten yang bergerak di sektor konsumer produk perawatan harian itu sepanjang 2022. Tercatat saham entitas usaha dari Unilever PLC, Inggris, itu naik 11,68% atau 480 poin dari 4.110 pada akhir Desember 2021 menjadi 4.590 pada 14 November 2022. Sementara secara setahun penuh (full year), laju saham UNVR menguat 14,36% atau 590 poin ke level 4.700 pada 30 Desember 2022.

Sepanjang tahun lalu, saham UNVR sempat menyentuh level tertingginya di 5.400 pada 20 Oktober 2022 dan 26 Oktober 2022. Sementara sepanjang 2023 berjalan hingga 14 November 2023, saham tertinggi UNVR berada di level 5.025 pada 8 Februari 2023.

Jika dilihat dari sisi fundamental, laporan keuangan UNVR kuartal III/2023 menunjukkan saham emiten yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG) itu mengalami penurunan. Pendapatan perseroan menyusut 3,28% menjadi Rp30,51 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp31,54 triliun. Hal tersebut juga turut membuat laba bersih perseroan tergerus 9,16% menjadi Rp4,19 triliun dari sebelumnya Rp4,61 triliun.

Sementara itu, tak hanya di tengah kinerja keuangan yang tertekan, pelemahan saham UNVR terutama sebulan terakhir, juga terjadi di tengah maraknya isu seruan boikot terhadap produk-produk yang diduga terafiliasi atau memberikan dukungan terhadap Israel. Mengutip Bisnis.com, perusahaan konsumer raksasa Unilever, disebut-sebut menjadi salah satu sasaran boikot tersebut. Tak hanya di Indonesia tetapi juga berbagai negara lainnya.

Masih mengutip dari Bisnis.comsejumlah produk makanan dan minuman hingga hingga kosmetik yang disebut-sebut terduga terafiliasi dengan Israel hingga terkena seruan boikot di media sosial lainnya diantaranya Danone, McDonald’s, Coca-Cola, Starbucks, Burger King, Pizza Hut, Nestle, hingga L'Oréal.

Adapun Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa MUI No. 28/2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Salah satu poin yang disampaikan adalah MUI meminta umat Islam untuk menghindari penggunaan produk pendukung Israel.

(Baca: Kinerja Keuangan Unilever Indonesia (UNVR) QIII/2019-QIII/2023

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags