Data Pembukaan Perdagangan IHSG Hari ini (6 Desember 2023)

IHSG dibuka stagnan lalu berfluktuasi terbatas pada pukul 09.01 WIB. IHSG diprediksi sideways hari ini. Adapun bursa global beragam di tengah menguatnya spekulasi The Fed mencapai akhir kenaikan suku bunga serta pemangkasan peringkat kredit China dari Moody's.

Gita Arwana Cakti

6 Des 2023 - 09.03

Data

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan pada level 7.100,86 pada perdagangan Rabu (6/12). Selanjutnya indeks berfluktuasi terbatas di rentang 7.097,03-7.113,39. Adapun pada pukul 09.01 WIB, indeks naik 0,02% atau 1,09 poin ke level 7.101,94. 

Tercatat 183 saham berhasil menguat, 122 saham melemah, dan 236 saham stagnan. Kapitalisasi pasar pagi ini tercatat berada di posisi Rp11.269,61 triliun. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,10% atau 7,26 poin ke level 7.100,86, dan kembali memecahkan rekor level tertinggi baru 2023 berjalan.

Pada perdagangan kemarin saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menempati urutan kelima dalam top leders IHSG. Saham GOTO naik 1% ke level 101 di tengah adanya kabar merapatnya TikTok Shop ke GOTO. Sementara itu, saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) memimpin jajaran top gainers dengan melonjak 25% atau menembus batas auto rejection atas (ARA) ke level 5.250. Saham PTRO melesat setelah sinyal Prajogo Pangestu untuk merapat kian kuat.

Di sisi lain, saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menempati posisi keempat top gainers dengan melesat 24,55% ke 1.040. Secara sektoral, indeks sektor kesehatan juga menjadi pendorong IHSG kemarin dengan naik 2,32%.

Penguatan indeks sektor kesehatan terjadi di tengah kabar adanya penemuan laporan kasus bakteri penyebab pneumonia di Indonesia yang kini sedang diverifikasi jumlah kasusnya oleh Pemerintah. Adapun di Singapura juga dikabarkan terjadi lonjakan kasus Covid-19 secara tiba-tiba pada awal bulan ini

Prediksi IHSG Hari Ini

Pada hari ini, sejumlah analis menilai pergerakan IHSG akan bergerak terbatas. Dalam risetnya, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG berpotensi sideways hari ini seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan regional. Adapun tim riset MNC Sekuritas mengatakan selama IHSG belum mampu menembus 7.150 sebagai level resistennya, maka secara teknikal saat ini diperkirakan indeks komposit sedang membentuk wave (ii) dari wave [iii]. Adapun area koreksi IHSG terdekatnya akan berada di level 6.954-7.029.

Selanjutnya, analis BNI Sekuritas menilai IHSG berpotensi melemah terbatas dengan menguji level support pada rentang 7.040-7.080 dan level resisten di 7.120-7.150. Adapun Mirae Asset Sekuritas memprediksi IHSG masih akan konsolidasi pada pola uptrend jangka pendek. 

Sementara itu bursa global terpantau beragam cenderung tertekan. Di Asia, indeks Strait Times melemah 0,05%, indeks Shanghai Composite turun 0,2%. Sementara indeks Hang Seng naik 0,36% dan indeks Nikkei 225 melejit 1,59% pada pukul 08.55 WIB. Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq Composite menguat 0,31%. Sementara indeks S&P 500 turun 0,06% dan Dow Jones terkoreksi 0,22% pada perdagangan kemarin. 

Bursa AS cenderung melemah di tengah investor yang berupaya menebak jalur kebijakan bank sentral utama di saat lintasan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Adapun rapat kebijakan FOMC Federal Reserve selanjutnya akan digelar pada 12-13 Desember 2023.

(Baca: Data Penghimpunan Dana di Pasar Modal hingga November 2023)

Sentimen Global

Mengutip Reuters, melemahnya data ekonomi dan komentar baru-baru ini dari pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua The Fed Jerome Powell, telah meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS telah mengakhiri siklus kenaikan suku bunga dan akan mulai menurunkan suku bunga pada Maret.

Adapun investor mulai mencermati serangkaian data pasar tenaga kerja pada pekan ini dalam bentuk Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja, atau laporan JOLTS. Lalu akan mencapai puncak data pada laporan gaji pemerintah yang akan dirilis Jumat. Data tersebut akan sangat mempengaruhi pandangan pasar terhadap langkah-langkah kebijakan The Fed.

Lowongan pekerjaan di AS dilaporkan turun pada Oktober ke level terendah sejak awal 2021. Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja melemah akibat suku bunga yang lebih tinggi dan mengurangi permintaan dalam perekonomian.

Data lain menunjukkan sektor jasa AS meningkat pada November didorong oleh aktivitas bisnis yang juga meningkat, meskipun pesanan baru tidak berubah dan ukuran inflasi input tetap melemah. Di sisi lain, ekspektasi meningkat bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) dapat menurunkan suku bunga pada kuartal pertama 2024.

Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York, mengungkapkan ketika suku bunga naik dan permintaan melambat, perusahaan-perusahaan menarik kembali lowongan pekerjaan, yang pada dasarnya itu seperti apa yang diinginkan The Fed. Dia juga mengatakan The Fed mungkin sudah selesai menaikkan suku bunganya, dan satu-satunya pertanyaan yang belum terselesaikan adalah kapan mereka mulai menurunkan suku bunganya.

Adapun di Asia, peringatan pemangkasan peringkat kredit China dari lembaga pemeringkat Moody's pada Selasa mengejutkan sebagian orang. Hal itu pun telah memicu perdebatan bagi pelaku pasar seputar semakin suramnya pertumbuhan dan prospek pasar negara besar ekonomi Asia tersebut.

(Baca: Data Penutupan Perdagangan IHSG Hari Ini (5 Desember 2023))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags