Data Penutupan Indeks Obligasi Indonesia (ICBI) 10 November 2023

Indeks acuan obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berbalik melemah pada penutupan perdagangan Jumat (10/11). Penguatan terjadi di tengah rupiah dan dolar AS yang melemah akibat keraguan pasar bahwa suku bunga The Fed akan lebih tinggi dan lebih lama.

Gita Arwana Cakti

13 Nov 2023 - 08.30

Data

Indeks acuan obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berbalik melemah pada penutupan perdagangan Jumat (10/11). Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup turun 0,22% atau 0,81 poin ke level 364,97.

Indeks obligasi komposit tersebut berbalik arah perdagangan sebelumnya yang ditutup naik tipis. Sementara itu, indeks acuan obligasi tersebut sempat terkoreksi dengan akumulasi penurunan 0,28% atau 1,02 poin pada 7-8 November 2023. 

Jika dilihat pergerakan sepanjang bulan ini (month to date/mtd), pergerakan ICBI masih terpantau meningkat tipis 1,16%. Secara tahun berjalan (year to date/ytd) hingga 9 November 2023, lajunya naik 5,83%, dan secara tahunan (year on year/yoy) menguat 9,32%.

Kenaikan indeks acuan obligasi Indonesia pada perdagangan Jumat (10/11) tersebut juga sejalan dengan penurunan kinerja indeks obligasi pemerintah dan korporasi.

Tercatat, indeks obligasi negara (INDOBeX Government Total Return/INDOBeXG-TR) turun 0,23% atau 0,83 poin ke level 356,98 pada perdagangan Jumat (10/11). Lalu pergerakannya terpantau naik 1,19% sepanjang bulan berjalan (mtd), tumbuh 5,85% sepanjang tahun berjalan (ytd), dan menguat 9,40% secara tahunan (yoy).

Kondisi yang sama juga terjadi pada indeks obligasi korporasi (INDOBeX Corporate Total Return/INDOBeXC-TR) yang lebih rendah 0,09% atau 0,37 poin ke level 414,91 pada waktu perdagangan yang sama. Kemudian, laju INDOBeXC-TR juga terpantau naik 0,79% sepanjang bulan berjalan (mtd), tumbuh 5,76% sepanjang tahun berjalan (ytd), dan menguat 8,36% secara tahunan.

Adapun pergerakan ICBI ini terjadi di tengah nilai mata uang rupiah dan laju dolar AS yang melemah pada penutupan perdagangan Jumat (10/11). Data kurs tengah Bank Indonesia mencatat mata uang Garuda terdepresiasi 0,13% menjadi Rp15.649/US$ dari Rp15.529/US$ pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah tipis 0,05% ke level 105,725 pada penutupan perdagangan Jumat (10/9), menghentikan reli penguatan empat hari perdagangan berturut-turut sebelumnya. 

Melansir Reuters, pelemahan dolar AS terjadi di tengah keraguan pasar bahwa suku bunga acuan akan naik, bahkan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan adanya potensi kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengendalikan inflasi.

Pernyataan Powell pada Kamis lalu terkait perjuangan untuk memulihkan inflasi masih akan panjang sempat mengguncang pasar. Namun data pasar tenaga kerja yang lebih lemah seperti yang terlihat dalam laporan pengangguran pekan lalu serta spekulasi indeks harga konsumen yang akan lebih lambat kembali membuat pasar tidak yakin bahwa suku bunga akan lebih tinggi dan lebih lama.

Dalam laman resminya, PHEI menjelaskan bahwa Indonesia Bond Indexes atau INDOBeX merupakan indikator untuk mengukur pergerakan dan perkembangan harga ataupun yield obligasi. 

Indeks ini dapat dijadikan acuan untuk menggambarkan tren pergerakan pasar obligasi secara umum. INDOBeX mencakup seluruh obligasi berdenominasi Rupiah yang diterbitkan oleh Pemerintah maupun oleh pihak korporasi baik yang berupa obligasi konvensional maupun sukuk.

INDOBeX-Government adalah indeks obligasi berdenominasi rupiah yang diterbitkan oleh pemerintah baik obligasi konvensional maupun sukuk. Sementara INDOBeX-Corporate adalah indeks obligasi berdenominasi rupiah yang diterbitkan oleh korporasi baik obligasi konvensional maupun sukuk. 

Adapun TR atau total return menggambarkan pergerakan tingkat pengembalian (rate of return) keseluruhan obligasi yang dihitung berdasarkan kenaikan/penurunan harga obligasi, akumulasi perolehan bunga berjalan (accrued interest) dan perolehan kupon tahunan yang reinvestasikan kembali.

(Baca: Data Penutupan Indeks Obligasi Indonesia (ICBI) 9 November 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags