Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup parkir di zona merah dengan koreksi 0,42% atau 28,97 poin menuju level 6.809,26 pada perdagangan Jumat (10/11). Sepanjang perdagangan, indeks komposit berfluktuasi dengan rentang harian dari 6.801,91 hingga 6.843,96.
Sebanyak 333 saham terkoreksi, 184 saham masih bergerak ke zona hijau, dan 227 saham lainnya stagnan. Sektor properti menekan laju IHSG dengan koreksi 1,04%. Posisinya diikuti sektor barang konsumen non-primer yang melemah 0,89%.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.719,89 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 16,4 miliar unit. Adapun, nilai transaksi tercatat sejumlah Rp7,69 triliun.
Sejumlah saham berkapitalisasi pasar besar ikut menekan laju IHSG. Salah satunya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) terkoreksi 2,4% ke level 5.075.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 1,94% ke 8.825. Kemudian , saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang turun 1,7% menuju 5.775.
Pelemahan IHSG terjadi di tengah kabar dari dalam negeri terkait dimulainya insentif berupa pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk perumahan sebesar 11%. Skema tersebut memungkinkan masyarakat yang akan membeli rumah di bawah Rp2 miliar pada November 2023-Juni 2024 tidak membayar PPN.
Lalu, kebijakan itu juga berlaku untuk pembelian rumah di bawah Rp5 miliar pada Juli 2024 – Desember 2024. Namun, batasnya ditentukan sebesar Rp2 miliar per unit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan, total anggaran yang diperlukan untuk program pembebasan PPN senilai Rp3,38 triliun. Alhasil, pemerintah harus mengeluarkan dana tambahan di pos belanja perpajakan untuk menutup penerimaan PPN tersebut.
Adapun, pergerakan IHSG ke zona merah terjadi seiring bursa global yang cenderung melemah. Di Asia, indeks Hang Seng terpantau melemah 1,76%, Shanghai Composite terkoreksi 0,47%, Straits Times menurun 0,92%, serta Nikkei 225 turun 0,24% pada Jumat (10/11) pukul 16.09 WIB.
Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq Composite terkontraksi 0,94%, S&P 500 turun 0,81%, serta indeks Dow Jones melemah 0,65% pada penutupan perdagangan Kamis (9/11) waktu setempat.
Pelemahan bursa AS seiring komentar Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada Kamis (9/11) bahwa masih ada peluang kenaikan suku bunga acuan pada masa mendatang. Hal itu demi mengembalikan inflasi ke target 2%.
(Baca: Data Pembukaan Perdagangan IHSG Hari ini (10 November 2023))