Dihantui Omicron, IHSG Catat Koreksi Selama Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan penurunan 0,59% selama pekan keempat Desember 2021. Sejumlah sentimen terkait Omicron menghantui IHSG dalam sepekan terakhir.

Dyah Ayu Kartika

24 Des 2021 - 17.44

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama pekan keempat Desember 2021 membukukan penurunan 0,59% dibandingkan minggu sebelumnya di level 6.601,93. Namun, IHSG melaju ke zona hijau pada Jumat (24/12) dengan penguatan 0,11% atau 7,35 poin ke level 6.562,9 dibandingkan hari sebelumnya. 

Sebanyak 121 miliar saham diperdagangkan dengan nilai turnover sebesar Rp52,7 triliun dalam sepekan. Investor asing terlihat melakukan aksi jual bersih dengan net sell Rp6,97 di seluruh pasar. 

Sektor transportasi dan logistik memberatkan laju indeks selama sepekan dengan koreksi paling dalam hingga 4,14%. Selain itu, sektor teknologi dan kesehatan melemah masing-masing sebesar 2,38% dan 2,28%.

Sentimen selama sepekan masih terkait perkembangan penyebaran Covid-19 varian Omicron. Arah prospek ekonomi dan bisnis global menjadi tidak kompak. 

Di satu sisi, pelaku pasar meyakini fakta bahwa Omicron tidak menyebabkan gejala yang parah. Namun di sisi lain, pemerintah di beberapa negara maju mengambil sikap cukup reaktif dengan kembali melakukan karantina wilayah (lockdown).

Volatilitas di pasar juga dipantik oleh sentimen terkait pengetatan kebijakan moneter yang mulai dilakukan oleh beberapa bank sentral, seperti Bank of England dan The Federal Reserve (The Fed). Negara-negara maju juga masih digelayuti tingkat inflasi yang tinggi, sehingga pasar memperkirakan suku bunga bakal naik dalam waktu dekat.

Dari dalam negeri, Kementerian Kesehatan kembali melaporkan dua kasus tambahan Omicron pascadilakukan genome sequencing. Pelaku pasar juga mencermati kemungkinan adanya aksi window dressing yang biasa terjadi di akhir tahun.

Meski demikian, studi yang menyebutkan risiko fatalitas akibat Omicron cukup rendah membawa kabar gembira bagi pasar pada akhir pekan. Omicron pun diyakini tidak akan menimbulkan gelombang ketiga pandemi Covid-19. 

Kemudian, AS telah mengeluarkan izin edar dua obat Covid-19 racikan Pfizer dan Merck. Kabar ini memberikan harapan positif bagi pelaku pasar setelah dihantui kekhawatiran munculnya gelombang ketiga pandemi dan lockdown di beberapa negara. 

(Baca: IHSG Melaju ke Zona Hijau Sambut Natal)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags