IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah (5 Mei 2023)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau berbalik melemah pada perdagangan Jumat (5/5). Indeks ditutup parkir di zona merah dengan koreksi 0,82% atau 56,4 poin ke level 6.787,63.

Dyah Ayu Kartika

5 Mei 2023 - 16.47

Data

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau berbalik melemah pada perdagangan Jumat (5/5). Indeks ditutup parkir di zona merah dengan koreksi 0,82% atau 56,4 poin ke level 6.787,63.

Sepanjang perdagangan, indeks komposit berfluktuasi menyentuh level harian terendah di posisi 6.733,78 dan level tertinggi hariannya di posisi 6.851,59. 

Tercatat 151 saham berhasil menguat, 374 saham melemah, dan 197 saham lainnya ditutup stagnan. Indeks sektoral yang mengalami penurunan paling tajam yakni sektor perindustrian dengan koreksi 2,29%. Diikuti oleh sektor barang baku yang turut melemah 2,18%. 

Kapitalisasi pasar tercatat berada pada posisi Rp9.656,08 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 16,11 miliar unit. Adapun nilai transaksi tercatat sejumlah Rp9,99 triliun. 

Deretan saham berkapitalisasi pasar besar yang ikut menekan laju gerak IHSG antara lain PT Astra International Tbk. (ASII) yang melemah 6,82% ke level 6.150. Diikuti saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) turun 6,96% menuju 3.610.

Pelemahan IHSG terjadi di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi RI pada kuartal I/2023 tercatat tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy) pada. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (q-to-q), ekonomi Indonesia terkontraksi 0,92% pada Januari-Maret 2023. Meski demikian, secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat secara persisten di atas 5% sejak kuartal IV/2021. 

Selain itu, pergerakan IHSG juga terseret oleh pelemahan bursa global. Di Asia, indeks Strait Times tercatat turun 0,14%, indeks Shanghai Composite melemah 0,48%, indeks Hang Seng naik 0,5% pada Jumat (5/5) pukul 16.15 WIB. Adapun bursa Jepang tutup karena libur. Di Amerika Serikat indeks Nasdaq Composite ditutup melemah 0,49%, indeks S&P 500 turun 0,72%, dan Dow Jones terkoreksi 0,86% pada Kamis (4/5).

Bursa saham global cenderung tertekan setelah ECB menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan memberi sinyal pengetatan lebih lanjut untuk menurunkan inflasi. Hal ini kontras dengan sinyal dari The Fed yang justru mengisyaratkan siklus maraton kenaikan suku bunga acuannya akan segera berakhir.

Selain itu, kabar terkait bank regional AS lainnya yakni PacWest Bancorp yang tengah menghadapi sejumlah masalah turut membebani. Saham PacWest Bancorp anjlok 51% setelah mengonfirmasi pihaknya tengah menjajaki opsi strategis, termasuk penjualan. Kabar tersebut memperdalam kekhawatiran pasar terhadap kesehatan kinerja bank AS.

(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03% pada Kuartal I/2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags