IHSG Bertengger di Zona Hijau, ASII dan BBCA Jadi Penopang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (19/9). Terpantau IHSG menghijau 0,37% atau naik 26,62 poin ke posisi 7.195,49 pada akhir perdagangan.

Dyah Ayu Kartika

19 Sep 2022 - 17.00

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (19/9). Terpantau IHSG naik 0,37% atau naik 26,62 poin ke posisi 7.195,49 pada akhir perdagangan hari ini. 

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 7.151,62 hingga level 7.231,42. Penguatan IHSG terutama ditopang oleh sektor kesehatan yang menguat paling signifikan sebesar 1,22%, disusul oleh sektor barang konsumen non-primer yang juga naik 0,57%. 

Terdapat 208 saham menguat, 354 saham berakhir di zona merah, dan 142 saham lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar berada di posisi Rp9.490,76 triliun dan volume perdagangan mencapai 32,49 miliar saham dengan nilai Rp15,55 triliun.

Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi yang paling banyak ditransaksikan secara volume yakni 7,0 miliar lembar dengan nilai Rp1,2 triliun. Saham BUMI ditutup parkir pada harga 168, turun 6,67%. 

Selanjutnya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga terpantau aktif diperdagangkan dengan nilai Rp883,59 miliar dan volume 102,53 juta saham. Adapun transaksi saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) tercatat senilai Rp634,75 miliar dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp612,99 miliar.

Menghijaunya IHSG didorong oleh sejumlah mayoritas saham big caps yang mengakhiri perdagangan di zona hijau. Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi yakni sebesar 3,26% sehingga parkir di 7.125. Posisi ASII disusul BBCA yang naik 2,37% dan parkir di 8.650 dan TLKM yang naik 2,04% sehingga berada di level 4.500.

Penguatan IHSG berlawanan dengan lesunya bursa saham regional atau Asia-Pasifik di mana Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,04%, Shanghai Composite China melemah 0,35%, Straits Times Singapura tertekan 0,37%, ASX 200 Australia tergerus 0,28%, dan KOSPI Korea Selatan melemah 1,14%. 

Bursa saham Amerika Serikat (AS) juga terkoreksi tajam pada pekan lalu. Terpantau tiga indeks saham acuan Wall Street kompak melemah dengan koreksi lebih dari 4% pekan lalu.

Pelaku pasar global cenderung memfokuskan perhatiannya kepada keputusan kebijakan moneter suku bunga oleh sejumlah bank sentral, termasuk The Fed pada pekan ini. Bank sentral yang turut mengumumkan suku bunga acuannya selain The Fed, antara lain bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB), dan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ).  Di dalam negeri pun, Bank Indonesia (BI) akan menentukan kebijakan moneter terbarunya pada pekan ini, tepatnya Kamis (22/9) mendatang.

(Baca: Top Active Saham per 16 September 2022)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags