IHSG Koreksi 1,02% Sepekan, Sektor Barang Baku Paling Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,02% pada pekan ketiga September 2022 jika dibandingkan tujuh hari sebelumnya yang berada di level 7.242,66.

Dyah Ayu Kartika

16 Sep 2022 - 17.21

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,02% pada pekan ketiga September 2022 jika dibandingkan tujuh hari sebelumnya yang berada di level 7.242,66. IHSG juga ditutup terkoreksi 1,87% atau 136,73 poin secara harian ke level 7.168,87 pada Jumat (16/9).

Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 124,5 miliar unit dengan nilai transaksi Rp75,1 triliun dalam sepekan. Investor asing pun cenderung keluar dari pasar domestik dengan membukukan aksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp1,59 triliun di seluruh pasar. 

Dalam sepekan, sektor barang baku tertekan paling dalam hingga 2,44%. Sektor teknologi dan infrastruktur juga melemah masing-masing sebesar 2,01% dan 0,71%. Sedangkan, sektor sektor properti masih memimpin di zona hijau lantaran melejit 2,95%.

Pergerakan IHSG selama sepekan dibayangi beberapa sentimen. Salah satunya karena pelaku pasar masih khawatir dengan inflasi global, termasuk di Amerika Serikat yang masih tinggi pada Agustus 2022. 

Tercatat Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,1% secara bulanan pada Agustus. Tingkat inflasi tahunan di AS pun mencapai 8,3%, melebihi ekspektasi analis yang sebesar 8,1%. 

The Fed telah menegaskan komitmennya untuk terus menaikkan suku bunga acuannya hingga inflasi kembali ke 2%. Bukan hanya The Fed, bank sentral utama dunia lainnya juga melakukan hal yang sama, sehingga dunia terancam resesi.

Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berupaya mengatasi tingginya inflasi, terutama pangan pada sisa 4 bulan tahun ini. Pemerintah menargetkan inflasi pangan bisa berada di bawah 5%. Adapun, kenaikan harga BBM diperkirakan turut mengerek inflasi di kisaran 1,6%-2%. 

Sementara, katalis positif yang mempengaruhi IHSG terkait data neraca dagang Indonesia pada Agustus 2022. Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$5,76 miliar pada bulan lalu.

Surplus tersebut utamanya berasal dari sektor nonmigas yang sebesar US$7,74 miliar,. Sementara, neraca perdagangan migas masih mengalami defisit US$1,98 miliar.

(Baca: Nyaris Seluruh Sektor Merah, IHSG Jatuh 1,87%)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags