IHSG Masih Menguat di Tengah Tekanan Jual Asing

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,15% atau 9,95 poin menuju level 6.662,87 pada Senin (13/12).

Dyah Ayu Kartika

13 Des 2021 - 17.42

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,15% atau 9,95 poin menuju level 6.662,87 pada perdagangan Senin (13/12). Penguatan terjadi di tengah tekanan jual oleh investor asing dengan net sell Rp658,94 miliar di seluruh pasar. 

Nilai transaksi bursa mencapai Rp12,10 triliun dengan jumlah saham yang beredar sebanyak 28,25 miliar unit saham. Terpantau 270 saham menguat, 248 yang turun dan 164 stagnan. 

Sektor transportasi dan logistik mendorong laju indeks komposit dengan kenaikan sebesar 3,14%. Disusul sektor barang konsumen non-primer dan barang baku yang masing-masing menguat 2,4% dan 0,98%.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) marak dilego investor asing dengan nilai jual bersih sebesar Rp113,69 miliar. Saham BBCA pun terkoreksi 1,02% ke level 7.300. 

Kemudian, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dilepas asing Rp84,96 milar dan saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) sebesar Rp72,15 miliar.

Penguatan IHSG sejalan dengan cerahnya Bursa Wall Street pada perdagangan Jumat (10/11) lalu. Dow Jones ditutup menguat 0,6% ke level 35.970,99, S&P 500 melonjak 0,96% ke posisi 4.712,05, dan Nasdaq Composite melesat 0,73% menjadi 15.630,60.

Pelaku pasar mencermati data inflasi AS per November 2021 yang menyentuh angka 6,8% (yoy), melampaui proyeksi pasar di level 6,7% sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 1982. Bank Sentral AS (The Fed) diperkirakan menanggapi data inflasi tersebut dengan mengurangi pembelian surat berharga di pasar dari US$120 miliar menjadi US$30 miliar.

Selain itu, AS melaporkan masuknya Covid-19 varian Omicron di tidak menyebabkan lonjakan angka kematian. Alhasil, varian tersebut pun terindikasi tak memicu keparahan, meski diduga lebih menular. 

(Baca: IHSG Terus Menghijau dalam Sepekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags