IHSG Melemah, Sektor Transportasi Jatuh Paling Dalam

IHSG ditutup melemah 0,13% atau 9,63 poin ke posisi 7.215,98 pada perdagangan Senin (25/4). Sektor transportasi terdorong ke zona pelemahan paling dalam, yakni 2,24%.

Dyah Ayu Kartika

25 Apr 2022 - 16.46

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,13% atau 9,63 poin ke posisi 7.215,98 pada perdagangan Senin (25/4). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.121,86 hingga 7.234,32. 

Sebanyak 162 saham menguat, 388 saham melemah, dan 150 saham lainnya bergerak di tempat. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 30,82 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp19,63 triliun. 

Sektor transportasi terdorong ke zona pelemahan paling dalam, yakni 2,24%. Posisinya diikuti sektor energi yang juga merosot 1,29%.

Meski demikian, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp3,49 triliun di seluruh pasar. Pemegang saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) tercatat melakukan aksi crossing saham kepada investor asing senilai Rp3,28 triliun. 

Investor asing juga terlihat memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan net buy sebesar Rp283,19 miliar. Asing pun mengoleksi saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebanyak Rp157,17 miliar.

Sebaliknya, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dijual asing dengan net sell sebesar Rp179,74 miliar. Terdapat pula saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang juga dilepas asing masing-masing sebesar Rp102,03 miliar dan Rp58,98 miliar.

Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham Asia-Pasifik yang terpantau berjatuhan. Indeks Shanghai Composite menjadi yang paling parah koreksinya mencapai hingga lebih dari 5%. 

Bursa saham Amerika Serikat (AS) juga ditutup lesu. Indeks Dow Jones ambles 2,82%, S&P 500 turun 2,77%, dan Nasdaq terkoreksi 2,55%.

Pelaku pasar masih merespons negatif sikap The Federal Reserve (The Fed) yang berpotensi semakin agresif menaikkan suku bunga acuannya. Hal itu dilakukan untuk menekan inflasi yang semakin tinggi.

Dari dalam negeri, sentimen negatif datang dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat lalu (22/4) yang memutuskan pelarangan ekspor CPO. Larangan tersebut akan menyurutkan pendapatan negara karena porsi ekspor komoditas ini mencapai 13,01% dari ekspor nonmigas Indonesia pada 2021.

(Baca: IHSG Ditutup di Zona Merah Akhiri Pekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags