IHSG Tergelincir ke Zona Merah, Sektor Energi Jadi Pemantik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,57% atau 38,18 poin ke posisi 6.651,91 pada perdagangan Jumat (15/7). Sektor energi menekan IHSG dengan koreksi paling dalam hingga 2,87%.

Dyah Ayu Kartika

15 Jul 2022 - 17.32

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,57% atau 38,18 poin ke posisi 6.651,91 pada perdagangan Jumat (15/7). Ini seiring dengan tekanan yang menerpa saham-saham big caps, seperti BBCA, UNVR dan GOTO.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 6.645,90 hinga 6.716,96. Sebanyak 176 saham menghijau, 335 saham di zona merah, dan 178 saham lainnya stagnan. 

Kapitalisasi pasar mencapai Rp8.799,78 triliun. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 17,63 miliar unit dengan nilai transaksi sebesar Rp12,67 triliun.

Sektor energi menekan IHSG dengan koreksi paling dalam hingga 2,87%. Posisinya diikuti sektor barang konsumen primer yang turun 0,95%.

Mayoritas saham-saham dengan kapitalisasi terbesar terpantau melemah. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memimpin penurunan dengan koreksi mencapai 3,61% ke level 320. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) menyusul dengan penurunan 2,46% ke 5.950. 

Saham big caps lain yang juga terkoreksi adalah PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebesar 1,43% menuju di 4.830. Selanjutnya saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) merosot 1,37%. 

Adapun saham big caps yang berakhir di zona hijau adalah TLKM, TPIA dan BBRI. Masing-masing saham tersebut meningkat sebesar 3,23%, 0,79%, dan 0,98%.

Pelaku pasar khawatir ekonomi Amerika Serikat (AS) berada di ambang resesi. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, apa yang terjadi di AS dapat menular ke negara lain. 

Dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$5,09 miliar pada Juni 2022. Ini terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$7,23 miliar. Namun, neraca sektor migas masih mengalami defisit senilai US$2,14 miliar.

Nilai ekspor Indonesia mencapai US$26,09 miliar atau naik 21,30% (m-to-m) pada Juni 2022. Sedangkan, nilai impor Indonesia mencapai US$21,00 miliar atau meningkat 12,87% (m-to-m) pada bulan lalu. 

(Baca: Delapan Sektor Menguat, IHSG Rebound)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags