Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (22/12), seiring dengan aksi jual investor asing. IHSG mengakhiri perdagangan dengan koreksi 0,38% atau 24,72 poin menuju level 6.529,59.
Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak di rentang 6.529,59 hingga 6.592,17. Tercatat, 195 saham menguat, 345 saham melemah, dan 138 saham bergerak stagnan.
Terdapat 22,78 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp10,51 triliun. Sektor transportasi dan logistik melemah paling dalam mencapai 1,38%. Posisinya diikuti sektor properti yang juga turun 0,9%.
Investor asing tercatat membukukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp374,81 miliar di seluruh pasar. Adapun, investor asing paling banyak melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net sell senilai Rp125,58 miliar. Saham BBRI pun turun 0,74% ke level 4.050.
Posisinya diikuti saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang dilepas asing sebanyak Rp115,73 miliar. Kemudian, saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga dijual dengan net sell Rp80,10 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menjadi yang paling laris dikoleksi asing. Masing-masing membukukan net buy sebesar Rp115,31 miliar dan Rp49,19 miliar.
Turunnya IHSG tak sejalan dengan bursa Wall Street yang ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones naik 1,6%, S&P 500 terangkat 1,8%, dan Nasdaq Composite menguat 2,4%. Sentimen positif yang menopang bursa Amerika Serikat (AS) datang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS yang disebut akan menyetujui obat Covid-19 produksi Pfizer dan Merck.
Sementara dari dalam negeri, Kementerian Kesehatan kembali melaporkan dua kasus tambahan baru Covid-19 varian Omicron setelah dilakukan genome sequencing. Pelaku pasar juga mencermati kemungkinan adanya aksi window dressing yang biasa terjadi pada akhir tahun.