Ikuti Global, IHSG Kembali Turun di Hari Kelima (31 Mei 2023)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau kembali melemah untuk hari kelima pada perdagangan Rabu (31/5). Indeks terkoreksi 0,05% atau 3,16 poin ke level 6.633,26 pada pukul 16.00 WIB menjelang libur panjang akhir pekan (long weekend).

Dyah Ayu Kartika

31 Mei 2023 - 16.30

Data

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau kembali melemah untuk hari kelima pada perdagangan Rabu (31/5). Indeks terkoreksi 0,05% atau 3,16 poin ke level 6.633,26 pada pukul 16.00 WIB menjelang libur panjang akhir pekan (long weekend).

Sepanjang perdagangan, indeks komposit berfluktuasi menyentuh level harian terendah di posisi 6.562,96 dan level tertinggi hariannya di posisi 6.657,65. 

Tercatat 152 saham berhasil menguat, 419 saham melemah, dan 171 saham lainnya ditutup stagnan. Indeks sektoral yang mengalami penurunan paling tajam adalah sektor energi dengan jatuh 2,09%. Diikuti oleh sektor barang baku yang melemah 1,85%. 

Kapitalisasi pasar tercatat berada pada posisi Rp9.386,36 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 90,03 miliar unit. Adapun nilai transaksi tercatat Rp33,91 triliun. 

Deretan saham berkapitalisasi pasar besar yang ikut menekan laju gerak IHSG antara lain BYAN yang terkoreksi 6,69% ke level 15.000, BBCA yang melemah 2,16% ke level 9.050, dan TLKM yang turun 1,94% ke level 4.040.

Sementara itu sejumlah saham yang menjadi penahan pelemahan IHSG a.l GOTO yang melonjak 34,86% ke level 147, BBRI yang menguat 1,36%, dan ICBP yang terapresiasi 4,46% ke level 11.700.

Pelemahan IHSG turut terseret pergerakan bursa global yang tertekan. Di Asia, indeks Strait Times tercatat turun 0,9%, indeks Shanghai Composite melemah 0,61%, indeks Hang Seng terkoreksi 1,94%, indek Nikkei 225 jatuh 1,41% pada pukul 16.28 WIB. 

Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,32%, indeks S&P 500 naik tipis 0,07 poin, sedangkan Dow Jones melemah 0,15% pada perdagangan Selasa (31/5).

Tekanan bursa global terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap anggota parlemen AS yang menentang kesepakatan untuk menaikkan plafon utang sebesar US$31,4 triliun. 

Selama akhir pekan lalu, Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy telah mencapai kesepakatan untuk menangguhkan sementara plafon utang dan membatasi sebagian pengeluaran federal.

Pada Selasa, McCarthy juga mengatakan kesepakatan itu seharusnya mudah bagi Partai Republik untuk memilih. Dia bahkan optimistis bahwa kesepakatan tersebut akan disahkan. Namun, beberapa Republikan sayap kanan mengatakan mereka menentang kesepakatan bipartisan.

Adapun Komite Aturan DPR mulai mempertimbangkan RUU setebal 99 halaman, dan Biden dikabarkan tengah berbicara dengan anggota Kongres Demokrat yang progresif dan moderat.

Di sisi lain, potensi kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve untuk melawan inflasi dinilai pasar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan keuntungan perusahaan.

(Baca: IHSG Melemah, Sektor Perindustrian Paling Lesu (30 Mei 2023))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags