Indeks Sektoral : 5 Sektor Terkoreksi, IHSG Tetap di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap di zona merah pada penutupan perdagangan tengah pekan, Rabu (14/6).

Haratwadi Handoko

14 Jun 2023 - 19.17

Data

IHSG ditutup melemah 0,29% atau 19,3 poin menuju level 6.699,72. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 6.672,86 hingga level 6.744,64.

Indeks komposit terbebani oleh lima sektor. Sektor kesehatan tertekan paling dalam sebesar 1,23% ke level 1.507,53. Posisinya diikuti sektor teknologi yang juga melemah 1,05% ke level 4.881,67. Sedangkan enam sektor lainnya mencatatkan kenaikan. Sektor barang baku memimpin penguatan dengan 1,28% ke level 997,92.

Sektor Barang Baku

Indeks sektor barang baku menjadi indeks sektoral yang paling kuat dengan naik 1,28% atau 12,65 poin ke level 997,92 pada akhir perdagangan Rabu (14/6). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 985,27-998,19.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor barang baku antara lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) terapresiasi 6,14% atau 450 poin ke level 7.775, lalu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) naik 3,78% atau 225 poin ke level 6.175, dan PT Pinago Utama Tbk. (PNGO) menguat 1,92% atau 25 poin ke level 1.330.

Emiten kertas Grup Sinarmas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) membukukan kinerja positif sepanjang tahun 2022. TKIM mencetak peningkatan penjualan dan laba bersih pada tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan, penjualan neto sebesar US$1,14 miliar atau setara Rp17,26 triliun sepanjang 2022. Penjualan neto ini naik 11,63% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$1,02 miliar.

Penjualan TKIM didorong oleh kertas budaya sebesar US$805,13 juta, dan kertas industri dan lainnya sebesar US$338,4 juta. Penjualan kedua barang tersebut naik masing-masing 14,07% dan 6,21% dibandingkan tahun 2021. Sementara itu, total penjualan ekspor TKIM naik 1,11% menjadi US$641,6 juta, dari US$634,6 juta. Sementara itu penjualan lokal TKIM mencapai sebesar US$501,9 juta, meningkat signifikan 28,76% dari US$389,8 juta pada 2021.

Lonjakan pendapatan TKIM turut membuat beban pokok penjualan TKIM naik 11,5% menjadi US$985,6 juta, dari US$884 juta. Meski demikian, peningkatan beban pokok penjualan ini tak menggerus laba bruto TKIM yang naik 12,44% secara tahunan dari US$140,4 juta di 2021, menjadi US$157,9 juta di 2022. TKIM mampu mencetak laba bersih senilai US$463,3 juta atau setara Rp6,99 triliun. Laba bersih ini meningkat 86,56% dibandingkan tahun 2021 yang senilai US$248,3 juta.


Sektor Kesehatan

Indeks sektor kesehatan menjadi indeks sektoral yang paling tertekan, ditutup jatuh 1,23% atau 18,8 poin ke level 1.507,53 pada akhir perdagangan Rabu (14/6). Indeks terjatuh setelah bergerak di rentang 1.501,96-1.529,18.

Sejumlah saham yang ikut menekan sektor kesehatan antara lain PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) turun 7,98% atau 170 poin ke level 1.960, lalu PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) jatuh 2,21% atau 125 poin ke level 5.525, dan PT Bundamedik Tbk. (BMHS) melemah 2,17% atau 8 poin ke level 360.

Pengelola jaringan klinik Prodia PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menutup kuartal I/2023 dengan pendapatan sebesar Rp517,8 miliar. Capaian itu turun 6,8% dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang mencapai Rp556,07 miliar. Sejalan dengan turunnya pendapatan, laba tahun berjalan PRDA juga terkoreksi 32,15% secara tahunan dari Rp105,2 miliar menjadi Rp71,4 miliar.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan kas dan setara kas Prodia naik 69,4% menjadi Rp856,9 miliar dibandingkan dengan posisi pada tahun lalu, meskipun pendapatan dan laba mengalami koreksi. Hal ini diharapkan dapat menjadi modal Perseroan untuk menggenjot kinerja di kuartal selanjutnya.

Namun Dewi mengakui bahwa momentum Ramadan dan Idulfitri menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis laboratorium karena banyak pelanggan yang menunda pemeriksaan. Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi mengatakan Prodia optimistis dapat bertumbuh dengan adaptasi teknologi dan inovasi dunia laboratorium medis.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi berakhir di zona merah dengan ditutup terkoreksi 1,05% atau 51,97 poin ke level 4.881,67 pada akhir perdagangan Rabu (14/6). Indeks terkoreksi setelah bergerak di rentang 4.864,34-4.963,97.

Sejumlah saham yang ikut memberatkan sektor teknologi antara PT Galva Technologies Tbk. (GLVA) jatuh 3,54% atau 20 poin ke level 545, lalu PT Tera Data Indonusa Tbk. (AXIO) terkoreksi 3,33% atau 5 poin ke level 145, dan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) turun 0,72% atau 2 poin ke level 276.

Emiten produsen laptop Zyrex PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) membukukan penurunan laba bersih sepanjang kuartal I/2023. Emiten berkode saham ZYRX ini sejatinya mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp58,92 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023. Penjualan ini naik 6,61% dari Rp55,27 miliar di periode yang sama tahun 2022. Meski penjualan naik, ZYRX berhasil mencatatkan penurunan beban pokok penjualan 4,75% menjadi Rp42,97 miliar, dari Rp45,11 miliar secara tahunan. Alhasil perseroan mampu mencatatkan kenaikan laba bruto sebesar 57,07% menjadi Rp15,95 miliar dari Rp10,15 miliar di kuartal I/2022.

Namun beban keuangan ZYRX terpantau melonjak 219,85% menjadi Rp3,64 miliar, membuat laba tahun berjalan ZYRX turun 49,02% dari Rp3,37 miliar, menjadi Rp1,71 miliar di kuartal I/2023. Adapun per 31 Maret 2023, perseroan mencatatkan penurunan aset sebesar 20,19% menjadi Rp564,41 miliar dari Rp707,22 miliar pada 31 Desember 2022. Aset perseroan susut karena pos kas dan bank turun menjadi Rp84,52 miliar dari Rp206,37 miliar. Selain itu, piutang usaha pihak ketiga ZYRX juga turun menjadi Rp62,14 miliar dari Rp73,01 miliar.

Disisi lain, total liabilitas perseroan turun tajam menjadi Rp294,43 miliar hingga Akhir Maret 2023, dari Rp438,94 miliar pada 31 Desember 2022. Sementara itu jumlah ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp269,98 miliar di akhir Maret 2023, dari Rp268,28 miliar di akhir 2022. Sementara untuk arus kas dan bank pada akhir tahun tercatat melonjak 8.686,29% menjadi Rp84,52 miliar dari sebelumnya hanya Rp962,06 juta.

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags