Indeks Sektoral : 9 Sektor Menghijau, IHSG Berhasil Rebound

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound pada akhir perdagangan Kamis (4/5).

Haratwadi Handoko

4 Mei 2023 - 18.21

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,46% atau 31,31 poin menuju level 6.844,03 pada akhir perdagangan Kamis (4/5). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada rentang harian dari 6.780,09 hingga level 6.846,12.

Indeks komposit disokong oleh sembilan sektor. Sektor teknologi memimpin penguatan dengan naik 1,38% ke level 4.924,77. Diikuti sektor infrastruktur terpantau menguat 1,29% ke level 822,07. Sedangkan dua sektor lainnya mencatatkan penurunan. Sektor energi memimpin pelemahan dengan turun 0,79% ke level 1.986,63.

Sektor Energi

Indeks sektor energi menjadi indeks sektoral yang paling tertekan, ditutup jatuh 0,79% atau 15,74 poin ke level 1.986,63 pada akhir perdagangan Kamis (4/5). Indeks terjatuh setelah bergerak di rentang 1.983,67-2.009,84.

Sejumlah saham yang ikut menekan sektor energi antara lain PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) turun 6,78% atau 400 poin ke level 5.500, lalu PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) jatuh 5,01% atau 180 poin ke level 3.410, dan PT Indika Energy Tbk. (INDY) melemah 2,94% atau 70 poin ke level 2.310.

Emiten batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun hingga 21% di kuartal I/2023 gara-gara bengkaknya pembayaran royalti hingga 108%. Indika Energy mencatatkan pendapatan senilai US$906,8 juta di kuartal I/2023, naik 9,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$830,7 juta. Jumlah pendapatan tersebut setara dengan Rp13,33 triliun.

Pos beban pokok kontrak dan penjualan INDY juga tercatat naik hingga 24,16% menjadi US$707,7 juta, dari US$570 juta secara tahunan atau year on year (yoy). Peningkatan beban pokok ini sebagian besar diakibatkan oleh naiknya royalti yang harus dibayarkan INDY hingga 183,78% dari US$88,6 juta di kuartal I/2022, menjadi US$251,6 juta di kuartal I/2023.

Akibat beban pokok yang meningkat ini, laba bruto INDY tergerus 23,65% menjadi US$199,09 juta, dari US$260,7 juta secara tahunan. Laba bersih INDY juga tercatat turun 21,4% menjadi US$58,9 juta di kuartal I/2023, dari US$75,04 juta di periode yang sama tahun lalu. Laba bersih INDY ini setara dengan Rp866,37 miliar.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi menjadi indeks sektoral yang paling kuat dengan naik 1,38% atau 67,1 poin ke level 4.924,77 pada akhir perdagangan Kamis (4/5). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 4.792,15-4.935,14.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor teknologi antara lain PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terapresiasi 9,00% atau 9 poin ke level 109, lalu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) naik 2,21% atau 15 poin ke level 695, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menguat 1,69% atau 4 poin ke level 240.

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) membukukan pertumbuhan pendapatan pada kuartal I/2023. Pendapatan bersih GOTO tercatat naik mencapai Rp3,33 triliun pada kuartal I/2023, meningkat 122,55% dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp1,49 triliun. Pendapatan bersih GOTO ini didorong oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp2,93 triliun, teknologi keuangan Rp244,2 miliar, e-commerce Rp2,23 triliun, logistik Rp547,1 miliar, dan segmen lainnya sebesar Rp19,26 miliar.

Adapun hingga akhir kuartal I/2023 GOTO mencatatkan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp6,03 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,19 triliun. Jumlah kas dan setara kas GOTO di akhir periode adalah sebesar Rp26,77 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp26,97 triliun.

GOTO juga tercatat membukukan penurunan rugi bersih per kuartal I/2023. Rugi ini turun menjadi Rp3,86 triliun, atau terkoreksi 40,31% dibandingkan dengan posisi rugi kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp6,47 triliun. Penurunan rugi bersih GOTO terutama disebabkan oleh turunnya biaya dan beban GOTO sebesar 20,60% menjadi Rp7,37 triliun, dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,29 triliun.


Sektor Infrastruktur

Indeks sektor infrastruktur ikut menopang kenaikan IHSG dengan ditutup menguat 1,29% atau 10,44 poin ke level 822,07 pada akhir perdagangan Kamis (4/5). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 808,99-824,11.

Sejumlah saham yang ikut mendorong sektor infrastruktur antara lain PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menguat 3,67% atau 20 poin ke level 565, lalu PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) naik 1,69% atau 10 poin ke level 600, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) terapresiasi 1,49% atau 6 poin ke level 408.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai arus mudik dan balik pada Lebaran 1444H/2023 berjalan dengan lancar tanpa hambatan signifikan. Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan terdapat 3 faktor utama yang mendukung kelancaran arus mudik yakni infrastruktur, regulasi dan perilaku masyarakat yang semakin tertib dan disiplin mengikuti aturan lalu lintas.

Dari segi infrastruktur jalan, pihaknya telah melakukan penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa. Sementara itu, jalan tol yang difungsionalkan saat Lebaran 2023 sepanjang 94,3 km. Tak hanya itu, dilakukan juga pelebaran di beberapa ruas tol. Dari sisi regulasi, Endra menyampaikan upaya pemerintah dalam mengatur masa cuti bersama dan kebijakan perpanjangan periode arus balik, serta pembatasan truk logistik sangat membantu memecah trafik lalu lintas.

Faktor ketiga yaitu perilaku masyarakat atau pelaku perjalanan mudik yang terlihat lebih tertib dan disiplin mematuhi aturan lalu lintas. Hal ini berkaca pada indikator kecelakaan lalu lintas yang menurun.

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags