Indeks Sektoral : Enam Sektor Menguat, Topang IHSG Rebound

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada akhir perdagangan Selasa (9/5).

Haratwadi Handoko

9 Mei 2023 - 18.09

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,15% atau 10,35 poin menuju posisi 6.779,98 pada akhir perdagangan Selasa (9/5). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada rentang harian dari 6.742,18 hingga level 6.793,77.

Indeks komposit disokong oleh enam sektor. Sektor barang konsumen non-primer memimpin penguatan dengan naik 2,23% ke level 840,01. Diikuti sektor teknologi terpantau menguat 1,94% ke level 4.960,88. Sedangkan lima sektor lainnya mencatatkan penurunan. Sektor kesehatan memimpin pelemahan dengan turun 0,37% ke level 1.470,74.

Sektor Barang Konsumen Non-Primer

Indeks sektor barang konsumen non-primer menjadi indeks sektoral yang paling kuat dengan naik 2,23% atau 18,32 poin ke level 840,01 pada akhir perdagangan Selasa (9/5). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 821,69-842,55.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor barang konsumen non-primer antara lain PT Tripar Multivision Tbk. (RAAM) terapresiasi 24,66% atau 72 poin ke level 364, lalu PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) naik 2,94% atau 3 poin ke level 105, dan PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) menguat 2,83% atau 110 poin ke level 4.000.

Perusahaan produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) berencana membagikan dividen 40% dari laba bersih mulai tahun buku 2023 setelah melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengutip prospektus IPO RAAM, mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dan seterusnya, perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 40% dari laba bersih.

Per September 2022, RAAM mencatatkan penjualan Rp226,94 miliar, naik dari Rp109,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. RAAM mencatatkan laba bersih Rp76,87 miliar, berbalik dari rugi Rp20,04 miliar per September 2021. Sementara itu, RAAM berencana melakukan ekspansi dengan memproduksi konten streaming atau OTT (over the top) menggunakan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Dalam prospektus, tertera dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan sekitar 81,6% atau Rp190,04 miliar untuk modal kerja perseroan meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, sinetron, dan kegiatan pemasarannya. Sementara itu, sekitar 18,4% dana IPO sisanya akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema yang memiliki kepemilikan saham 99,99%.


Sektor Kesehatan

Indeks sektor kesehatan menjadi indeks sektoral yang paling tertekan, ditutup jatuh 0,37% atau 5,49 poin ke level 1.470,74 pada akhir perdagangan Selasa (9/5). Indeks terjatuh setelah bergerak di rentang 1.466,16-1.483,42.

Sejumlah saham yang ikut menekan sektor kesehatan antara lain PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) turun 1,90% atau 40 poin ke level 2.060, lalu PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) jatuh 1,47% atau 75 poin ke level 5.025, dan PT Phapros Tbk. (PEHA) melemah 0,74% atau 5 poin ke level 675.

Laba bersih emiten farmasi PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) tergerus sepanjang 2022 meski terdapat peningkatan pendapatan. Beban yang naik lebih tinggi daripada penjualan menjadi pemicu penurunan bottom line. Per 31 Desember 2022, laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SOHO berjumlah Rp372,61 miliar, terkoreksi 32,27% dibandingkan dengan 2021 yang mencapai Rp550,17 miliar.

Penurunan laba bersih ini dialami SOHO meskipun pendapatan bersih menorehkan kenaikan 3,02% secara tahunan, dari Rp7,07 triliun pada 2021 menjadi Rp7,29 triliun pada 2022. Namun, beban pokok pendapatan tercatat naik lebih tinggi, yakni 8,07% year-on-year (YoY) menjadi Rp5,95 triliun.

Kinerja penjualan produk obat sebagai kontributor pendapatan terbesar SOHO menjadi salah satu penyebab kenaikan penjualan yang lebih rendah dari meningkatnya beban. Segmen ini turun 3,48% (YoY) menjadi Rp3,61 triliun pada 2022 dibandingkan dengan Rp3,74 triliun pada 2021. Sementara itu, segmen produk kesehatan konsumen meningkat 8,31% (YoY) menjadi Rp2,35 triliun. Adapun segmen alat kesehatan naik 14,44% (YoY) dari Rp1,11 triliun pada 2021 menjadi Rp1,28 triliun pada 2022.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi ikut menopang kenaikan IHSG dengan ditutup menguat 1,94% atau 94,21 poin ke level 4.960,88 pada akhir perdagangan Selasa (9/5). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 4.866,67-5.007,68.

Sejumlah saham yang ikut mendorong sektor teknologi antara lain PT Era Digital Media Tbk. (AWAN) terapresiasi 13,45% atau 32 poin ke level 270, lalu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) naik 3,57% atau 25 poin ke level 725, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menguat 2,83% atau 3 poin ke level 109.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) meraup Rp580 miliar dari unit bisnis anyar yaitu GoTo Logistics (GTL) pada kuartal I/2023. Adapun manajemen emiten teknologi itu menargetkan GTL mampu menjadi mesin pertumbuhan baru sekaligus efisiensi dalam pengiriman barang. Pada kuartal I/2023 GTL mencatatkan peningkatan pendapatan kotor sebesar 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp580 miliar. Peningkatan pendapatan kotor GTL sejalan dengan pertumbuhan pendapatan unit bisnis e-commerce GoTo yakni Tokopedia.

Sebagai catatan, Tokopedia membukukan pendapatan kotor sebesar Rp2,3 triliun pada kuartal I/2023 atau tumbuh 21% (yoy). Sebelum dipisahkan menjadi unit tersendiri, GTL menjalankan peran sebagai support system, terutama di bisnis e-commerce. Adapun fokus GTL saat ini adalah mengurangi biaya layanan dan membuat pengiriman barang menjadi lebih cepat dengan harga terjangkau. GoTo mencatat EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) GTL pada kuartal I/2023 mencapai minus Rp152 miliar. Pertumbuhan adjusted EBITDA untuk segmen ini melesat signifikan dengan laju 38% secara year-on-year atau besarannya sebesar 26% dari pendapatan kotor.

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags