Bursa Efek Indonesia

kinerja perusahaan

pasar saham

Bank

<p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/2035636/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p id="isPasted">Sejumlah katalis penggerak laju saham <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/dashboard-kinerja-bank-di-indonesia" rel="noopener noreferrer" target="_self"><u>perbankan</u></a> cukup banyak pada pekan ini. Dimulai dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan terbaru hingga digelarnya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia mulai hari ini, 20 September 2023 hingga esok hari, 21 September 2023.&nbsp;</p><p>Dalam laman resminya, OJK akhirnya merilis Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum (POJK Tata Kelola). POJK ini diterbitkan mengingat tata kelola merupakan hal yang sangat fundamental dalam pengelolaan kegiatan usaha suatu bank untuk dapat berkembang secara sehat dan berkelanjutan dengan mengedepankan nilai, etika, prinsip, dan menjunjung tinggi integritas.</p><p>Adapun salah satu yang menjadi sorotan pasar adalah beleid mengenai pembagian dividen perbankan. Terkait dengan kebijakan dividen bank, pada pasal 108 POJK Tata Kelola Bank Umum dijelaskan bahwa bank wajib memiliki kebijakan dividen dan mengkomunikasikan kebijakan dividen kepada pemegang saham.</p><p>Di sisi lain, Bank Indonesia juga tengah menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) terkait kebijakan suku bunga acuan. Selain BI, pasar juga tengah menanti rapat kebijakan dari bank sentral AS, Federal Reserve, yang akan menyampaikan hasil rapatnya pada Rabu waktu setempat.</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/kebijakan-regulasi/detail/pojk-no-172023-tentang-tata-kelola-bank-umum" rel="noopener noreferrer" target="_self">POJK No. 17/2023 tentang Tata Kelola Bank Umum</a>)</p></blockquote><p>Lalu, bagaimanakah laju pergerakan saham bank di Bursa Efek Indonesia di tengah maraknya sentimen perbankan? <em>DataIndonesia.id&nbsp;</em>merangkum deretan 8 saham bank yang membukukan <em>return&nbsp;</em>harian terbesar hingga perdagangan Sesi I Rabu (20/9).&nbsp;</p><p>Saat ini, tercatat ada 47 bank yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari total tersebut sebanyak 24 saham bank terpantau menguat, 15 saham stagnan, dan 8 saham lainnya mengalami koreksi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Selasa (19/9).</p><h2><strong>BRIS</strong></h2><p>Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) terpantau mencatatkan kenaikan terbesar yakni hingga 4,94% menuju level 1.700 pada Sesi I Rabu (20/9) dari penutupan hari sebelumnya di level 1.620. Adapun sepanjang tahun 2023 berjalan, harga sahamnya telah terkerek 31,78% (<em>year-to-date</em>/ytd) dari level 1.290 pada akhir 2022 lalu.</p><p>Saham BRIS terkerek sejalan dengan kinerja semester I/2023 yang baru saja dirilis pada Rabu lalu. BSI (BRIS) mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp2,82 triliun sepanjang semester I/2023 atau tumbuh hingga 32,41% secara tahunan (yoy) dari Rp2,13 triliun pada semester I/2022.</p><h2><strong>BMAS</strong></h2><p>Di bawah BRIS terdapat saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) yang mencatatkan penguatan harga saham sebesar 2,88% menuju level 1.250 pada akhir Sesi I Rabu (20/9) dari semula di level 1.215. Selama 2023 berjalan, sahamnya juga menguat hingga 14,68% (ytd) dari level 1.090.</p><h2><strong>NOBU</strong></h2><p>Lalu mengekor di bawahnya ada saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) dengan kenaikan harga saham sebesar 2,6% menuju posisi 790 pada penutupan Sesi I Rabu (20/9) dari semula di level 770. Selama 2023 berjalan, sahamnya terpantau melejit hingga 43,64% (ytd) dari level 550.</p><h2><strong>AGRO</strong></h2><p>Kemudian ada saham emiten bank yang kini bertransformasi menjadi bank digital yakni PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) dengan kenaikan harga saham sebesar 2,5% menuju posisi 328 pada penutupan Sesi I Rabu (20/9) dari semula di level 320. Meski demikian, sepanjang 2023 berjalan, harga sahamnya masih terkontraksi 18,81% (ytd) dari level 404.</p><h2><strong>AMAR</strong></h2><p>Kemudian saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) tercatat menghijau sebesar 2,07% dari hari sebelumnya di level 290 menuju posisi 296 pada Sesi I Rabu (20/9). Saham AMAR pun mengalami penguatan 27,59% (ytd) sepanjang tahun 2023 berjalan, dimana pada akhir 2022 sahamya di posisi 232.</p><h2><strong>ARTO</strong></h2><p>Berikutnya ada saham bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dengan kenaikan harga mencapai 1,75% menuju level 2.330 pada Sesi I Rabu (20/9). Adapun pada penutupan perdagangan hari sebelumnya, saham Bank Jago bertengger di level 2.290. Sementara itu, sepanjang 2023 berjalan saham berkode ARTO ini masih mencatat <em>return&nbsp;</em>negatif sebesar 37,37% (ytd) dari level 3.720.</p><h2><strong>MAYA</strong></h2><p>PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) berada di bawah ARTO dengan penguatan harga saham 1,7% menuju level 478 pada Sesi I Rabu (20/9) dari sebelumnya di level 470. Namun, saham Bank Mayapada terpantau mengalami koreksi sebesar 8,08% (ytd) sepanjang tahun 2023 berjalan dibandingkan sebelumnya di level 520.</p><h2><strong>SDRA</strong></h2><p>Di urutan kedelapan saham bank dengan kenaikan harga terbesar ditempati oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) yang parkir di level 600 pada Sesi I Rabu (20/9). Saham itu naik 1,69% dari hari sebelumnya di level 590. Saham SDRA pun telah menguat 5,26% (ytd) sepanjang tahun 2023 berjalan dari level 570.</p><p>Sementara itu, meskipun tak masuk dalam deretan 8 saham dengan kenaikan tertinggi, laju pergerakan saham emiten bank jumbo atau yang masuk dalam kategori KBMI 4 juga parkir di zona hijau hingga akhir penutupan sesi I hari ini.</p><p>Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tercatat naik 1,67% ke level 6.100 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini. Sepanjang tahun berjalan sahamnya pun melonjak 22,91% (ytd).</p><p>Kemudian ada saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang naik 1,59% ke level 9.600. Sahamnya pun terapresiasi 4,07% ytd. Lalu ada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 0,55% ke level 9.125. Secara ytd sahamnya menguat 6,73%. Begitu pun dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 0,47% pada akhir sesi I ke level 5.400. Sepanjang 2023 berjalan sahamnya terapresiasi 9,31% (ytd).</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/8-bank-dengan-rasio-pembayaran-dividen-tahun-buku-2022-terbesar" rel="noopener noreferrer" target="_self">8 Bank dengan Rasio Pembayaran Dividen Tahun Buku 2022 Terbesar</a>)</p></blockquote>

Lalu bagaimanakah laju saham-saham perbankan hingga penutupan Sesi I Rabu (20/9), terkait rilisnya aturan OJK teranyar tersebut. Selain itu, pada Rabu (20/9) hingga Kamis (21/9) ini Bank Indonesia tengah menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG), salah satunya membahas kebijakan suku bunga acuan (BI7DRR)

Intip Laju Saham Bank di Tengah Rilis Aturan OJK dan RDG BI

Tags