Kinerja emiten yang tergabung dalam subsektor farmasi menunjukkan pemulihan sepanjang kuartal III/2022. Hal itu terlihat dari pendapatan rata-rata yang nyaris naik double digit dengan lonjakan laba bersih secara rata-rata. Hal tersebut kontras dengan perolehan pada semester I/2022 yang masih mengalami langkah berat dalam mencetak pertumbuhan kinerja usaha.
Kinerja emiten farmasi yang mulai berdenyut kembali salah satunya ditopang oleh keberhasilan sejumlah emiten dalam melakukan efisiensi biaya dan strategi pengolahan harga. Untuk mengurangi dampak inflasi, perusahaan farmasi seperti PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) misalnya, memilih untuk menaikkan harga masing-masing produk sekitar 3% hingga 8% di tengah kenaikan biaya produksi.
Di sisi lain, perusahaan juga menerapkan strategi perluasan penju...