Lima Sektor Kembali Tekan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Jumat (18/03). Sektor properti dan real estat menjadi motor penggerak IHSG ke teritori negatif lantaran terkoreksi 1,42%.

Gita Arwana Cakti & Haratwadi Handoko

18 Mar 2022 - 22.16

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 0,14% atau 9,42 poin ke level 6.954,97 pada perdagangan Jumat (18/03). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di level terendah 6.926,41 hingga tertinggi 7.000,59.

Enam indeks sektoral terpantau bergerak naik, dipimpin oleh indeks sektor transportasi dan logistik. Sedangkan, lima indeks sektoral lainnya melemah dengan indeks sektor properti dan real estat paling tertekan.


Sektor Energi

Indeks sektor energi ditutup naik 1,25% atau 17,23 poin ke level 1.401,11 pada akhir perdagangan Jumat (18/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.383,88 hingga 1.415,92.

Sejumlah saham yang menopang penguatan indeks sektor energi, antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang melonjak 7,65% atau 130 poin ke 1.830, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) naik 6,78% atau 60 poin ke 945, dan PT Buana Listya Tama Tbk. (BULL) menguat 7,14% atau 11 poin ke 165.

Dari dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa batu bara masih menjadi andalan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dan devisa negara. Hal itu melihat permintaan dari China yang terus meningkat serta faktor kenaikan harga batu bara global.

Panasnya, harga batu bara juga bisa mendongkrak kinerja keuangan sejumlah emiten terkait, salah satunya ADMR, anak usaha dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO). Sepanjang 2021, ADMR yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal tahun ini mencatatkan kinerja keuangan positif. 

Pendapatan ADMR melesat 273,21% (yoy) menjadi US$460,17 juta pada 2021. Produsen batu bara kokas itu juga mampu membalik rugi bersih US$28,28 juta pada 2020 menjadi laba bersih US$155,11 juta pada akhir tahun lalu.


Sektor Barang Konsumen Non-Primer

Indeks sektor barang konsumen non-primer menguat 0,32% atau 3,03 poin ke level 938,95 pada akhir perdagangan Jumat (18/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 933,72 hingga 944,38.

Empat saham grup MNC terpantau kompak menguat dan ikut menjadi pendorong penguatan indeks sektor barang konsumen non-primer. Keempat saham tersebut adalah PT MNC Land Tbk. (KPIG) yang menguat 9% atau 9 poin ke 109, PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) melonjak 19,79% atau 76 poin ke 460, PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) naik 7,58% atau 10 poin ke 142, dan PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) tumbuh 0,44% atau 25 poin ke 5.725.

Saham MSKY terpantau melesat pada hari ini setelah tertekan 14,97% selama tiga hari berturut-turut. Begitu pula saham KPIG yang rebound hari ini menghentikan pelemahan 6,67% sepanjang tiga hari beruntun sebelumnya. 

Saham IPTV kembali menguat setelah kemarin ditutup di zona hijau. Sementara itu, saham MSIN berbalik ke zona hijau dan menghentikan tren pelemahannya hingga 5,08% dalam empat hari terakhir. 

Pada pertengahan bulan ini, MNC Studios International resmi berganti nama menjadi MNC Digital Entertainment. Perubahan nama tersebut mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 

Perubahan tersebut dilakukan sebagai rebranding setelah perusahaan mendapat persetujuan mengakuisisi usaha digital dari seluruh grup MNC. Diketahui, akuisisi itu dilakukan terhadap saham RCTI+ (PT MNC Digital Indonesia); Okezone, Sindonews, iNews, idxchannel.com, Celebrities.id, Sportstars.id, dan BuddyKu (PT MNC Portal Indonesia); serta Vision+ (PT MNC OTT Network) ke dalam MSIN. 

Presiden Direktur Media Nusantara Citra Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan aksi korporasi itu dilakukan dalam rangka transformasi menjadi grup spesialis digital.


Sektor Properti & Real Estat

Indeks sektor properti dan real estat memimpin pelemahan indeks sektoral dengan ditutup turun 1,42% atau 10,48 poin ke level 725,71 pada akhir perdagangan Jumat (18/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di kisaran 725,71 hingga 739,64.

Sejumlah saham yang ikut menekan pergerakan indeks properti dan real estat, antara lain PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) yang turun 3,14% atau 25 poin ke 770, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) melemah 1,71% atau 2 poin ke 115, serta PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) turun 1,96% atau 20 poin ke 1.000.

Dari dalam negeri, pemerintah diketahui tengah berburu investor dari Timur Tengah agar bersedia membenamkan modal di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ini dilakukan melihat besarnya kebutuhan pendanaan untuk megaproyek tersebut dan hengkangnya Softbank Group dari daftar investor strategis. Adapun, negara yang tengah didekati pemerintah adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada perkembangan lainnya, penyelenggaraan MotoGP 2022 yang dihelat di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata bisa ikut mendongkrak harga tanah di kawasan sekitar. Banyak pengembang melihat Mandalika sebagai target potensial seiring banyaknya wisatawan ke wilayah yang disebut sebagai The Next Bali tersebut.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi terpantau turun 0,49% atau 39,19 poin ke level 7.914,1 pada akhir perdagangan Jumat (18/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 7.797,53 hingga 8.015,13.

Saham-saham yang memberatkan laju indeks sektor teknologi, antara lain PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melemah 0,45% atau 10 poin ke 2.200, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) terkoreksi 1,47% atau 4 poin ke 268, dan PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) merosot 4,17% atau 3 poin ke 69.

Meskipun EMTK berakhir di zona merah pada hari ini, tapi emiten tersebut cenderung bergerak di zona hijau dengan kenaikan 6% sepanjang Maret 2022.

Baru-baru ini, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) berhasil mendapatkan hak siar Piala Dunia 2022. Dalam keterangan resminya, EMTK menyebutkan akan menayangkan seluruh pertandingan Piala Dunia 2022 di semua platform siaran miliknya. 

Adapun perhelatan yang dilaksanakan di Qatar itu akan digelar pada 21 November-18 Desember 2022. Ini diprediksi akan menjadi katalis positif bagi perseroan.


Sektor Infrastruktur

Indeks sektor infrastruktur mengalami pelemahan terdalam kedua sebesar 0,67% atau 6,75 poin ke level 996,87 pada akhir perdagangan Jumat (18/03). Sepanjang perdagangan, indeks sektor infrastruktur bergerak di rentang 990,36 hingga 1.007,58.

Sejumlah saham yang ikut menekan pergerakan indeks sektor infrastruktur, antara lain PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) turun 1,91% atau 20 poin ke 1.025, PT Adhi Karya Persero Tbk. (ADHI) melemah 3,8% atau 30 poin ke 760, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang terkoreksi 0,69% atau 20 poin ke 2.870.

Emiten telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) belum lama ini mengumumkan telah mendapat fasilitas pinjaman senilai ¥954,8 juta dari MUFG Bank, Ltd. Pendanaan itu akan digunakan untuk pembiayaan umum hingga refinancing.

Dari dalam negeri, pemerintah memastikan persiapan menghadapi arus mudik 2022 akan selesai pada H-7 Lebaran. Persiapan tersebut meliputi penutupan lubang-lubang jalan serta memperbaiki marka hingga median jalan. 

Persiapan dilakukan baik untuk ruas jalan tol maupun jalan-jalan nasional yang akan dilintasi para pemudik. Adapun, arus mudik pada 2022 diprediksi bisa lebih tinggi dari tahun lalu, seiring dengan kondisi yang sudah lebih kondusif.


Sektor Transportasi & Logistik

Indeks sektor transportasi dan logistik menjadi penahan pelemahan IHSG dengan ditutup naik 1,62% atau 28,55 poin ke level 1.790,23 pada akhir perdagangan Jumat (18/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.759,82 hingga 1.802,66.

Sejumlah saham yang ikut mendorong kenaikan indeks sektor transportasi dan logistik, antara lain PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) melesat 5,73% atau 75 poin ke 1.385, PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) menguat 5,41% atau 10 poin ke 195, dan PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) naik 1,59% atau 10 poin ke 640.

Dari dalam negeri, sejumlah operator transportasi di Indonesia tengah menanti keputusan pemerintah terkait aturan perjalanan saat libur Idul Fitri 1443 Hijriah. Jika pemerintah melonggarkan aturan mudik, maka diprediksi ada lonjakan jumlah penumpang selama Ramadan dan Idul Fitri pada tahun ini.

Sebelumnya, pemerintah telah melonggarkan persyaratan perjalanan di seluruh moda transportasi massal. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kapasitas moda transportasi serta tidak diwajibkannya tes Covid-19 bagi yang sudah divaksin lengkap atau booster

(Baca: Sektor Properti Kikis IHSG ke Zona Merah)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags