Pekan Pertama Desember 2021, IHSG Tertekan Omicron

Sepanjang pekan pertama Desember 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu melenggang ke zona hijau. Bursa melemah 0,35% jika dibandingkan pada penutupan perdagangan Jumat (26/11) yang berada di level 6.561,55.

Dyah Ayu Kartika

3 Des 2021 - 18.19

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu melenggang ke zona hijau pada pekan pertama Desember 2021. Pasalnya, IHSG terkoreksi 0,35% jika dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (26/11) yang berada di level 6.561,55. IHSG pun tertekan 0,69% atau 45,31 poin ke level 6.538,50 pada Jumat (3/12) dibandingkan hari sebelumnya. 

Sektor teknologi terpantau menjadi pemberat dengan koreksi terdalam sebesar 3,91%. Sektor barang konsumen primer ikut membebani dengan pelemahan 2,78%.

Dalam sepekan, sebanyak 129,3 miliar unit saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp76,9 triliun. Investor asing pun terlihat melakukan aksi jual bersih dengan net sell sebesar Rp3,22 triliun.

Varian baru Covid-19 yang dilabeli Omicron cukup meresahkan pasar selama sepekan lalu. Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini sudah terdeteksi di Inggris, beberapa negara Eropa, serta sejumlah negara Asia seperti Hong Kong. 

Investor cenderung beralih ke aset minim risiko seperti emas dan obligasi pemerintah serta menjauhi saham setelah WHO menyatakan Omicron sebagai varian yang diwaspadai (variant of concern/VoC). 

Di dalam negeri, kekhawatiran tersebut lebih kepada kesiapan Indonesia menghadapi Omicron jika masuk ke tanah air. Ini mengingat Singapura dikabarkan telah mengkonfirmasi dua  kasus impor varian tersebut.

Selain itu, sentimen negatif datang dari adanya kenaikan level PPKM di DKI Jakarta yang sebelumnya di level 1 menjadi level 2. Kebijakan tersebut diterapkan mulai 30 November 2021 sampai dengan 13 Desember 2021. 

Pada akhir 2021 nanti, pemerintah pun berencana untuk kembali mengimplementasikan PPKM level 3. Hal tersebut dilakukan guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 terjadi lagi.

Perilisan data inflasi November 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tak mampu memberi energi bagi IHSG. Tercatat inflasi sebesar 0,37% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,05 pada bulan lalu.

Selain itu, pelaku pasar mengamati ada atau tidaknya faktor musiman pasar saham yang terjadi pada Desember atau yang lebih dikenal dengan window dressing. Fenomena ini merupakan strategi untuk mempercantik portofolio yang dilakukan oleh perusahaan maupun manajer investasi.

(Baca: IHSG Tertekan Aksi Jual Investor Asing pada Akhir Pekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags