Pembukaan IHSG 16 Okt 2023: Indeks Berbalik Naik di Awal Dagang

IHSG dibuka naik tipis dan terus menguat 0,44% ke 6.957,07 pada pukul 09.01 WIB. Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan data neraca perdagangan Indonesia September 2023. Adapun dari global bursa saham melemah di tengah beragam data dan pasar masih mencermati perkembangan konflik di Timur Tengah.

Gita Arwana Cakti

16 Okt 2023 - 09.03

Data


Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka rebound tipis 0,002% ke level 6.926,92 pada perdagangan Senin (16/10). Adapun pada pukul 09.01 WIB indeks terus menguat 0,44% atau 30,29 poin ke level 6.957,07.

Tercatat 193 saham berhasil menguat, 119 saham melemah, dan 242 saham stagnan. Kapitalisasi pasar pagi ini tercatat berada di posisi Rp10.690,27 triliun. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,12% atau 8,37 poin ke level 6.926,78 pada akhir pekan lalu setelah terus menguat 4 hari beruntun sebelumnya.

Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah menantikan data neraca perdagangan Indonesia pada September 2023. Mengutip Bisnis Indonesia, sejumlah ekonom memperkirakan neraca perdagangan nasional makin susut terdampak oleh pelemahan ekspor di tengah penurunan harga komoditas.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 hanya US$2,15 miliar dari periode Agustus 2023 sebesar US$3,13 miliar. Adapun Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, memperkirakan neraca perdagangan mencatatkan surplus US$2,38 miliar pada September 2023. 

(Baca: (Laporan) Perkembangan Pasar Modal Indonesia September 2023)

Sementara itu, bursa global terpantau cenderung tertekan. Di Asia, indeks Strait Times melemah 0,45%, indeks Shanghai Composite turun 0,49%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,33%%, dan indeks Nikkei 225 jatuh 1,72% pada pukul 08.55 WIB.

Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq Composite ditutup jatuh 1,23%, indeks S&P 500 melemah 0,5%, sedangkan Dow Jones menguat tipis 0,12% pada perdagangan akhir pekan lalu.

Pelemahan bursa AS terjadi di tengah adanya penurunan tajam pada data sentimen konsumen serta masih memanasnya konflik di Timur Tengah. Mengutip Reuters, Lauren Goodwin, ekonom dan ahli strategi portofolio di New York Life Investments menilai pergerakan obligasi, ekuitas, dan minyak mencerminkan kekhawatiran terhadap memburuknya sentimen konsumen, ekonomi global, serta konflik geopolitik.

Adapun di pasar Asia, pelaku pasar tampak berhati-hati setelah Wall Street tertekan serta adanya lonjakan harga minyak pada akhir pekan lalu. Sementara itu, investor juga menantikan data ekonomi utama China yang akan dirilis pada minggu ini. Pada senin, investor menunggu data produksi industri Jepang dan inflasi harga grosir India. Sementara pada Kamis, bank sentral Korea Selatan dan Indonesia akan menyampaikan keputusan dan pandangan kebijakan terbarunya.

(Baca: IHSG Menguat Sepekan, Sektor Infrastruktur Paling Moncer)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags