Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.745,80 pada perdagangan Kamis (25/5). Adapun pada pukul 09.01 WIB indeks melemah 0,23% atau 15,29 poin ke level 6.730,51.
Tercatat 132 saham berhasil menguat, 139 saham melemah, dan 236 saham stagnan. Kapitalisasi pasar pagi ini tercatat berada di posisi Rp9.571,43 triliun. Sebelumnya, IHSG ditutup terapresiasi 0,14% atau setara 9,12 poin menuju posisi 6.745,8.
Pergerakan IHSG pagi ini terjadi di tengah bursa global cenderung melemah. Di Asia, indeks Strait Times tercatat melemah 0,38%, indeks Shanghai Composite turun 0,21%, indeks Hang Seng terkoreksi 1,53%, sedangkan indeks Nikkei 225 menguat 0,34% pada pukul 08.55 WIB.
Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq Composite ditutup melemah 0,61%. Lalu indeks S&P 500 terkoreksi 0,73%, dan Dow Jones turun 0,77% pada perdagangan Rabu (24/5).
Bursa AS kembali melemah seiring dengan pembicaraan antara Gedung Putih dan perwakilan Republik tentang peningkatan plafon utang AS terus berlarut-larut tanpa kesepakatan. Mendekati tenggat waktu 1 Juni 2023, pelaku pasar semakin berhati-hati. Kekhawatiran pun kembali meningkat lantaran kurangnya kemajuan dalam meningkatkan batas utang pemerintah AS sebesar US$31,4 triliun. Investor gelisah karena risiko bencana gagal bayar semakin besar.
Selain itu, kebijakan Federal Reserve juga menjadi fokus pasar. Risalah rapat dari pertemuan The Fed pada 2-3 Mei lalu yang baru saja dirilis menunjukkan bahwa pejabat The Fed yang sebelumnya setuju akan perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut menjadi kurang pasti saat ini. Adapun investor memperkirakan bank sentral akan menghentikan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada pertemuan 13-14 Juni mendatang.
(Baca: IHSG Menghijau di Tengah Merahnya Bursa Global (24 Mei 2023))