Pembukaan IHSG: Indeks Menguat Di Awal Dagang (29 Maret 2023)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.760,33 pada perdagangan Rabu (29/3). Selanjutnya, pada pukul 09.01 WIB, indeks komposit naik 0,35% atau 23,59 poin ke level 6.783,92. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,77% atau 51,4 poin ke level 6.760,33.

Gita Arwana Cakti

29 Mar 2023 - 09.04

Data

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.760,33 pada perdagangan Rabu (29/3). Selanjutnya, pada pukul 09.01 WIB, indeks komposit naik 0,35% atau 23,59 poin ke level 6.783,92. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,77% atau 51,4 poin ke level 6.760,33.

Tercatat 199 saham berhasil menguat, 86 saham melemah, dan 221 saham lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar pagi ini tercatat berada di posisi Rp9.456,85 triliun.

Pergerakan IHSG pagi ini terjadi di tengah bursa global yang beragam. Di Asia, indeks Strait Times tercatat naik 0,09%, Hang Seng melonjak 2,52%, indeks Nikkei 225 terapresiasi 0,43%, dan indeks Shanghai Composite terapresiasi 0,01% pada pukul 09.00 WIB.

Di Eropa, indeks FTSE 100 ditutup naik 0,17%. Sementara di Amerika Serikat, ketiga indeks acuan melemah. Nasdaq Composite ditutup turun 0,45%, indeks S&P 500 terkoreksi 0,16%, dan Dow Jones turun 0,12%.

Bursa AS berbalik melemah karena investor kembali khawatir bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama seiring dengan memudarnya ketakutan perluasan dampak dari gejolak sektor perbankan.

Selain itu, investor juga tengah mencermati komentar regulator perbankan utama Federal Reserve Michael Barr. Di hadapan panel senat, Barr mengatakan bahwa Silicon Valley Bank melakukan pekerjaan yang "mengerikan" dalam mengelola risiko sebelum keruntuhan terjadi. Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas kritik anggota anggota parlemen yang menyalahkan pengawas bank karena tidak adanya tanda peringatan.

Sementara itu di Asia bursa cenderung menguat seiring investor mencermati rencana Alibaba Group untuk membagi usahanya menjadi enam unit kelompok bisnis dan mengeksplorasi penggalangan dana melalui pasar modal dari sebagian besar unit bisnisnya. Hal tersebut diungkapkan setelah Jack Ma kembali dari perjalanan panjangnya di luar negeri. Adapun rencana tersebut juga tercetus seiring dengan Pemerintah China berjanji untuk mengurangi peraturan yang ketat dan mendukung perusahaan swasta. 

(Baca: IHSG Rebound, Dividen dan THR Ikut Jadi Katalis (28 Maret 2023))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags