Pembukaan IHSG: Indeks Terkoreksi di Awal Dagang (4 Mei 2023)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.812,72 pada perdagangan Kamis (4/5). Setelahnya, indeks melemah 0,18% atau 12,56 poin ke level 6.800,16 pukul 09.01 WIB.

Gita Arwana Cakti

4 Mei 2023 - 09.02

Data


Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.812,72 pada perdagangan Kamis (4/5). Setelahnya, indeks melemah 0,18% atau 12,56 poin ke level 6.800,16 pukul 09.01 WIB.

Tercatat 126 saham berhasil menguat, 121 saham melemah, dan 233 saham stagnan. Kapitalisasi pasar pagi ini tercatat berada di posisi Rp9.666,33 triliun. Sebelumnya, IHSG ditutup turun 0,74% atau 50,58 poin menuju level 6.812,72.

Pelemahan IHSG pagi ini terjadi di tengah bursa global yang juga cenderung bergerak di zona merah. Di Asia, indeks Strait Times tercatat melemah 0,26%, indeks Shanghai Composite turun 0,03%, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,51% pada pukul 08.55 WIB. Adapun bursa di Tokyo, Jepang, tutup karena libur.

Di Amerika Serikat, Nasdaq Composite ditutup melemah 0,46%, indeks S&P 500 turun 0,70%, dan Dow Jones terkoreksi 0,80% pada Rabu (3/5).

Bursa AS bergerak lebih rendah seiring investor mencerna komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell usai rapat kebijakan (FOMC meeting) pada Rabu waktu setempat. Investor bertanya-tanya apa langkah bank sentral AS selanjutnya dengan kenaikan suku bunga acuannya.

Dalam rapat kebijakannya, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 5%-5,25%, level tertinggi sejak 2007. Kebijakan tersebut sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.

Namun, dalam pernyataanya bank sentral AS tidak lagi menyebutkan bahwa akan ada beberapa pengetatan kebijakan tambahan yang mungkin diperlukan, seperti yang sebelum-sebelumnya diungkapkan. Gubernur The Fed Jerome Powell juga mengatakan bahwa kondisi sektor perbankan telah cenderung membaik dibandingkan dengan kondisi pada awal Maret. 

Hal ini memunculkan pertanyaan di pasar apakah hal tersebut menjadi sinyal bahwa The Fed bisa menghentikan kenaikan lebih lanjut. Adapun investor khawatir bahwa suku bunga yang lebih tinggi pada akhirnya akan mendorong ekonomi ke dalam resesi.

(Baca: Terseret Sentimen Global, IHSG Kembali Melemah (3 Mei 2023))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags