Peta Negara yang Terapkan Bursa Karbon di Dunia, Termasuk RI

Berdasarkan data Bank Dunia, ada 14 negara yang telah mengimplementasikan skema perdagangan karbon atau ETS per 26 September 2023, termasuk Indonesia.

Ridhwan Mustajab

26 Sep 2023 - 17.42

Data

Indonesia baru saja meresmikan bursa karbon yang penyelenggaraanya dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (26/9). Hal itu dilakukan sebagai langkah Indonesia untuk mencapai target emisi nol bersih (net zero emission).

Terlebih, potensi bursa karbon di Indonesia terbilang cukup tinggi. Menurut kalkulasi Presiden Joko Widodo (Jokowi), bursa karbon itu berpotensi mencapai Rp3.000 triliun.

Keberadaan bursa karbon Indonesia menambah panjang daftar negara yang telah menerapkan skema perdagangan emisi karbon (emission trading scheme/ETS). ETS merupakan salah satu mekanisme dalam perdagangan karbon di dunia. 

Skema tersebut lebih mendorong aktivitas jual-beli kredit karbon. Kredit diperlukan apabila perusahaan menghasilkan emisi melebihi ketentuannya.

Berdasarkan data Bank Dunia, ada 14 negara yang telah mengimplementasikan ETS per 26 September 2023, termasuk Indonesia. Kanada dan China menjadi negara yang paling banyak mengimplementasikan ETS hingga saat ini, baik berskala nasional maupun subnasional.

Kemudian, tiga negara telah menjadwalkan penerapan ETS di dunia, yakni Australia, Vietnam, dan Rusia. Lalu, terdapat 18 negara yang tengah mempertimbangkan untuk menerapkan ETS.

(Baca: Resmi Diluncurkan, Ini Rincian Biaya Pengguna Jasa Bursa Karbon)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags