Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,32% atau 87,63 poin ke level 6.740,22 pada perdagangan Jumat (8/7). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 6.683,66 hingga 6.740,22.
Tercatat 287 saham menguat, 200 saham melemah, dan 191 saham lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau di posisi Rp8.877,78 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,72 miliar unit dan nilai transaksi Rp10,83 triliun.
Sektor teknologi memimpin penguatan hingga 2,99%. Posisinya diikuti sektor barang baku yang tumbuh 2,69%.
Sejumlah saham yang terafiliasi konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir terpantau mengalami kenaikan. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menguat 2,17% ke 2.830, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 3,55% ke level 350, dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menguat 3,53% ke 1.760.
Sementara itu, saham-saham big cap mendorong IHSG seiring dengan ramainya transaksi. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) naik 0,42% dengan nilai transaksi terbesar Rp466,9.
Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 3,7% dengan transaksi Rp465,3 miliar. Ada pula PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 0,7% dengan transaksi Rp457 miliar. Sementara, saham GOTO yang tumbuh 3,55% punya nilai transaksi Rp432,9 miliar.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat pada Juni 2022. Iini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang sebesar 128,2 pada bulan lalu.
Angka tersebut turun tipis 0,54% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 128,9. Namun, IKK masih berada di zona optimistis di atas 100.
Keyakinan konsumen yang tetap terjaga ditopang oleh menguatnya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan, terutama terhadap penghasilan dan lapangan kerja. Ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang sebesar 141,8 pada Juni 2022, lebh tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 141,5.
Adapun, IKK pada kuartal II/2022 lebih tinggi dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Rata-rata IKK sebesar 123,4 pada April-Juni 2022. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan pada kuartal I/2022 yang rata-ratanya sebesar 114,6.
Peningkatan tersebut didorong oleh optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, baik terhadap aspek penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, maupun ketepatan waktu dalam membeli barang tahan lama. Sejalan dengan itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan juga mengalami peningkatan di semua aspek, yakni ketersediaan lapangan kerja, kegiatan usaha, dan penghasilan.