Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke zona hijau pada Rabu (9/2). IHSG kembali menutup perdagangan dengan rekor baru lantaran parkir di posisi 6.834,61, naik 0,66% atau 45,08 poin dari hari sebelumnya.
Sepanjang perdagangan, IHSG sempat menyentuh posisi tertinggi sepanjang sejarah di level 6.840,39. Tercatat, 271 saham menguat, 265 saham melemah, dan 148 saham lainnya ditutup stagnan.
Sebanyak 32,05 miliar unit saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp13,66 triliun. Sektor transportasi dan logistik menopang indeks komposit dengan kenaikan paling signifikan yakni sebesar 4,01%.
Investor asing tercatat masih ramai membukukan aksi beli bersih atau net foreign buy sebesar Rp1,43 triliun di seluruh pasar. Investor asing terpantau paling banyak membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebesar Rp399,45 miliar.
Menyusul di belakangnya adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net foreign buy masing-masing senilai Rp242,68 miliar dan Rp240,11 miliar. Kemudian, asing membeli saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp170,31 miliar.
Di sisi lain, saham PT Astra International Tbk. (ASII) justru dilepas asing dengan net sell sebesar Rp64,31 miliar. Posisinya diikuti saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang juga dilego asing sebesar Rp31,55 miliar.
Penguatan IHSG sejalan dengan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga berakhir cemerlang pada penutupan perdagangan Selasa (8/2). Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,06% ke 35.462,78, S&P 500 naik 0,84% ke 4.521,54, dan Nasdaq Composite melesat 1,28% ke level 14.194,46.
Pelaku pasar tengah mengantisipasi kabar inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis (10/2) malam nanti. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 7,2% secara tahunan (yoy) dan menjadi yang tertinggi sejak 40 tahun.
Dari dalam negeri, mata uang Garuda juga ditutup perkasa dengan menguat 0,28% atau 41 poin ke Rp14.358 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah tipis 0,05% menuju 95,60.