Berbagai Sumber

sorotan pasar

sentimen pasar

pasar saham

pasar modal

indeks saham global

Indikator

Laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak hanya dipengaruhi oleh sisi teknikal saja tetapi juga oleh <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/sorotan-pasar-11-okt-23-polemik-biaya-logistik-proyeksi-imf" rel="noopener noreferrer" target="_self">sentimen</a> dalam dan luar negeri.Kebijakan ekonomi dan moneter serta dinamika politik sejumlah negara hingga aksi korporasi sejumlah perusahaan menjadi hal-hal yang juga tak luput dari sorotan pasar.Berdasarkan pantauan DataIndonesia.Id, berikut ini perkembangan pasar modal hingga aksi korporasi yang turut menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa.&nbsp;<h2>Menangkal Gempuran Eksternal</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/story/2056160/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Indonesia tercatat sebagai satu dari sedikit negara yang berhasil pulih dengan cepat dari terpaan pandemi Covid-19, dampak perang Rusia-Ukraina yang memicu krisis pangan dan energi, hingga hantaman inflasi. Buktinya, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional berhasil bertengger di kisaran 5% dalam tujuh kuartal berturut-turut. Namun, ekonomi di negeri ini kembali dihadapkan pada sederet momok yang berisiko membalik arah panah pemulihan. Mulai dari kelangkaan pangan akibat anomali cuaca dan pembatasan ekspor beras oleh India, terancamnya ekspor akibat pelemahan ekonomi China yang menjadi mitra dagang utama, hingga hiruk-pikuk Pemilihan Presiden 2024 yang mendorong investor wait and see.Termutakhir, ancaman instabilitas muncul dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang melibatkan Hamas dan Israel. Jika situasi tersebut meluas, maka dikhawatirkan memicu kenaikan harga minyak dunia. Faktanya, per Rabu (11/10) pukul 19.00 WIB harga minyak Brent telah menyentuh US$87 per barel. Angka tersebut jauh di atas prognosis Asumsi Dasar Ekonomi Makro dalam APBN 2023 yang senilai US$75&mdash;US$80 per barel.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>KTT AIS hingga Volatilitas Obligasi AS</h2>Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara-Negara Kepulauan dan Negara Pulau (Archipelagic and Island States/AIS) Forum digelar di Bali pada 10-11 Oktober 2023. Setidaknya, 32 negara partisipan hadir dalam KTT AIS Forum. Selain itu, di KTT AIS Forum 2023 juga dihadiri wakil dari empat organisasi internasional. Tidak sekadar mengajak para pemimpin negara kepulauan dan negara pulau untuk memperkuat kerja sama mengatasi masalah kelautan, Presiden Joko Widodo juga sukses menyuarakan kolaborasi antarnegara kepulauan dan negara pulau yang dihubungkan oleh laut.&nbsp;Pada perkembangan lainnya, dilansir Bloomberg, para pembuat kebijakan negara China dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan defisit anggaran untuk tahun 2023 dengan menerbitkan setidaknya 1 triliun yuan (US$137 miliar) surat utang pemerintah untuk pengeluaran infrastruktur. Jumlah itu akan mendorong defisit jauh di atas batas 3% yang ditetapkan pada Maret.Di sisi lain, volatilitas pasar obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau Treasury disebut sangat memengaruhi kondisi fiskal secara global. Imbal hasil obligasi Treasury AS telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir ke level tertinggi dalam lebih dari 15 tahun, sebagian karena meningkatnya kekhawatiran terhadap defisit anggaran. Direktur Departemen Urusan Fiskal Dana Moneter Internasional (IMF) Vitor Gaspar mengatakan defisit fiskal AS terus meningkat dan diproyeksikan terus berlanjut akibat volatilitas Treasury AS.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/arus-dana-asing-di-pasar-saham-hingga-obligasi-september-2023" rel="noopener noreferrer" target="_self">Arus Dana Asing di Pasar Saham hingga Obligasi, September 2023</a>)</blockquote><h2>Perkembangan Emiten</h2>Emiten makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) telah menyerap sekitar 68% dari alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dianggarkan sebesar Rp2,5 triliun pada 2023. Ricky Afrianto, Direktur Mayora, mengatakan sebagian capex lebih fokus digunakan untuk merampungkan pembangunan pabrik baru yang berlokasi di Balaraja, Banten dan Purwosari, Jawa Timur. Sementara itu, Indonesia Investment Authority, kendaraan investasi pemerintah, memperkuat porsi investasinya di sektor transisi energi dan healthcare atau kesehatan.Lembaga Pengelola Investasi itu berhasil menggandeng sejumlah mitra strategis dari global untuk masuk ke dua sektor bisnis strategis tersebut. Anggota Dewan Direktur Indonesia Investment Authority (INA) Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan lembaga tersebut telah menjalin kerja sama dengan investor luar negeri di tiga subsektor energi terbarukan atau transisi energi. Ketiga subsektor itu adalah panas bumi, nature based solutions, dan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Sementara itu, pada bidang healthcare, INA berhasil mencapai kesepakatan kerja sama dengan SK Plasma Co. Ltd., perusahaan biofarmasi asal Korea Selatan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian layanan kesehatan nasional.Di sisi lain, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) berada di jalur yang tepat untuk mencapai target prapenjualan Rp1,6 triliun hingga akhir 2023. Peluncuran produk anyar menjadi katalis positif marketing sales perseroan. Pakuwon Jati juga terus memacu ekspansi di sejumlah wilayah di luar Surabaya, seperti Semarang, Jawa Tengah, hingga dalam jangka panjang menyasar investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>Sanksi BEI pada 41 Emiten, Keanggotaan OECD</h2>Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sanksi kepada 41 emiten karena belum merilis laporan keuangan semester I/2023. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sanksi yang diberikan berupa surat peringatan dan denda merupakan shock therapy untuk emiten agar direksi mengetahui dan lebih sadar atas peringatan otoritas pasar modal. Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji aturan buyback saham emiten yang terancam didepak atau delisting. Penyesuaian ini dilakukan sebagai salah satu upaya bursa melindungi investor.Dalam perkembangan lain, pemerintah akan membentuk Komite Nasional yang melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk memuluskan langkah menuju keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD. Komite tersebut dimaksud akan fokus melakukan identifikasi kebijakan dan peraturan yang diperlukan dalam rangka memenuhi standar OECD. Selain itu juga melakukan pengawasan atas proses persiapan, membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, dan mengembangkan strategi komunikasi internal dan eksternal.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/penghimpunan-dana-di-pasar-modal-capai-rp19002-t-per-sept-2023" rel="noopener noreferrer" target="_self">Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp190,02 T per Sept 2023</a>)</blockquote><h2>Bapanas Tugasi Bulog Impor Jagung Pakan 500 Ribu Ton</h2>Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) menugasi Perum Bulog mengimpor 500 ribu ton jagung pakan sebagai salah satu langkah strategis menekan harga komoditas itu di tingkat peternak. Separuh dari kuota impor jagung itu dijadwalkan tiba di Indonesia mulai bulan ini. Sembari menunggu kedatangan jagung dari luar negeri tersebut, Bulog diminta memastikan para peternak yang akan menjadi pembeli siaga.Berdasarkan Panel Harga Pangan Bapanas, rerata nasional harga jagung di tingkat peternak pada 1 Oktober 2023 masih Rp6.840 per kilogram )kg), tapi pada 10 Oktober 2023 naik menjadi Rp7.000 per kg. Kondisi itu karena harga jagung di tingkat produsen dan konsumen yang terus meningkat dan melampaui HAP (Harga Acuan Penjualan). Dalam Peraturan 2022, HAP di tingkat konsumen untuk pengguna jagung sebagai pakan ternak di industri pakan ternak dan atau peternak Rp5.000 per kg.Sumber: Investor Daily<h2>Emiten Pendatang Baru Merangsek ke Jajaran Big Caps</h2>Meski baru IPO, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) masuk ke dalam daftar 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Entitas Grup Barito milik konglomerat Prajogo Pangestu itu baru mencatatkan saham perdana setelah menyelesaikan proses IPO pada Senin (9/10). Setelah itu, kapitalisasi pasar BREN langsung melejit. Pada Selasa (10/9/2023), saham BREN mentok Auto Reject&nbsp;Atas (ARA) ke Rp1.215 sehingga kapitalisasi pasarnya melejit menjadi Rp163 triliun. BREN pun menempati emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-10.Peta kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di bursa pun kembali berubah. Pada penutupan perdagangan kemarin, BREN bertengger di posisi sembilan klasemen big caps, menyalip salah satu big bank, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang tergusur ke rangking 10. Market cap BREN tembus Rp202,69 triliun per Rabu (11/10). Kiprah BREN ini meneruskan kinerja apik saham pendatang anyar lainnya, yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Emiten yang baru melantai pada 7 Juli 2023 ini kini ada di urutan kelima saham big caps dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp481,84 triliun.&nbsp;Sumber: Bisnis.com dan Kontan<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/ada-70-saham-baru-di-bei-ini-8-emiten-peraup-dana-ipo-terbesar" rel="noopener noreferrer" target="_self">Ada 70 Saham Baru di BEI, Ini 8 Emiten Peraup Dana IPO Terbesar</a>)</blockquote>

Ancaman inflasi, penyelenggaraa KTT AIS dan perkembangan pasar obligasi, aksi korporasi sejumlah semiten, pengawasan pasar modal dan keanggotaan OECD, kebijakan impor jagung pakan, hingga jajaran anyar big caps menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini.

Sorotan Pasar 12 Okt 23: Sanksi BEI hingga BREN Masuk 9 Big Caps

Tags