Sorotan Pasar 18 Okt 23: RDG BI Dimulai hingga Revisi Turun IHSG

Potensi investasi China, perkembangan kinerja pasar modal, berita perkembangan sejumlah korporasi, maladministrasi penerbitan SPI impor bawang putih, hingga penerbitan social bond oleh SMF menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini.

Theresia Gracia Simbolon

18 Okt 2023 - 09.45

Data

Laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak hanya dipengaruhi oleh sisi teknikal saja tetapi juga oleh sentimen dalam dan luar negeri.

Kebijakan ekonomi dan moneter serta dinamika politik sejumlah negara hingga aksi korporasi sejumlah perusahaan menjadi hal-hal yang juga tak luput dari sorotan pasar.

Berdasarkan pantauan DataIndonesia.Id, berikut ini perkembangan pasar modal hingga aksi korporasi yang turut menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa.

Menjala Investasi China

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke China untuk mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Summit berbuah manis. Komitmen investasi pun berhasil dikantongi Indonesia dalam Forum Bisnis Indonesia-China kemarin, Selasa (17/10). Nilai komitmen investasi yang telah disepakati pun tak bisa dibilang kecil, yakni mencapai US$13,7 miliar. Tak hanya itu, Indonesia juga berkesempatan meraih potensi investasi senilai US$29 miliar. Tentu kabar ini membawa angin segar bagi pemerintah yang memang amat membutuhkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) untuk memacu ekonomi lebih tinggi.

Apalagi, Indonesia juga telah memasuki tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sehingga tak sedikit pebisnis yang wait and see. Akan tetapi, proses realisasi komitmen investasi dari China itu tidaklah mudah. Musababnya, Negeri Panda juga tengah haus aliran modal guna merangsang gairah ekonomi yang tertekan krisis properti dan pelemahan konsumsi. Bahkan, China sampai melonggarkan kebijakan untuk mengikat aliran modal agar tak hengkang. Tak hanya itu, Pemerintahan Xi Jinping juga lebih ramah investor asing dengan memberikan porsi prioritas bagi korporasi swasta dalam pembangunan di seluruh bidang.

Strategi termutakhir yang ditempuh adalah dosis jumbo pelonggaran likuiditas yang dieksekusi oleh People’s Bank of China (PBOC) pada awal pekan ini. Bank Sentral China itu menambah dana senilai 289 miliar yuan atau setara dengan US$39,6 miliar ke dalam sistem keuangan guna mendukung penyaluran pinjaman. Angka tersebut merupakan yang terbesar sejak Desember 2020.

Sumber: Bisnis Indonesia

(Baca: 284 Investor Minat Investasi di IKN, Hampir Separuh dari Asing)

RDG BI Mulai Digelar

Bank Indonesia (BI) akan melangsungkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Oktober 2023. Dalam pertemuan tersebut, para petinggi BI bakal memutuskan nasib dari suku bunga acuan di Tanah Air. Adapun, dalam RDG pada 20-21 September 2023 lalu, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%, atau tak berubah dalam 8 bulan berturut-turut. 

Sementara itu, dalam survei yang dilakukan oleh Reuters kepada 36 ekonom, semuanya kompak memproyeksikan BI7DRR akan kembali ditahan di level 5,75% dalam RDG bulan ini. Para ekonom meyakini bahwa dengan inflasi yang masih berada di level yang rendah yakni 2,28% pada September 2023, maka belum ada alasan yang kuat bagi BI untuk mengerek 7DRR.

Sumber: Bisnis.com

Perkembangan Pasar Modal

Sejumlah kalangan mulai dari manajer investasi, perbankan, hingga sekuritas kompak menarik aliran dana investor ke beragam pilihan instrumen penanaman modal, kendati pasar keuangan mendapatkan tekanan eksternal sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga September 2023, jumlah investor reksa dana menyalip jumlah investor pasar modal. Jumlah investor reksa dana mencapai 10,99 juta, sedangkan jumlah investor pasar modal menyentuh 11,73 triliun. Berada di urutan berikutnya, terdapat investor saham dan surat berharga lainnya mencapai 5,03 juta, serta jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) terus mendekat ke 1 juta, yakni 959.920 investor. Kendati demikian, keempat kategori ini menunjukkan pertumbuhan tahun berjalan dengan selisih tipis, yakni pada rentang 13%—15,45%. Hal itu kontras dengan pertumbuhan tahunan pada 2021 yang berkisar double digit dan selisih tebal.

Di sisi lain, indeks komposit di pasar saham Indonesia terus bergerak landai hingga medio Oktober 2023. Fakta itu membuat optimisme terhadap ruang apresiasi IHSG menjelang akhir tahun mulai mengendur. Performa landai IHSG membuat sederet analis memutuskan untuk memangkas target akhir 2023 menuju level yang lebih rasional untuk dicapai. Revisi turun target IHSG a.l. dilakukan oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, Samuel Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas. Otoritas pasar modal di Asia Tenggara mendorong pengembangan instrumen investasi berkelanjutan seperti obligasi sosial dan optimalisasi bursa karbon sebagai bagian dari implementasi taksonomi hijau.

Sumber: Bisnis Indonesia

(Baca: (Laporan) Perkembangan Pasar Modal Indonesia September 2023)

Perkembangan Emiten

Grup Sinar Mas bersama sejumlah mitra, termasuk investor China, bakal mengembangkan pabrik panel surya terbesar di Indonesia dengan investasi lebih dari US$100 juta. Dalam Forum Bisnis Indonesia Republik Rakyat China di China World Hotel, Beijing, Senin (16/10). Sinar Mas melakukan kerja sama pembentukan perusahaan patungan (joint ventures company) bersama Trina Solar Co. Ltd., PT Agra Surya Energy dan PT PLN (Persero). Masih dalam grup yang sama, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) berencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue untuk keperluan pelunasan utang dan modal kerja. Dalam rights issue ini FREN bakal menawarkan hingga 234 miliar saham biasa atas nama Seri D dengan nilai nominal Rp50 per saham.

Pada perkembangan lain, emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) dan anak usahanya PT Dian Abadi Perkasa meneken perjanjian akuisisi seluruh saham PT Semen Grobogan. Pengambilalihan ini akan memperkuat posisi Indocement di Jawa Tengah. Dari perasuransian, Manajemen Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyatakan akan kembali membayar klaim jatuh tempo kepada pemegang polis menggunakan kelebihan dana jaminan sekitar Rp262 miliar.

Sumber: Bisnis Indonesia

Bursa Global Tertekan

Bursa global terpantau cenderung melemah. Di Asia, indeks Strait Times melemah 0,53%, indeks Shanghai Composite turun 0,44%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,39%, indeks Nikkei 225 lebih rendah 0,36% pada pukul 08.55 WIB. Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq Composite ditutup melemah 0,25%, indeks S&P 500 turun tipis 0,01%, sedangkan Dow Jones naik tipis 0,04% pada perdagangan kemarin.

Bursa AS cenderung melemah setelah data penjualan ritel AS yang melampaui perkiraan memicu ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed lagi pada akhir tahun. Hal tersebut pun mendorong imbal hasil obligasi Treasury naik tajam. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi mengurangi daya tarik investor terhadap saham. Di sisi lain, investor masih cemas mencermati berita dari Timur Tengah. Sekitar 500 warga Palestina dilaporkan tewas dalam ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza di tengah klaim yang saling bertentangan. Sementara Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Israel pada Rabu. Adapun di Asia, pelaku pasar tengah menantikan rilis data PDB China, sebuah data yang penting dari serangkaian indikator Negeri Panda yang akan dirilis. Investor juga mencoba menavigasi derasnya arus lintas ekonomi, pasar, dan geopolitik global.

Sumber: DataIndonesia.id dan Reuters

(Baca: Pembukaan IHSG 18 Okt 2023: Indeks Turun Terbatas di Awal Dagang)

Impor Bawang Putih Sisakan Celah Korupsi

Tata niaga bawang putih kembali memantik polemik. Ombusdman Indonesia mencium praktik maladministrasi dalam pelayanan penerbitan surat persetujuan impor (SPI) bawang putih di Kementerian Perdagangan (Kemdag). Ombudsmand bilang, maladministrasi ini membuka pintu bagi tindakan korupsi, sehingga perlu investigasi dan penyelidikan dari pihak terkait. Temuan maladministrasi itu tertuang dalam Laporan Akhir Hasil Pemeriksaaan (LAHP) Ombudsman terkait proses pelayanan SPI bawang putih.

Anggota Ombudsman Ri, Yeka Hendra Fatika menjelaskan, maladministrasi pada Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag berupa beberapa hal. Pertama, pengabaian kewajiban hukum dengan dasar tidak berjalannya prosedur penerbitan dari ketentuan lima hari SPI baweang putih setelah dokumen dinyatakan lengkap. Kedua, melampaui wewenang. Ketiga, penundaan berlarut dan keempat, dugaan penyimpangan prosedur.

Sumber: Kontan

SMF Terbitkan Social Bond Rp8 Triliun

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) akan menerbitkan obligasi sosial atau social bond senilai Rp8 triliun untuk mendanai program perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Penerbitan social bond tersebut merupakan yang pertama kalinya di Indonesia dan menjadi bukti dari progress Asean Capital Market Forum (ACMF) 2023. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, rencana penerbitan social bonds oleh SMF ini sekaligus menjadi bukti upaya OJK dalam meningkatkan capaian dalam keuangan berkelanjutan.

Ini sejalan dengan amant POJK 18/2023 untuk memfasilitasi penerbitan instrumen keuangan berkelanjutan. Menurut Inarno, instrumen keuangan berkelanjutan tersebut bukan hanya berkutat pada green bond dan green sukuk, tetapi juga social bond, sustainability, sustainability-linked bonds, social sukuk, sustainability sukuk, dan sustainability-linked sukuk.

Sumber: Investor Daily

(Baca: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp190,02 T per Sept 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags