Berbagai Sumber

sorotan pasar

sentimen pasar

pasar modal

pasar saham

indeks saham global

Indikator

Laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak hanya dipengaruhi oleh sisi teknikal saja tetapi juga oleh<a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/sorotan-pasar-15-sep-23-lelang-srbi-aturan-green-bond" rel="noopener noreferrer" target="_self">&nbsp;sentimen</a> dalam dan luar negeri.Kebijakan ekonomi dan moneter serta dinamika politik sejumlah negara hingga aksi korporasi sejumlah perusahaan menjadi hal-hal yang juga tak luput dari sorotan pasar.Berdasarkan pantauan&nbsp;DataIndonesia.Id, berikut ini perkembangan pasar modal hingga aksi korporasi yang turut menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa.<h2>Misi Eksekutif Muda di Perubahan Iklim</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/story/2033504/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Isu perubahan iklim saat ini tengah menjadi perhatian global, baik kalangan pemimpin negara dan para pelaku bisnis. Sejumlah aspek yang menyangkut transisi energi, ketahanan pangan, kesehatan, ketersediaan hunian layak, dan lainnya, diusung untuk mendukung keberlanjutan. Kalangan pemimpin bisnis global memberi perhatian serius terhadap isu perubahan iklim. Survei yang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC), memberi gambaran terhadap strategi bisnis para eksekutif dalam mengelola isu-isu perubahan iklim.Dalam kajian yang dirilis pada akhir 2022, mayoritas CEO global tengah menyiapkan strategi dalam berbagai isu perubahan iklim, seperti pengurangan emisi karbon, inovasi terhadap produk-produk ramah lingkungan serta dapat didaur ulang, dan lain sebagainya. Dampak perubahan iklim menjadi perhatian utama para eksekutif bisnis. Para pemimpin korporasi, mengawal langsung berbagai inisiatif menuju transisi bisnis berkelanjutan. Tak sedikit strategi bisnis itu dipimpin oleh anak-anak muda.Seperti PT Bakrie &amp; Brother Tbk. (BNBR), melalui dua anak usahanya, PT Bakrie Power dan PT Helio Synar Energi, mencoba peruntungan menjadi penyedia ekosistem energi hijau dari hulu sampai hilir, mulai dari pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) sampai membuat charger untuk kendaraan listrik. Senada, Grup Djarum tercatat merambah bisnis kendaraaan listrik, salah satunya melalui GDP Venture dan PT Blue Bird Tbk. yang telah memulai penerapan kendaraan listrik sejak 2019. Sementara itu, Lion Parcel memiliki kampanye #logistikBaik dengan mengedepankan prinsip reuse, recycle, reduce, and renew&nbsp;(4R).Sumber: <a href="https://koran.bisnis.com/read/20230918/244/1695784/strategi-bisnis-misi-eksekutif-muda-di-perubahan-iklim" rel="noopener noreferrer" target="_self">Bisnis Indonesia</a><blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/ragam/detail/kerugian-ekonomi-akibat-perubahan-iklim-terus-naik-setiap-dekade" rel="noopener noreferrer" target="_self">Kerugian Ekonomi akibat Perubahan Iklim Terus Naik Setiap Dekade</a>)</blockquote><h2>Restu Pemerintah untuk Pertamax Green 92</h2>Pemerintah &lsquo;memberikan lampu hijau&rsquo; kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan bahan bakar minyak atau BBM jenis gasoline dengan campuran bioetanol yang diyakini lebih rendah emisi sekaligus meningkatkan kadar oktananya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membocorkan rencana pemerintah untuk mengizinkan Pertamina menjual Pertamax Green 92 dalam skala besar di stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU pada 2026. Pertamax Green 92 sendiri merupakan produk BBM hasil campuran Pertalite yang memiliki research octane number (RON) 90 dengan bioetanol sebanyak 7%. Pencampuran tersebut memang terbukti meningkatkan kadar oktana dari Pertalite, sehingga diklaim lebih baik untuk mesin kendaraan bermotor.Sementara itu, negara-negara yang berada di bawah ancaman kekurangan Solar menyusul ketidakberdayaan pabrik-pabrik penyulingan minyak dunia memproduksi bahan bakar diesel dalam jumlah yang cukup. Pada saat yang sama, kenaikan inflasi berpeluang kembali terjadi akibat lonjakan harga bahan bakar yang selama ini menggerakkan industri dan transportasi itu. Dilansir Bloomberg, Minggu (17/9), harga minyak diesel itu di Amerika Serikat, khususnya jenis heating oil, melonjak di atas US$140 per barel ke level tertinggi sepanjang tahun ini pada Kamis. Harga Solar jenis yang sama di Eropa melonjak 60% sejak musim panas.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>Kepak Sayap Akuisisi Emiten</h2>Rentetan aksi akuisisi terus dilaksanakan sejumlah emiten pada kuartal III/2023. Akuisisi di sektor pertambangan dan properti masih mendominasi aksi ekspansi anorganik itu. Salah satu akuisisi jumbo sedang dirancang oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang berencana mencaplok tujuh perusahaan properti terafiliasi dengan skema menyertaan modal atas saham baru yang diestimasi senilai total Rp9,5 triliun.Selain PANI, PT United Tractors Tbk. (UNTR) sedang dalam tahap finalisasi akuisisi dua tambang nikel, yakni Stargate dan Nickel Industries Limited (NIC). Sementara, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), melakukan akuisisi 85% saham PT Silika Salut Jaya pada Senin (11/9). Di sektor properti dan kesehatan, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) menggelontorkan Rp396,8 miliar untuk akuisisi lahan di Surabaya, Jawa Timur, dan Jakarta untuk membangun rumah sakit baru.Sebelumnya, PT Pakuwon Jati (PWON) mengakuisisi lahan seluas 12,9 ha di Semarang, Jawa Tengah senilai RP302,8 miliar untuk dikembangkan menjadi kawasan superblock, seperti retail mall, hotel dan apartemen. Chandra Asri Group melalui anak usahanya PT Krakatau Daya Listrik (KDL) menargetkan pengoperasian Pemngkait Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 3 megawatt peak (MWp) pada 2023.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/laporan-perkembangan-pasar-modal-indonesia-agustus-2023" rel="noopener noreferrer" target="_self">(Laporan) Perkembangan Pasar Modal Indonesia Agustus 2023</a>)</blockquote><h2>Pengusaha Waspadai Kenaikan Harga Gula</h2>Pelaku usaha mewaspadai kenaikan harga gula industri atau rafinasi setelah India berencana untuk melarang ekspor komoditas tersebut pada bulan depan. Adhi S. Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), mengatakan penghentian ekspor gula rafinasi oleh India berpotensi membuat harga produk itu melambung di pasar global. Kenaikan harga gula rafinasi pun dinilai bakal memberatkan pelaku industri makanan dan minuman di Tanah Air, karena komoditas tersebut menjadi bahan baku untuk banyak produk. Ujungnya, harga jual di tengah masyarakat bisa ikut naik hingga 10%, karena pengusaha berusaha menjaga marginnya.Meski begitu, Adhi tidak terlalu mengkhawatirkan ketersediaan gula rafinasi di pasar global. Alasannya, India bukan negara utama pemasok gula rafinasi ke Indonesia, dan masih ada negara lain yang menjadi eksportir komoditas itu, seperti Thailand, Brasil, dan Australia. Normalnya, kata Adhi, harga gula industri berada di bawah Rp10.000 per kilogram, dan tahun ini diperkirakan bakal naik hingga Rp14.000.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>Untung Rugi Menjadi Anggota OECD</h2>Mengesampingkan aspirasi dan tarikan untuk masuk ke dalam kelompok BRICS, Presiden Joko Widodo justru mendorong percepatan Indonesia untuk menjadi bagian dari OECD atau Organisation for Economic Co-Operation and Development. Langkah ini diambil untuk kian melapangkan upaya menjadikan Indonesia sebagai negara kaya pada 2045 atau yang sering disebut dengan Indonesia Emas 2045.Proses untuk menjadi anggota &quot;klub negara maju&quot; itu sudah dimulai dengan mengirim surat permohonan khusus atau intensi pada 14 Juli silam. Melalui upaya percepatan, Jokowi berharap, Indonesia sudah resmi menjadi anggota OECD pada 2026 atau tiga tahun mendatang. Bila terwujud, maka proses keanggotaan Indonesia akan tercatat lebih cepat dari proses keanggotaan negara-negara lain sebelumnya yang memakan waktu 5-8 bulan.Sumber: Investor Daily<h2>Upaya IHSG Tembus 7.000 Terganjal Rapat Bank Sentral</h2>Pelaku pasar akan mencermati arah suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI). The Fed akan menggelar rapat terlebih dahulu. Federal Open Market Committee (FOMC) atau rapat The Fed digelar pada 19-20 September 2023. Sementara jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI berlangsung pada 20-21 September 2023.Research &amp; Consulting Manager Infovesta Utama, Nicodimus Kristiantoro memprediksi, The Fed akan menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,50% dalam FOMC bulan ini. Probabilitas Fed fund rate (FFR) tetap bertahan di level saat ini mencapai 98%. Ekspektasi ini dilandasi beberapa pernyataan dari pejabat The Fed yang menyebut, kenaikan suku bunga di September ini belum terlalu diperlukan.Sumber: Kontan<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/bi-kembali-tahan-suku-bunga-acuan-575-pada-agustus-2023" rel="noopener noreferrer" target="_self">BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 5,75% pada Agustus 2023</a>)</blockquote>

Strategi pelaku bisnis menghadapi perubahan iklim, rencana penjualan Pertamax Green 92, akuisisi sejumlah emiten, kenaikan harga gula, bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD hingga arah bursa menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini.

Sorotan Pasar 18 Sep 23: Pertamax Green 92, Kenaikan Harga Gula