Berbagai Sumber

sorotan pasar

sentimen pasar

pasar modal

pasar saham

indeks saham global

Indikator

Laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak hanya dipengaruhi oleh sisi teknikal saja tetapi juga oleh <a href="https://dataindonesia.id/tags/sentimen-pasar" rel="noopener noreferrer" target="_self">sentimen</a> dalam dan luar negeri.Kebijakan ekonomi dan moneter serta dinamika politik sejumlah negara hingga aksi korporasi sejumlah perusahaan menjadi hal-hal yang juga tak luput dari sorotan pasar.Berdasarkan pantauan DataIndonesia.Id, berikut ini perkembangan pasar modal hingga aksi korporasi yang turut menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa.<h2>Polemik BUMN Karya</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/story/2010656/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Setumpuk utang BUMN Karya berdampak pada nasib mitra kerja atau subkontraktor perusahaan-perusahaan pelat merah. Bahkan, tidak sedikit dari para mitra itu yang memilih menempuh jalur pengadilan untuk meminta kepastian hukum. Seperti halnya yang terjadi pada PT Amarta Karya (Persero) yang kini terpaksa dibawa ke meja hijau lantaran tagihan korporasi yang tidak dapat dibayarkan.Di sisi lain, pemerintah berusaha untuk memperbaiki kinerja BUMN Karya. Saat menyampaikan postur RAPBN 2024, Presiden Joko Widodo menyampaikan anggaran infrastruktur pada tahun depan senilai Rp422,7 triliun. Alokasi anggaran terbesar untuk infrastruktur dalam kurun 5 tahun terakhir. Bedanya, dalam 3 tahun terakhir, alokasi anggaran infrastruktur juga diarahkan untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.Sumber: <a href="https://koran.bisnis.com/read/20230821/244/1686510/utang-bumn-karya-berkelit-dari-situasi-sulit" rel="noopener noreferrer" target="_self">Bisnis Indonesia</a><blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/mencermati-kinerja-laba-emiten-bumn-karya-pada-semester-i2023" rel="noopener noreferrer" target="_self">Mencermati Kinerja Laba Emiten BUMN Karya pada Semester I/2023</a>)</blockquote><h2>Kritis Komoditas Nikel</h2>Gaung elektrifikasi kendaraan listrik, baik skala nasional maupun global, telah mendongkrak pamor komoditas mineral kritis. Indoensia termasuk wilayah yang memiliki ragam produk mineral kritis meskipun cadangannya tak setinggi negara utama seperti Afrika, Australia, dan Amerika Latin. Tak pelak, kondisi itu mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta para pebisnis untuk berburu mineral kritis di Tanah Air.Hal ini dilakukan untuk menyokong program penghiliran dan elektrifikasi kendaraan. Ada banyak komoditas mineral yang masuk dalam kategori mineral kritis, salah satunya adalah nikel. Oleh karena itu, Kementerian ESDM mendorong kegiatan eksplorasi baru bijih nikel pada lading baru alias proyek green field.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>Kinerja dan Aksi Korporasi Sejumlah Emiten</h2>Saham emiten teknologi yang bergerak di bidang e-commerce&nbsp;dinilai masih menarik untuk dikoleksi meskipun belum membukukan laba. Namun, mereka dituntut bisa meningkatkan penetrasi pasar dan menciptakan loyalitas konsumen. Adapun melihat kinerja usahanya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat berhasil menekan kerugian hingga 47,53% dari Rp13,64 triliun menjadi Rp7,16 triliun di paruh pertama tahun ini. PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) juga mencatatkan penurunan kerugian menjadi Rp1,74 triliun pada semester I/2023. Sementara itu, BUKA membukukan rugi Rp389,2 miliar, dari sebelumnya laba Rp8,69 triliun.Pada perkembangan lain, emiten tambang emas, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) mengantongi fasilitas pinjaman bank dengan nilai jumbo US$365 juta atau setara Rp5,59 triliun untuk belanja modal sekaligus penambahan cadangan melalui perluasan kegiatan eksplorasi perseroan. Di sisi lain, antrean panjang IPO juga masih terlihat. BEI mencatat saat ini ada 26 perusahaan dalam daftar antrean IPO, 7 diantaranya memiliki aset di atas Rp250 miliar. Ada pula 4 perusahaan dengan aset di bawah Rp50 miliar dan 15 perusahaan dengan aset antara Rp50 miliar-Rp250 miliar.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/cenderung-membaik-ini-kinerja-goto-hingga-beli-semester-i2023" rel="noopener noreferrer" target="_self">Cenderung Membaik, Ini Kinerja GOTO hingga BELI Semester I/2023</a>)</blockquote><h2>IHSG Bakal Mengarah Sideways</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/story/2010657/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada pekan ini diprediksi memberikan pengaruh besar terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan selama 21-25 Agustus 2023. Otoritas moneter itu diproyeksikan menahan suku bunga BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% meskipun inflasi tahunan periode Juli 2023 berada dalam target BI di level 3,08%.Pada 21-25 Agustus 2023, diprediksi Bursa akan bergerak menyamping (sideways) dan cenderung melemah pada rentang 6.815-6.915, setelah ditutup terkoreksi pada akhir pekan lalu. Pada 14-18 Agustus 2023, IHSG telah terkoreksi 0,29% di level 6.859 dengan sektor energi memimpin penguatan 3,47%, sebaliknya sektor industri terkoreksi 1,58%. IHSG juga tercatat melemah dengan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami peruabahan 12,62% menjadi Rp10,50 triliun dari Rp10,24 triliun pada penutupan pekan lalu.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/pembukaan-ihsg-21-agustus-2023-indeks-naik-tipis-di-awal-dagang" rel="noopener noreferrer" target="_self">Pembukaan IHSG 21 Agustus 2023: Indeks Naik Tipis di Awal Dagang</a>)</blockquote><h2>Saham Lapis Dua Penghuni Baru FTSE</h2>Finansial Times Stock Exhange (FTSE) Russel akan memberlakukan susunan baru saham di indeks Global Equity Index Asia Pacific ex-Japan ex-China Regional. Perubahan ini berlaku pada 18 September. Sejumlah saham masuk ke dalam indeks global asal Inggris tersebut, meskipun tidak ada saham Indonesia yang masuk dalam large cap dan mid cap. Namun, cukup banyak saham Indonesia yang masuk FTSE small cap dan micro cap.Sederet saham yang masuk ke dalam small cap adalah PT Bumi Reseources Tbk (BUMI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Mitra Aktif Perkasa Tbk (MAPA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO). Sedangkan emiten yang masuk ke daftar saham FTSE micro cap diantaranya PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).Sumber: Kontan<h2>PMN yang Tak Lagi Jorjoran</h2>Pemerintah tahun depan tak lagi jorjoran dalam mengucurkan penyertaan modal negara (PMN) ke badan usaha milik negara (BUMN). RAPBN 2024 hanya menyediakan anggaran PMN sebesar Rp18,6 triliun atau 40,6% dari total anggaran tahun ini yang mencapai Rp45,8 triliun. Anggaran itu juga jauh di bawah proposal PMN Kementerian BUMN yang tercatat Rp57,9 triliun.Dari total PMN sebanyak Rp18,6 triliun tersebut, Rp12,5 triliun bakal disuntikkan ke BUMN PT Hutama Karya (Persero), Rp1,9 triliun ke PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero), dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau BPUI (Persero) sebesar Rp3,6 triliun. Di luar ketiga BUMN itu, pemerintah juga berencana untuk melakukan PMN non tunai ke PT Len Industri (Persero) senilai Rp0,6 triliun.Sumber: Investor Daily<blockquote>(Baca:&nbsp;<a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/usulan-pmn-bumn-rp58-triliun-pada-2024" rel="noopener noreferrer" target="_self">Usulan PMN BUMN Rp58 Triliun pada 2024</a>)</blockquote>

Rencana RDG bulanan Bank Indonesia, polemik utang BUMN Karya, cadangan komoditas mineral, kinerja dan aksi korporasi sejumlah emiten, saham penghuni baru FTSE, hingga proporsi kucuran PMN ke sejumlah perusahaan menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini.

Sorotan Pasar 21 Agustus 23: Menanti RDG BI, Utang BUMN Karya