Harian Bisnis Indonesia

lebaran

Idulfitri

uang beredar

ekonomi

Rupiah

Donald Trump

Mobil

impor

manufaktur

hotel

Emas

Minyak Sawit

daging sapi

IHSG

kinerja perusahaan

Akuisisi

emiten

sentimen pasar

pasar saham

indeks saham global

Bursa Efek Indonesia tidak melangsungkan transaksi perdagangan <a href="https://dataindonesia.id/tags/pasar-saham" target="_self" rel="noopener noreferrer">saham</a> seiring dengan libur dan cuti bersama Hari Raya Nyepi pada 28 Maret 2025 dan dilanjutkan dengan libur serta cuti bersama Hari Raya Lebaran Idulfitri hingga 7 April 2025.&nbsp;Meski demikian, sejumlah perkembangan terkait makroekonomi, industri, hingga emiten masih tetap menarik untuk dicermati.Berdasarkan pantauan DataIndonesia,&nbsp;pergerakan ekonomi mudik, perkembangan harga emas, rupiah, hingga jelang pengenaan tarif Trump masih menjadi sorotan pasar pada Jumat (28/3). Berikut rinciannya:<h2>Memantik Ekonomi Mudik</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/story/3005058/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation">&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</iframe>Lonjakan konsumsi masyarakat yang lazim terjadi selama Ramadan dan Lebaran, selaras dengan migrasi besar masyarakat pada momen mudik, digadang-gadang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang belakangan diadang ragam tantangan.Nyatanya, pada Januari dan Februari tahun ini terjadi deflasi yang dianggap menunjukkan penurunan daya beli masyarakat. Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pergerakan pemudik Lebaran 2025 akan mendongkrak perekonomian pada kuartal I/2025.Di sisi lain, bagi produsen, momentum Lebaran merupakan peluang untuk mengambil keuntungan lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya. Akan tetapi, bagi pemerintah, ini merupakan tantangan menghadapi tekanan inflasi dan kenaikan harga-harga.Hal ini berulang setiap tahun sehingga kebijakan pemerintah dalam jangka pendek seharusnya berupaya menjaga stabilisasi harga, terutama pangan dan energi, termasuk jasa transportasi.Sumber: <a href="https://epaper.bisnis.com/epaper/detail/view/4073/edisi-harian" target="_self" rel="noopener noreferrer">Bisnis Indonesia</a><h2>Fundamental Ekonomi Masih Kuat</h2>Pemerintah meyakini fundamental perekonomian Indonesia masih kuat meski sempat dihadapkan pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mendekati level krisis moneter 1998. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,15% atau 25,5 poin ke Rp16.562 terhadap dolar AS saat penutupan perdagangan kemarin, Kamis (27/3). Pemerintah pun masih pede pergerakan kurs rupiah tetap terjaga seiring dengan fundamental ekonomi yang cukup kuat diikuti oleh intervensi Bank Indonesia.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca:&nbsp;<a href="https://dataindonesia.id/keuangan/detail/data-perbandingan-kinerja-mata-uang-di-asia-terhadap-dolar-as-pada-2024-hingga-2025-berjalan" target="_self" rel="noopener noreferrer">Data Perbandingan Kinerja Mata Uang di Asia terhadap Dolar AS pada 2024 hingga 2025 Berjalan</a>)</blockquote><h2>Tarif Trump Pukul Industri Mobil</h2>Presiden AS Donald J. Trump menandatangani tarif 25% atas impor mobil, Rabu (26/3). Kebijakan yang akan berlaku efektif mulai Rabu (2/4) ini dinilai akan menjadi pukulan berat bagi industri otomotif. Melansir Bloomberg, Kamis (27/3), penerapan tarif baru atas produk otomotif tersebut dirancang untuk mendatangkan lebih banyak pekerjaan manufaktur ke AS. Kebijakan ini juga bagian dari rencana Trump untuk mengatasi defisit neraca dagang, termasuk di sektor otomotif.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>Waswas Manufaktur Usai Lebaran hingga Arah Bisnis Hotel</h2>Berakhirnya momentum Natal dan Tahun Baru serta Ramadan dan Lebaran menjadi alarm bagi kinerja manufaktur nasional yang kembali ekspansif sejak Desember 2024. &nbsp;Secara historis, Purchasing Managers&rsquo; Indexatau PMI Manufaktur nasional relatif melandai usai Lebaran. Pemerintah dan pemangku kepentingan pun mesti mulai memikirkan strategi tepat untuk menjaga performa industri di dalam negeri.Pada perkembangan lain, Presiden Prabowo Subianto diminta mengambil langkah strategis di industri perhotelan menyusul tutupnya beberapa hotel di daerah terimbas penghematan anggaran pemerintah.Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyebutkan bahwa pemerintah memiliki peluang menyelamatkan bisnis hotel dengan merealisasikan sisa pemangkasan anggaran atau 50% dari anggaran perjalanan dinas.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>Perkembangan Komoditas</h2>Goldman Sachs Group Inc. menaikkan perkiraan harga emasnya menjadi US$3.300 per ons pada akhir tahun. Proyeksi ini didasarai oleh permintaan bank sentral yang lebih kuat dari yang diharapkan.Dari dalam negeri, industri perkebunan sawit Indonesia mulai mengatur siasat untuk meningkatkan produksi sawit dalam negeri guna mengatasi pengetatan pasokan. Salah satunya menggunakan serangga asal Afrika.Produsen sawit terbesar di dunia tersebut berencana untuk memperkenalkan sekitar 1 juta kumbang di beberapa perkebunan tahun ini untuk meningkatkan penyerbukan dan perkembangan buah.Di sisi lain, Kementerian Perdagangan memastikan telah menerbitkan persetujuan impor produk hewan dari jenis lembu (daging sapi dan kerbau) untuk memastikan pasokan di dalam negeri tetap ada di level aman.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca:&nbsp;<a href="https://dataindonesia.id/energi-sda/detail/laporan-kumpulan-data-emas-di-dunia-dan-indonesia-pada-2024" target="_self" rel="noopener noreferrer">(Laporan) Kumpulan Data Emas di Dunia dan Indonesia pada 2024</a>)</blockquote><h2>Perkembangan Emiten</h2>Investor asing terlihat mulai kembali masuk ke pasar saham Indonesia di akhir perdagangan kuartal I/2025. Kembalinya investor asing di akhir kuartal I/2025 pun menjadi sinyal positif. Stabilitas nilai tukar rupiah dan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga daya tarik aset domestik pun akan menjadi faktor penting. Namun, konsistensi pembalikan arah ini masih belum dapat dipastikan akan berlanjut di kuartal mendatang.Beralih ke perkembangan emiten. Emiten omnichannel grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli mengantongi pertumbuhan kinerja ciamik sepanjang 2024. Mengutip laporan keuangannya, pendapatan neto Blibli sebesar Rp16,71 triliun pada 2024 meningkat 13,7% year on year (YoY) dari Rp14,71 triliun pada 2023.Dari sektor kesehatan, emiten rumah sakit (RS) di antaranya grup Emtek, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) dan PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) dan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencetak kinerja positif pada 2024.Sementara itu, emiten kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) berupaya mengurangi ketergantungan terhadap impor alat kesehatan dengan membentuk PT Prodia Diagnostic Line (Proline). Di sisi lain, emiten BUMN Karya PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatat perolehan nilai kontrak baru senilai Rp2,9 triliun per Februari 2025 atau 10,21% dari target Rp28 triliun sepanjang tahun ini.Terpisah, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama PT BUMA Internasional Grup Tbk. (DOID), melakukan pencatatan sukuk perdana, yaitu Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 dengan nilai Rp2 triliun, Kamis (27/3).Kemudian, emiten yang terafiliasi dengan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geo thermal Energy Tbk. (PGEO) menggandeng PT PLN Indonesia Power membentuk perusahaan patungan untuk menggarap proyek co-generation. Di perusahaan joint venture itu, PGEO bakal menjadi pemegang saham mayoritas.Dari sektor perbankan, restu pemegang saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terhadap rencana akuisisi atas PT Bank Victoria Syariah bakal membuka babak baru bagi peta persaingan bisnis perbankan syariah di Tanah Air. Restu tersebut diperoleh BTN pada &nbsp; rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu (26/3).Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/ekonomi/detail/laporan-data-lengkap-indikator-ekonomi-makro-maret-2025" target="_self" rel="noopener noreferrer">(Laporan) Data Lengkap Indikator Ekonomi Makro Maret 2025</a>)</blockquote>

Ekonomi mudik, rupiah, tarif impor mobil AS, alarm kinerja manufaktur, bisnis hotel, proyeksi harga emas, impor daging, investor asing Indonesia, kinerja BELI dan emiten kesehatan, hingga rencana akuisisi BBTN  menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini.

Sorotan Pasar: Ekonomi Mudik, Tarif Impor Mobil AS, hingga Proyeksi Harga Emas (28 Maret 2025)