Berbagai Sumber

sorotan pasar

sentimen pasar

pasar modal

pasar saham

indeks saham global

Indikator

Laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak hanya dipengaruhi oleh sisi teknikal saja tetapi juga oleh <a href="https://dataindonesia.id/pasar-saham/detail/sorotan-pasar-proyeksi-ihsg-2024-hingga-kabar-tiktok-dan-goto-6-desember-2023" target="_self" rel="noopener noreferrer">sentimen</a> dalam dan luar negeri.Kebijakan ekonomi dan moneter serta dinamika politik sejumlah negara hingga aksi korporasi sejumlah perusahaan menjadi hal-hal yang juga tak luput dari sorotan pasar.Berdasarkan pantauan DataIndonesia.id, berikut ini perkembangan pasar modal hingga aksi korporasi yang turut menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa.<h2>Memperkuat Magnet Repatriasi Ekspor</h2><iframe src="https://flo.uri.sh/story/2113993/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation">&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</iframe>Kalangan pelaku usaha meminta pemerintah memperpanjang masa evaluasi ketentuan penempatan dana hasil ekspor dengan membuka opsi perluasan pemberian insentif. Pemangku kebijakan telah menyelesaikan evaluasi atas implementasi PP No. 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam yang berlaku sejak 1 Agustus 2023. Evaluasi tersebut terkait dengan ketentuan penempatan dana hasil ekspor atau Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) sumber daya alam (SDA).&nbsp;Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hasiil evaluasi DHE sejauh ini cukup menggembirakan. Dari evaluasi selama implementasi selama 3 bulan itu, pemerintah tidak menemukan adanya substansi yang mendesak untuk diperbaiki. Hal itu ditandai dengan terus mengalirnya modal eksportir ke rekening di dalam negeri.Sementara &nbsp;itu, kalangan pelaku usaha menyebut ada beberapa substansi yang menjadi penghambat terbatasnya penempatan DHE SDA di dalam negeri. Di antaranya ketentuan ambang batas nilai ekspor serta bentuk insentif. Pasalnya, hingga saat ini pemerintah masih belum memberikan insentif konkret untuk eksportir di luar penempatan DHE pada instrumen deposito. Rencananya, perluasan insentif akan disusun dalam regulasi yang berbeda.Sumber: <a href="https://epaper.bisnis.com/" target="_self" rel="noopener noreferrer">Bisnis Indonesia</a><blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/ekonomi/detail/data-cadangan-devisa-indonesia-hingga-oktober-2023" target="_self" rel="noopener noreferrer">Data Cadangan Devisa Indonesia hingga Oktober 2023</a>)</blockquote><h2>Manajer Investasi Nantikan Aturan OJK</h2>Sejumlah manajer investasi menantikan aturan teknis dari Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan persyaratan untuk merilis produk dana pensiun lembaga keuangan hingga memperluas cakupan bisnis ke produk investasi berbasis kolektif. Dalam Undang-Undang No.4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), manajer investasi dan manajer investasi syariah masuk dalam deretan perusahaan yang bisa merilis dana pensiun layanan keuangan (DPLK). Kondisi tersebut tak diatur dalam beleid sebelumnya yakni UU No.11/1992 yang menempatkan bank dan perusahaan asuransi jiwa untuk merilis DPLK.Di sisi lain, manajer investasi bisa mengelola produk investasi berbasis kolektif sesuai dengan jenis yang diizinkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terkait beleid turunan aturan yang dirilis 2023, Ketua Presidium Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi (APRDI) Marsangap P. Tamba mengatakan asosiasi telah berdiskusi tentang inovasi yang bisa dilakukan manajer investasi. Sejumlah manajer investasi pun menantikan aturan yang lebih detail terkait potensi inovasi di bidang manajemen investasi. Group Head Operations Syailendra Capital Agustinus Chandra mengatakan, perusahaan tengah melakukan kajian dan pendalaman terkait dengan pendirian lini bisnis DPLK.Sumber: Bisnis Indonesia<h2>Ambisi BUMI hingga Proyek AKRA</h2>Emiten batu bara kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) memperkirakan volume produksi batu bara dapat mencapai 80 juta ton pada 2024 di tengah proyeksi harga emas hitam yang masih melandai. Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan BUMI hingga saat ini belum melakukan finalisasi untuk target kinerja pada tahun depan. Akan tetapi, kata dia, cukup masuk akal jika diekspektasikan volume produksi batu bara BUMI akan mencapai 80 juta ton tahun depan. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, BUMI memproduksi sebanyak 78 juta&mdash;80 juta ton batu bara. Sementara tahun ini, volume produksi batu bara BUMI dapat mendekati 80 juta ton.Dalam perkembangan lain, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menandatangani perjanjian dengan BP GAS &amp; Power Investments Limited untuk mengembangkan proyek gas alam cair (LNG) di kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu menyampaikan bahwa proyek tersebut dirancang dengan tujuan menyediakan pasokan gas yang dapat diandalkan bagi para penyewa di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate.Sumber: Bisnis Indonesia<h2 id="isPasted">Sentimen Nataru bagi Emiten Ritel dan Translog</h2>Momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada penghujung 2023 diproyeksi menjadi katalis positif bagi kinerja fundamental emiten peritel serta transportasi dan logistik (translog), sejalan dengan potensi meningkatnya aktivitas belanja dan mobilitas masyarakat. Head &nbsp;of &nbsp;Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan Nataru 2023 akan memberikan sentimen positif bagi emiten ritel karena semarak promo dan diskon yang digelontorkan di akhir tahun mampu mengerek tingkat belanja masyarakat.Adapun analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan kinerja emiten di sektor transportasi darat dan laut juga memiliki peluang untuk menguat menjelang Nataru. Terlebih, berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi pergerakan masyarakat pada periode libur Nataru tahun ini sebanyak 107,63 juta orang, atau melesat 143,65% dibandingkan periode sama pada 2022.Potensi itu &nbsp;dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih emiten pada kuartal IV/2023.&nbsp;Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/pasar-saham/detail/8-saham-emiten-ritel-dengan-per-dan-pbv-terendah-per-kuartal-iii2023" target="_self" rel="noopener noreferrer">8 Saham Emiten Ritel dengan PER dan PBV Terendah per Kuartal III/2023</a>)</blockquote><h2>Pemodal Kakap Lepas Saham MAPI</h2>Saham emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) berada di jalur penurunan seiring aksi lepas kepemilikan oleh sejumlah investor kakap teratasnya. Menilik histori kepemilikan saham di Bloomberg Terminal, sejumlah pemodal kakap tampak mulai berbalik arah dari MAPI dengan melepas sebagian kepemilikannya. Schroder PLC, investor terbesar ketiga MAPI, sepanjang bulan berjalan Desember 2023 telah melepas 10,92 juta lembar saham MAPI, sehingga kepemilikannya berkurang dari 447,57 juta lembar menjadi 436,64 juta lembar. Di bawah Schroder, The Vanguard Group Inc, di urutan ke-6 berbalik arah pada Oktober 2023 dengan melego 1,79 juta lembar saham MAPI dari jumlah kepemilikan sebelumnya 298,82 juta lembar menjadi 288,02 juta lembar.Mengekor setelah Vanguard yakni firma investasi terbesar di dunia, BlackRock Inc yang sepanjang bulan lalu melepas 3,83 juta lembar saham MAPI miliknya, dari 275,97 juta lembar menjadi tersisa 272,13 juta lembar. Sementara itu, Dimensional Fund Advisors LP justru menambah kepemilikannya di MAPI sebesar 726.300 lembar dari 133,97 juta lembar menjadi 134,70 juta lembar pada November 2023.Sumber: Bisnis Indonesia&nbsp;<h2>Sinyal Kebijakan Longgar Picu Reli Obligasi Global</h2>Pasar obligasi di seluruh dunia memperluas keuntungan sejalan dengan harapan gelombang kebijakan moneter yang lebih longgar akan terjadi tahun depan saat ketakutan inflasi mulai menguap. Indeks surat utang negara yang tidak termasuk US Treasury melonjak ke level tertinggi sejak April 2022, saat para trader&nbsp;beralih untuk bertaruh bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menurunkan suku bunga, bahkan sebelum Federal Reserve melakukannya. Obligasi pemerintah AS juga mencetak keuntungan tahunan pertamanya dalam 3 tahun terakhir, saat investor obligasi bersiap untuk mengakhiri resiliensi ekonomi yang membuat tahun 2023 begitu menantang. Indeks Bloomberg untuk obligasi pemerintah non-AS kini naik 6% sejak 30 Desember, dalam basis terlindungi, setelah berjuang untuk membuat kemajuan sepanjang tahun.Sementara itu, Treasury AS telah rebound ke tingkat return 1,8% tahun ini, setelah turun hingga 3,3% pada pertengahan Oktober. Di sisi lain, Bank sentral China (PBOC) meningkatkan dukungannya terhadap yuan melalui kurs referensi harian. Hal ini dilakukan lantaran sentimen pasar terpukul setelah Moody&rsquo;s Investors Service memangkas prospek kredit negara tersebut. PBOC menetapkan kurs referensi harian pada 7,1140 per dolar AS, dibandingkan perkiraan rata-rata pada 7,1486 dalam survei Bloomberg terhadap para analis dan pedagang.Sumber: Bisnis Indonesia<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/pasar-saham/detail/data-penutupan-indeks-obligasi-indonesia-icbi-6-desember-2023" target="_self" rel="noopener noreferrer">Data Penutupan Indeks Obligasi Indonesia (ICBI) 6 Desember 2023</a>)</blockquote><h2 id="isPasted">Status Ibu Kota Usai, Jakarta Genjot Setoran Pajak</h2>Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) yang lolos dalam Rapat paripurna, Selasa (5/12) sebagai UU inisiatif parlemen memantik protes sekaligus curiga. Di tengah pro dan kontra sekaligus curiga soal status DKI Jakarta yang dalam rancangan tak lagi jadi Ibu Kota serta penunjukkan Gubernur DKI di tangan Presiden, RUU ini juga membuat pasal-pasal yang akan membuat warga DKI Jakarta merogoh kantong lebih dalam.Pemerintah bakal mengerek beberapa tarif pajak setelah Jakarta tak lagi berstatus ibu kota negara. Tarif pajak itu antara lain, pertama, pajak parkir. Berdasarkan draf yang diterima KONTAN, Pasal 41 ayat 1 bakal beleid itu mengatur tarif pajak jasa parkir paling tinggi 25%. kedua, jasa hiburan di diskotek, karaoke, kelab malam, bar dan mandi uap/spa di Jakarta juga akan dikenakan tarif minimal 25% dan maksimal 75%.Sumber: Kontan<h2>Masyarakat Diminta Pakai Masker dan Vaksinasi Booster</h2>Data Kementerian Kesehatan mengungkap, kasus Covid-19 Omicron meningkat selama Oktober-November 2023. Masyarakat pun diminta untuk kembali memakai masker, menerapkan perilaku hidup bersih seperti cuci tangan pakai sabun, dan melakukan vaksinasi booster segera bagi komorbid dan lanjut usia. Ahli paru Prof. Dr. dr Erlina Burhan, SpP(K), Msc menerangkan bahwa selama dua bulan ini, Oktober-November 2023, kasus Covid-19 kembali meningkat.Bahkan November dengan 151 kasus, terjadi 3x peningkatan dibanding Oktober. Data dari GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data), varian Covid-19 yang meningkat di Indonesia adalah EG-5. Menurut data GISAID, varian EG.5 ini sudah ada di Indonesia sejak Juli 2023. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. dr Mohammad Adib Khumaidi, SpOT meminta masyarakat kembali menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan agar terhindar dari infeksi Covid-19.Sumber: Investor Daily<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/pasar-saham/detail/laju-saham-emiten-kesehatan-di-tengah-kabar-temuan-kasus-pneumonia" target="_self" rel="noopener noreferrer">Laju Saham Emiten Kesehatan di Tengah Kabar Temuan Kasus Pneumonia</a>)</blockquote>

Evaluasi penempatan DHE, menanti aturan dana pensiun, target produksi BUMI dan kolaborasi AKRA, katalis positif emiten ritel dan translog jelang Nataru, perkembangan pasar obligasi, penambahan kasus Covid-19, hingga aturan baru pajak DKI Jakarta menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini.

Sorotan Pasar: Evaluasi Penempatan DHE hingga Katalis Emiten Jelang Nataru (7 Desember 2023)

Berlangganan untuk Lanjut Membaca

Pilih paket konten berlangganan dibawah ini: