Suku Bunga Acuan BI dan The Fed Naik, IHSG Ditutup Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan perdagangan Kamis (22/9), di tengah sentimen kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) dan Bank Indonesia (BI). IHSG naik 0,43% atau 30,59 poin menuju level 7.218,91.

Dyah Ayu Kartika

22 Sep 2022 - 16.30

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (22/9) di tengah sentimen kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) dan Bank Indonesia (BI). IHSG terpantau naik 0,43% atau 30,59 poin menuju level 7.218,91. 

Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak pada rentang harian 7.127,46 hingga level 7.225,55. Sebanyak 277 saham parkir di zona hijau, 233 saham melemah, dan 185 saham lainnya bergerak di tempat atau stagnan. 

Sektor energi memberi dorongan bagi penguatan IHSG dengan kenaikan paling signifikan mencapai 2,21%. Diikuti sektor barang baku yang turut naik 1,3%. Kapitalisasi pasar tercatat Rp9.492,04 triliun dan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 30,97 miliar unit dengan nilai Rp14,38 triliun. 

Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) masih menjadi yang paling banyak ditransaksikan secara volume yakni sebanyak 8,49 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp1,28 triliun. BUMI ditutup stagnan pada level 157. 

Selanjutnya, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) terpantau mencatatkan transaksi Rp605,92 miliar. Saham emiten yang dipimpin Garibaldi Thohir itu naik 4,86% ke 4.100 pada akhir perdagangan hari ini. 

Pelaku pasar merespons keputusan Bank Sentral AS, The Fed, yang secara resmi kembali mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps) ke kisaran 3% - 3,25% pada pertemuan FOMC yang digelar sejak Rabu (21/9) waktu Indonesia. 

Target kenaikan suku bunga The Fed pun kini berada di level tertinggi sejak 2008, dan proyeksi baru menunjukkan suku bunga akan naik ke kisaran 4,25% - 4,5% hingga akhir 2022 dan berakhir pada 2023 di kisaran 4,5% - 4,75%. 

Selain itu, dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang digelar pada 21-22 September 2022 juga memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku bunga Deposit Facility  sebesar 50 bps menjadi 3,50%, dan suku bunga Lending Facility  sebesar 50 bps menjadi 5,00%. 

Gubernur BI menyatakan, keputusan tersebut dilakukan sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023.

Selain itu hal tersebut dilakukan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.

(Baca: Suku Bunga Acuan BI Naik Jadi 4,25% pada September 2022)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags