Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan sepanjang tahun berjalan hingga Agustus 2023 mencapai Rp846,30 triliun.
Secara rinci, angka tersebut terdiri dari kepemilikan di Surat Utang Negara (SUN) yang sebesar Rp829,79 triliun dan di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yang sebanyak Rp16,51 triliun.
Jumlah kepemilikan asing di SBN domestik tersebut setara dengan 15,37% dari total kepemilikan SBN domestik yang dimiliki oleh seluruh investor. Tercatat, total kepemilikan SBN domestik mencapai Rp5.505,21 triliun hingga Agustus 2023.
Namun jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya, total kepemilikan asing di SBN domestik per akhir Agustus 2023 terpantau lebih rendah 1,04% atau berkurang Rp8,89 triliun. Per 31 Juli 2023, total kepemilikan asing di SBN domestik yang dapat diperdagangkan tercatat sebesar Rp855,19 triliun.
Sepanjang 2023 berjalan, total kepemilikan investor asing di SBN domestik hanya berkurang dua kali yakni pada Agustus 2023 dan Februari 2023. Saat itu, kepemilikan asing di SBN domestik turun 0,93% atau Rp7,57 triliun dari Rp811,89 triliun pada Januari 2023 menjadi Rp804,32 triliun pada Februari 2023. Selebihnya, investor asing lebih banyak melakukan akumulasi beli setiap bulannya.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi akhir 2022, jumlah kepemilikan asing di SBN domestik meningkat 11,04% atau Rp84,11 triliun. Sepanjang tahun lalu total kepemilikan asing di SBN domestik tercatat sebanyak Rp762,19 triliun.
Lebih lanjut, sejak 2016 hingga Agustus 2023, kepemilikan asing di SBN domestik paling banyak terjadi pada 2019 yang mencapai Rp1.061,85 triliun. Sementara, kepemilikan asing di SBN domestik paling sedikit tercatat sebesar Rp665,81 triliun pada 2016.
(Baca: Total Kepemilikan SBN Domestik Capai Rp5.505 T per Agustus 2023)